Generasi Milenial dan UKM Sebagai Aspek Penting Pengembangan Ekonomi Syariah

Muhammad Rizal Faza
Menempuh Pendidikan Sebagai Mahasiswa di Universitas
Konten dari Pengguna
25 November 2022 21:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Muhammad Rizal Faza tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi Foto : (Sumber : https://unsplash.com/)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Foto : (Sumber : https://unsplash.com/)
ADVERTISEMENT
Perkembangan ekonomi syariah Indonesia menunjukkan kemajuan yang patut disyukuri. Perkembangan ini tidak hanya berlangsung pada tataran wacana teoretis dan normatif, tetapi telah mencapai tataran yang lebih praktis dan terapan. Sebagai sistem ekonomi yang jauh dari kemapanan, ekonomi Islam atau ekonomi syariah terbukti menjadi fenomena yang berkembang pesat. Di Indonesia sendiri karismanya mendapat sambutan yang cukup positif. Adapun Beberapa Aspek yang membuat berkembangnya Ekonomi Syariah tersebut.
ADVERTISEMENT
GENERASI MILENIAL
Generasi milenial adalah harapan masa depan bangsa ini. Nantinya diharapkan anak-anak negeri menjadi pemimpin seperti yang diharapkan. Begitu pula dengan pengembangan ekonomi syariah, diharapkan anak negeri dapat menjadi roda penggerak kejayaan ekonomi syariah di Indonesia pada masa mendatang. Potensi pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia masih sangat tinggi, sehingga perlu dilakukan sosialisasi secara terus menerus terutama kepada generasi milenial selanjutnya. Dengan hadirnya generasi milenial, diharapkan generasi milenial nantinya akan mendominasi perekonomian (Laucereno, 2018).
Generasi milenial Indonesia merupakan bagian terbesar dari bonus demografi. Peran generasi milenial dalam perekonomian Indonesia tidak dapat dipungkiri mengingat mereka adalah sumber ide kreatif dan tidak sedikit dari mereka yang memiliki harapan dan cita-cita untuk mendobrak statusnya demi menciptakan masa depan yang lebih baik bagi umat manusia.
ADVERTISEMENT
Generasi milenial diharapkan menjadi kunci perkembangan ekonomi syariah Indonesia. Oleh karena itu, perlu dibangun kesadaran milenial yang masif terhadap ekonomi Islam agar negara ini tidak hanya menjadi pasar tetapi juga menjadi pemain. Diharapkan pemahaman ekonomi Islam melalui sosialisasi lebih banyak melibatkan generasi muda.
Kontribusi milenial tercermin dari nilai PDB industri kreatif yang terus tumbuh dari tahun ke tahun. Menurut Inventarisasi Badan Ekonomi Kreatif, PDB industri kreatif tumbuh dari Rp.784 triliun pada 2014 menjadi Rp.1,105 triliun pada 2018. Sekitar 41% dalam empat tahun. Bagian yang benar-benar indah dan membesarkan hati.
Kita semua tahu bahwa perkembangan industri di industri kreatif terjadi melalui berbagai terobosan, dimana perkembangan teknologi dan start up memegang peranan penting. Dalam hal peran milenial dalam meningkatkan lingkungan bisnis, ide dan eksekusi kreatif adalah kuncinya.
ADVERTISEMENT
USAHA KECIL DAN MENENGAH (UKM)
Selain konsumsi kaum milenial, Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga merupakan kontributor utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. UKM merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia yang memainkan peran penting dalam menciptakan lapangan kerja, mendorong ekspor, dan berkontribusi pada pertumbuhan PDB.
Dunia bisnis Indonesia sangat membutuhkan teknologi dan solusi yang tepat saat ini. Hal ini dapat membantu dunia usaha, khususnya UKM, untuk bertahan dan berkembang lebih jauh. Karena ukurannya yang kecil, UKM memiliki kendala modal, sehingga membutuhkan solusi yang terjangkau dan mudah diimplementasikan.
Selain itu, sebagian besar UKM Indonesia tidak up to date dalam manajemen teknologi sehingga membutuhkan solusi yang sederhana dan mudah diterapkan.
Di sisi lain, karena ukurannya yang kecil, usaha kecil dan menengah memiliki keunggulan komparatif dibandingkan usaha menengah dan besar, dimana mereka biasanya lebih gesit dan mampu beradaptasi dengan perkembangan pasar dan waktu.
ADVERTISEMENT
Usaha kecil dan menengah cenderung kecil (sedikit karyawan) atau sistemnya sederhana (tidak mengandung banyak tingkatan dalam tangga). Oleh karena itu, proses pengambilan keputusan di UKM biasanya bersifat non birokratis dan tidak harus melalui tahapan yang panjang dan memakan waktu.
Hal inilah yang perlu dipahami dan dimanfaatkan oleh UKM untuk segera melakukan transformasi bisnis. Transformasi bisnis dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, tidak hanya digital, dan dalam konteks ini UKM dapat membangun sinergi dengan generasi milenial yang memiliki start up yang menawarkan solusi efektif.
Besarnya jumlah UKM di Indonesia tidak terlepas dari berbagai tantangan dan keadaan pandemi Covid-19 yang mendapatkan momentum dengan perubahan kebiasaan konsumsi barang dan jasa untuk mempercepat transformasi digital.
ADVERTISEMENT
Pentingnya peran UKM dalam perekonomian Indonesia
Sebagai salah satu pilar perekonomian Indonesia, UKM memiliki peran penting sebagai berikut:
1. Porsi UKM dalam produk domestik bruto cukup besar yaitu 61,97% dari total PDB nasional atau setara dengan Rp. 8.500 triliun pada tahun 2020.
2. UKM menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar yaitu 97% dari daya serap perekonomian pada tahun 2020. Besarnya jumlah UKM berbanding lurus dengan banyaknya lapangan kerja di Indonesia, oleh karena itu pangsa lapangan kerja UKM besar.
3. UKM mengambil pinjaman terbesar di tahun 2018, sekitar Rp. 1 triliun