Konten dari Pengguna

Masjid Sebagai Destinasi Wisata Religi

Riyanda Lastthio
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
4 Juli 2023 16:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riyanda Lastthio tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Masjid At-Thohir, Foto : Dokumen Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Masjid At-Thohir, Foto : Dokumen Pribadi
ADVERTISEMENT
Di zaman sekarang masjid tidak lagi hanya berpusat sebagai tempat ibadah bagi umat Islam di dunia. Masjid juga digunakan sebagai tempat kegiatan sosial dan bermasyarakat salah satunya adalah menjadi tujuan wisata religi.
ADVERTISEMENT
Seperti yang umum diketahui oleh kebanyakan masyarakat di Indonesia, masjid adalah tempat ibadah bagi umat muslim di seluruh dunia. Masjid berasal dari bahasa Arab “sajada” yang artinya sebuah tempat untuk sujud atau sebuah tempat untuk menyembah Allah SWT. Namun, kata sajada ini merujuk kepada seluruh bagian bumi yang bisa dijadikan tempat sujud kepada Allah SWT. Agar merujuk pada suatu tempat, kata “sajada” kemudian dirubah menjadi “masjidan” artinya “tempat sujud menyembah Allah SWT”.
Masjid memang merupakan tempat ibadah bagi umat muslim, tapi tidak hanya sebatas itu saja. Selain sebagai tempat ibadah, masjid bisa difungsikan dalam hal lain, salah satunya adalah menjadikan masjid sebagai destinasi wisata religi.

Masjid Sebagai Destinasi Tempat Wisata Religi

Salah satu kegunaan masjid selain yang sudah disebutkan di atas salah satunya adalah wisata religi. Wisata religi adalah salah satu jenis wisata yang berkaitan erat dengan aktivitas keagamaan, ataupun tempat khusus yang berkaitan dengan aspek religi keagamaan (Maesaroh, 2019). Masjid juga bisa dijadikan tempat wisata bagi masyarakat, baik dari masyarakat sekitar maupun masyarakat yang berasal dari luar daerah. Pada saat ini memang banyak masjid yang dijadikan tempat wisata seperti Masjid Kubah Emas yang ada di Depok, Masjid Agung Banten yang ada di Banten, Masjid Istiqlal yang ada di Jakarta, Masjid Agung Kudus yang ada di Kudus dan masih banyak lagi masjid-masjid yang dijadikan sebagai tempat tujuan untuk destinasi wisata masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Alasan masyarakat Indonesia menjadikan masjid sebagai destinasi wisata mereka beragam, ada yang ingin berkunjung untuk melakukan ziarah, ada yang berkunjung untuk melaksanakan ibadah misalnya shalat sunah ataupun sekedar membaca Al-quran, ada juga yang ingin berfoto serta mengagumi keindahan arsitektur masjid dan ada juga yang berkunjung hanya sekadar untuk berdiam diri di dalam masjid semata-mata untuk mencari ketenangan dari masalah-masalah kehidupan dan lebih dekat dengan Allah SWT.

Tujuan dan Manfaat Menjadikan Masjid Sebagai Destinasi Wisata Religi

Tujuan dari wisata religi mempunyai makna yang dapat di jadikan sebagai acuan untuk menyampaikan syi’ar atau dakwah agama Islam di seluruh pelosok dunia sebagai pelajaran atau menambah pengetahuan untuk mengakui ke-esaan Allah. Mengajak dan mengarahkan manusia agar tidak terjerumus untuk menduakan Allah atau mengarah kepada kekufuran (Noor, 2007). Umumnya tujuan masjid adalah digunakan sebagai tempat beribadah umat Islam, ketika dijadikan tempat wisatapun tujuan masjid tidak berubah.
ADVERTISEMENT
Selain itu masjid juga bisa dijadikan media pendidikan bagi umat muslim untuk menambah wawasan tentang dunia Islam serta menambah keimanan untuk selalu mengesakan Allah serta mencegah umat Islam terjerumus kepada kemaksiatan. Tujuan lain dari menjadikan masjid sebagai destinasi wisata adalah dapat meningkatkan kualitas ibadah para pengunjung serta dapat menambah ketertarikan pengunjung terhadap bukti peradaban Islam di Indonesia, salah satunya masjid yang dijadikan destinasi wisata religi tersebut.
Wisata religi juga bermanfaat bagi diri kita. Yang pertama adalah mengingatkan manusia bahwa kematian akan datang. Dalam surah Ali-Imran ayat 185 disebutkan bahwa setiap yang bernyawa termasuk manusia akan mati. Kematian akan datang bagi siapapun, dimanapun dan kapanpun tak kenal jabatan maupun kaya atau miskin. Dengan mengikuti wisata religi kita dapat mengingat bahwa semua manusia akan mati termasuk diri kita sendiri, dengan begitu kita dapat mempersiapkan bekal sebanyak mungkin untuk akhirat kelak karena sesungguhnya dunia ini adalah tempat singgah sementara
ADVERTISEMENT
Yang kedua adalah dapat memenuhi kebutuhan spiritual kita. Karena jiwa dan hati kita membutuhkan siraman ruhani, maka mengadakan atau mengikuti wisata religi bersama teman ataupun keluarga dapat menjadi alternatif dalam memenuhi kebutuhan spiritual kita. Yang terakhir adalah melepas jenuh. Banyak para pengunjung yang memiliki alasan datang ke masjid atau situs wisata religi lainnya hanya sekedar untuk mencari ketenangan hati dari jenuhnya kehidupan dunia, serta mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Masjid At-Thohir

Salah satu masjid yang baru-baru ini viral dan dijadikan sebagai destinasi wisata religi adalah Masjid At-Thohir. Masjid ini berlokasi di Jl.Mochamad Thohir, Kec. Tapos, Kota Depok, Jawa Barat.
Masjid ini didirikan oleh kakak dan adik yaitu Erick Thohir dan Garibaldi Thohir dan diresmikan langsung oleh presiden Indonesia Joko Widodo pada tanggal 9 Maret 2022. Tidak seperti masjid pada umumnya Masjid At-Thohir ini memiliki arsitektur serta fasilitas mewah yang tidak biasanya dimiliki oleh masjid-masjid pada umumnya seperti ruang rapat, ruang belajar dan ruang pribadi. Masjid ini dibalut dengan warna serba putih serta lantainya dilapisi batu granit. Interior nya pun juga terlihat mewah, dibalut juga dengan warna serba putih dan terdapat ukiran serta kaligrafi Asmaul Husna yang indah.
ADVERTISEMENT
Pada zaman sekarang fungsi masjid tidak hanya berfokus pada kegiatan ibadah umat Islam saja, banyak fungsi lain yang dapat dilakukan masjid salah satunya adalah sebagai destinasi wisata religi. Banyak juga manfaat yang kita dapat petik ketika mengikuti wisata religi.
Daftar Pustaka
Maesaroh, R. (2019). Dampak Citra Destinasi, Kualitas Pelayanan dan Harapan Wisatawan Wisata Ziarah Banten Lama Terhadap Kepuasan Wisatawan. Guepedia.
Noor, R. A. G. (2007). Ekonomi Islam. Kencana.