Peranan Ilmuwan Muslim dalam Perkembangan Sains dan Teknologi

Achmad Riyadi
Mahasiswa UIN Jakarta
Konten dari Pengguna
12 Desember 2022 15:02 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Achmad Riyadi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber : https://pixabay.com/id/illustrations/geometri-matematika-dadu-1023846/
zoom-in-whitePerbesar
Sumber : https://pixabay.com/id/illustrations/geometri-matematika-dadu-1023846/
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Islam merupakan agama yang Rahmatan lil Alamin, yaitu agama yang universal atau global, yang berarti agama Islam menyeru semua manusia di dunia. Makna tersebut juga menetapkan bahwa Islam adalah agama dan syariat yang penuh dengan kasih sayang, cinta, persaudaraan dan kedamaian. Dengan demikian Islam penyebarannya tidak hanya berfokus pada satu suku saja atau hanya kepada satu golongan, tetapi untuk semua manusia di dunia ini. Maka tidak heran kalau dahulu Islam juga tersebar sampai ke belahan dunia dan salah satunya adalah Eropa. Hal ini juga menimbulkan peranan ilmuwan muslim dalam kemajuan sains dan teknologi yang ada di Eropa.
ADVERTISEMENT
Melihat zaman sekarang yang sudah dipenuhi dengan kemajuan sains dan teknologi di dunia khususnya di Eropa, semua itu merupakan berkat hasil peradaban Islam pada zamannya. Keberadaan umat Islam ketika itu sangat berpengaruh atas kemajuan pada zaman modern saat sekarang ini. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan kontribusi ilmuwan muslim dahulu yang ahli di berbagai bidang seperti matematika, kimia, fisika, biologi, astronomi dan lain sebagainya. Di antara ilmuwan tersebut adalah Al-Kindi, Al-Farabi, Al-Razi, Ibnu Tufail, Ibnu Bajjah, Ibnu Rusdy, Ibn Al-Haytham M, dan Jabir bin Hayyan.
Tetapi sebenarnya, banyak sekali para sarjana atau ilmuwan pada zamannya. Di dalam kitab Uyūn al-Anbā’ fi Ṭabaqat al-Aṭibba’, di dalamnya tercatat ada lebih dari tiga ribu lebih dari tiga ratus lima puluh ilmuwan muslim. Bayangkan begitu banyaknya jumlah para ilmuwan muslim yang sudah banyak berkontribusi dalam kemajuan sains dan teknologi. Penulis akan memberikan penjelasan dari beberapa biografi lengkap dari para ilmuwan muslim, agar pembaca bisa mengetahui lebih jelas peranan dan kontribusi yang sudah diberikannya.
Sumber : https://pixabay.com/id/illustrations/islam-istanbul-turki-rumah-doa-1484535/
1. Al-Kindi
ADVERTISEMENT
Al- Kindi bin Ishaq mempunyai nama lengkap Al-Kindi bin Abu Yusuf Ya’qub bin Ishaq. Al-Kindi adalah seorang ilmuan dan filsuf terkenal Islam yang hidup pada pemerintahan Bani Abbasiyah. Dia dilahirkan tahun 809 M dan meninggal pada tahun 873 M. Dia mempunyai garis keturunan suku Kindah, yang merupakan suku besar di Arab Selatan pada masa sebelum Islam. Keluarga Al-Kindi merupakan keluarga terpandang sebab strata sosialnya tinggi. Orang tuanya pernah menjabat selaku gubernur Kufah pada masa kekhalifahan Al-Mahdi (775-778M) dan kekhalifah Ar-Rasyid (786-809M) (Sumanto, 86) . Ayahnya bernama Ibnu Al-Sabah. Sang ayah pernah menduduki jabatan gubernur Kufah pada era kepemimpinan Al-Mahdi (775-785) dan Harun Ar-Rasyid (786-809). Ayahnya meninggal ketika ia masih kanak-kanak namun ia masih tetap memperoleh kesempatan untuk menuntut ilmu dengan baik. Kakeknya Asy’ats bin Qais dikenal sebagai salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW. Bila ditelusuri nasabnya, Al-Kindi merupakan keturunan Ya’rib bin Qathan yang berasal dari daerah Arab bagian selatan dan dikenal sebagai raja di wilayah Kindah. Al-Kindi hidup di era kejayaan Islam Baghdad di bawah kekuasaan dinasti Abbasiyah. Tak kurang dari lima periode khalifah dilaluinya yakni, Al-Amin (809-813), Al-Ma’mun (813-833), Al-Mu’tasim, Al-Wasiq (842-847) dan Mutawakkil (847-861).
