Waspadai Pneumonia Pada Anak!

Riyardi Arisman
www.riyardiarisman.com for more story
Konten dari Pengguna
5 September 2019 10:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Riyardi Arisman tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah tahu tentang Ayah ASI, saya semakin aware terhadap kesehatan anak-anak, di mana mereka sangat butuh sekali perhatian dari sekitar, tak hanya orang tuanya saja, apalagi ketika kita membicarakan soal Pneumonia, kondisi radang pada paru atau yang biasa kita kenal dengan sebutan paru-paru basah. Dan nyatanya penyakit ini rentan dialami oleh bayi dan anak-anak di bawah umur lima tahun, bahkan menjadi penyebab kematian anak no 1 di dunia yang membunuh 1 juta anak tiap tahunnya.
informasi tentang Pneumonia - riyardiarisman.com
Pneumonia disebabkan oleh bakteri, virus, hingga jamur yang menyebabkan infeksi pada paru-paru. Penyebarannya dan penularannya pun sangat mudah, yaitu melalui udara saat seseorang bernafas. Untuk orang dewasa, bisa dibilang banyak cara untuk menghindarinya, terlebih imun dalam tubuh pun sudah terbentuk. Tapi bagaimana dengan anak balita?
ADVERTISEMENT
Kita sudah mendapatkan kata kuncinya, yaitu ‘Udara’ sebagai media penyebaran pneumonia. Untuk itu orang tua harus sadar bagaimana mereka harus melihat lingkungan sekitarnya. Langkah awalnya tentu dalam membangun kesehatan anak yang baik sejak lahir melalui pemberian ASI eksklusif serta makanan tambahan yang bergizi. Pada tahap ini, dinamakan Tahap Pencegahan, membentuk imun pada bayi agar dapat bekerja dengan baik.
Orang tua memastikan anaknya berada pada lingkungan yang tepat, misalnya jauhkan dari lingkungan para perokok, juga memastikan anak mendapatkan hak nya dalam imunisasi dan pemberian vaksin pertusis, campak, HiB, PCV, serta Rotavirus. Tak hanya melihat sekitar, tapi orang tua juga harus mawas diri saat mengurus anak, misalnya selalu mencuci tangan sebelum menggendong bayi, pastikan semua dalam keadaan bersih.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya ialah Tahap Melindungi dengan menerapkan praktik kesehatan yang baik sejak lahir. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, pemberian makanan pendamping ASI yang tepat, serta pemberian suplemen Vitamin A. Dan tahap terakhir, di mana semua orang tua tak ingin sampai di tahap ini, adalah Tahap Mengobati, yang artinya anak tersebut sudah menderita pneumonia.
Pneumonia - riyardiarisman.com
Apa sih ciri-ciri seorang anak mengidap pneumonia? Ketika anak mulai batuk tak henti, demam, pilek, kemudian benafas terlalu cepat, hingga sulit menarik nafas, saat itulah tak ada alasan lagi untuk tak langsung ke Puskesmas/dokter. Dan jangan panik, meskipun hal itu yang terkadang sulit. Setelahnya para orang tua tinggal mengikuti arahan dokter.
Sebenarnya tak se-simple itu, namun alurnya demikian. Sebagai penyebab kematian anak tertinggi di dunia, pneumonia harus dilawan, terus ditekan agar tak menjadi hal yang semakin meresahkan. Save the Children, adalah mereka yang terus melalui upaya penekanan tersebut, sebuah organisasi independen asal Inggris yang mendeklarasikan Hak Anak untuk pertama kalinya pada tahun 1923.
#StopPneumonia sekarang juga!
Menciptakan dunia di mana setiap anak mendapatkan pemenuhan atas hak kelangsungan hidup, perlindungan, pengembangan dan partisipasi adalah visi dari Save the Children. Di Indonesia sendiri, Save the Children memiliki mitra kerja yaitu Yayasan Sayangi Tunas Cilik Indonesia yang beroperasi penuh sejak Mei 2015. Di sini saya melihat betapa pentingnya kerja sama antara berbagai organisasi masyarakat dan pemerintah serta pihak swasta lainnya dalam menyuarakan dan tindakan dalam penanganan pneumonia khususnya pada anak.
ADVERTISEMENT