ADVERTISEMENT
Dalam ensiklopedia Islam disebutkan bahwa karya-karya Al-Kindi berjumlah 270 buah, kebanyakan di antaranya risalah-risalah pendek dan banyak di antaranya yang sudah tidak ditemukan lagi. Risalah-risalah itu, baik oleh Ibnu Nadim maupun Qifti, dikelompokkan ke dalam 17 kelompok, di antaranya adalah filsafat, logika, ilmu hitung, musik, astronomi, geometri, spherical, medis, astrologi, dialektika, psikologi, politik, meteorologi, dimensi, dan lain-lain
2. Al-Farabi
Memiliki nama asli Abu Nashr Muhammad Ibnu Muhammad bin Tarkhan bin Al Uzalagh, dilahirkan di Wasij distrik Farab (yang juga dikenal dengan nama Otrar) di Transoxiana (sekarang Uzbekistan), pada tahun (257H/870 M) (Al-Farabi 1906, 1). Wafat di Damaskus pada 950 M (Yamani 2003, 23). Namun, ada yang menyebutkan Al-Farabi wafat pada usia 80 tahun di Aleppo pada 950 M (Muhsin 2005, 92). Di Eropa Al-Farabi lebih dikenal dengan nama Alpharabius atau Avennasr (Iqbal 2010, 5). Al-Farabi sendiri adalah ilmuwan muslim yang bergerak di bidang matematika, filsafat dan juga musik. Bahkan beliau adalah penemu dari not musik, penemuan tersebut dijabarkan di dalam karyanya yaitu Al Musiqa Al kabir (The Great Book of Music).
ADVERTISEMENT
3. Al-Khawarizmi
Siapa yang tidak tahu mengenai teori aljabar? dan siapa yang tidak mengetahui apa itu angka nol?. Pasti dari kita sudah mengetahuinya, tetapi tahukah kalian bahwa pencetus atau penemu teori tersebut adalah seorang ilmuwan muslim. Beliau adalah Al-Khawarizmi, memiliki nama lengkap Abdullah Muhammad bin Musa Al-Khawarizmi, beliau dilahirkan di daerah Khawarizmi, yaitu suatu daerah di bawah pemerintahan provinsi Khurasan dan sekarang bernama negara Uzbekistan, pada tahun 164 H (780 M). Beliau wafat di Baghdad, Irak pada tahun 232 H (847 M), dan dalam literatur lain disebutkan bahwa beliau wafat pada tahun 235 H (850 M) (Gaudah 2012, 79). Di Eropa, Al-Khawarizmi dikenal dengan nama Algorismi atau Algorism. Beliau dikenal sebagai tokoh muslim yang banyak membangun dan menemukan teori-teori matematika, salah satunya adalah aljabar, ilmuwan barat menyebutnya aritmetika (ilmu hitung) yaitu dengan menggunakan angka-angka Arab (Barnawi 2006, 12).
ADVERTISEMENT
Itulah beberapa dari deretan ilmuwan muslim yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan teknologi. Menurut pandangan penulis, sebagian besar dari kita belum mengetahui bahwa pelopor kemajuan tersebut dilakukan oleh ilmuwan muslim. Kita hanya mengetahui ilmuwan barat non muslim yang melakukannya, padahal sejatinya adalah ilmuwan muslim yang mempelopori hal tersebut. Maka seharusnya kita agar selalu mengapresiasi semua kontribusi yang telah diberikan oleh para ilmuwan muslim terdahulu.
Pustaka acuan :
Al-Farabi. 1906. Ārāʼ Ahl al-Madīnah al-Fāḍilah. Al-Atruk: Al Maktabah Al-Azhar.
Barnawi, Ahmad. 2006. 118 Tokoh Muslim Jenius Dunia. Jakarta: Restu Agung.
Gaudah, Muhammad Gharib. 2012. 147 Ilmuwan Terkemuka Dalam Sejarah Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar.
Iqbal, Muhammad., dan Nasution, Hussein. 2010. Pemikiran Politik Islam. Jakarta: Prenada Media.
ADVERTISEMENT
Sumanto, Edi. "TUHAN DALAM PANDANGAN FILOSUF (Studi Komparatif Arestoteles dengan Al-Kindi)." El-Afkar: Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis 7, no. 1 (2018): 83-90
Yamani. 2003. Filsafat Politik Islam Antara Al-Farabi dan Khomaeni, Bandung: Mizan.