Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Budaya Mengucapkan Ulang Tahun Lewat Insta Story
15 Agustus 2021 13:37 WIB
·
waktu baca 5 menitTulisan dari rizkysurya tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Di era serba digital ini banyak sekali kegiatan-kegiatan yang kemudian dilakukan secara online, dan pada perkembangannya penggunaan media berbasis online maupun kemudahan mengakses internet menjadikan orang-orang di luar sana semakin mudah untuk membuat berbagai macam akun media sosial. Sebut saja Instagram, Twitter, Snapchat, Facebook, dan yang sedang ramai menghiasi linimasa beberapa akhir belakangan ini yaitu TikTok.
ADVERTISEMENT
Tentu dengan kemudahan itu dapat terjadi pula peningkatan penggunaan media sosial disetiap tahunnya. Indonesia sendiri termasuk negara yang dalam perkembangannya memiliki peningkatan yang cukup besar. Dengan jumlah penduduk yang sangat banyak itu saya rasa Indonesia sudah bisa go international dengan mengandalkan para selebgramnya.
Berbicara soal media sosial, ini lantas seperti kita dibawa pada satu buah dunia tak kasat mata yang biasa disebut dunia maya. Dunia maya ini luas sekali, bisa menjangkau berpuluh-puluh kilometer jauhnya kerabat serta keluarga untuk sekadar berkomunikasi, atau bahkan yang seringkali dilakukan para selebgram-selebgram kenamaan ibukota ini yaitu untuk membagikan kehidupan sehari-harinya kepada khalayak ramai. Ada yang membagikan perjalanan ke luar kotanya, ada yang membagikan resep masakannya, ada yang berkebun, bersantai di rumah, konten keluarga, sampai yang bertengkar hingga drama pun ada.
ADVERTISEMENT
Semua ini berkat media sosial yang beberapa tahun terakhir semakin populer dan dibutuhkan. Instagram menjadi salah satu media sosial paling populer yang sedang digemari saat ini, bahkan di situs Google Playstore pun Instagram menempati peringkat ke-2 paling populer dalam kategori social. Ini membuktikan betapa populernya Instagram dan betapa sebalnya saya dengan salah satu fiturnya yang bernama Insta story
Fitur berbagi cerita pendek berdurasi 15 detik ini bukanlah yang pertama kali bertengger pada Instagram. Fitur ini dikenal terlebih dahulu pada salah satu kompetitornya yaitu aplikasi berwarna kuning bernama Snapchat.
Pada mulanya fitur ini menjadi fitur andalan bagi Snapchat semenjak kehadirannya pada tahun 2013 lantaran dianggap berbeda dari para kompetitornya, hingga kemudian pada salah satu kesempatan pihak Mark Zuckeberg selaku pendiri facebook mencoba menawarkan untuk membeli fitur ini untuk digunakan di aplikasinya. Akan tetapi pihak Snapchat menolak, hingga secara mengejutkan pada tahun 2016 Instagram yang telah diakuisisi oleh Facebook resmi merilis fitur yang sama dengan Snapchat hingga hari ini.
ADVERTISEMENT
Secara spesifik, saya tidak benar-benar kesal dengan fitur ini karena terkadang dapat membantu saya dalam membagikan informasi-informasi kampus atau sekadar membagikan barang dagangan milik saya dan beberapa kerabat dekat saya.
Akan tetapi beberapa waktu belakangan ini saya dibuat kesal dengan fiturnya lantaran salah satu kebiasaan para penggunanya (termasuk saya) yang kian lama semakin jengkel untuk dilakukan. Kebiasaan itu adalah mengucapkan ucapan selamat ulang tahun kepada teman atau keluarga di fitur Insta story. Seolah dengan kemajuan zaman, cara mengucapkannya pun menjadi berbeda, media mengucapkannya menjadi berbeda. Mungkin kebiasaan ini dipicu dengan mengikuti para selebgram-selebgram yang melakukan hal serupa.
Akan tetapi rasa-rasanya ucapan pada Insta story ini tidaklah benar-benar tulus. Sebab tidak jarang ditemui unggahan Insta story yang sampai titik-titik kelewat banyak. Jika dibagi ke dalam dua kubu, mungkin akan terbelah menjadi kubu penonton atau yang menyaksikan betapa menjengkelkannya unggahan yang begitu banyak, dengan kubu mereka yang kebetulan memiliki teman yang sedang berulang tahun lantas mesti mengucapkan selamat ulang tahun di Insta story-nya.
ADVERTISEMENT
Mungkin jika dilihat dari perspektif penonton, sebenarnya ada pandangan populer untuk permasalahan ini, biasanya mereka yang sedang menasihati temannya akibat kejengkelan melihatnya akan mengatakan, “ya tinggal ga usah diliat aja” dan saya sepakat dengan pandangan itu.
Saya sepakat dengan anggapan untuk tidak melihatnya, karena sebenarnya jika berada pada posisi penonton kamu punya andil untuk melihatnya atau tidak, explore Instagram pun jika kamu perhatikan pasti hanya berisi apa yang menurut kamu itu menarik.
Alhasil kamu punya pilihan untuk tidak menontonnya, untuk tidak menonton beberapa rangkaian ucapan terima kasih dan selamat ulang tahun itu. Akan tetapi hal ini akan menjadi sangat menjengkelkan jika terus menerus dilakukan setiap tahunnya. Bayangkan saja setiap tahun kamu harus menggunggahnya, bahkan terkadang dalam satu hari saja ada tiga teman kamu yang berulang tahun, tentu itu sangat menjengkelkan.
ADVERTISEMENT
Kian lama hal ini semakin tidak menarik lagi untuk dilakukan, selain kamu harus menggunggahnya kamu juga harus me-respost unggahan mereka balik dan kamu tidak benar-benar tahu apakah ucapan yang kamu terima dan ucapan yang kamu berikan itu benar-benar tulus atau sekadar formalitas belaka. Tentu saya pun sering menemui hal semacam ini, ucapan yang mungkin hanya sekadar formalitas biasa. Saya lebih senang jika mereka yang ingin mengucapkan ulang tahun itu dilakukan dengan berbicara langsung kepada saya, entah itu bertemu secara tatap muka ataupun melalui pesan singkat. Karena itu lebih terlihat tulus dibanding mengunggahnya di Instagram yang harus kamu repost dengan sesimple mengatakan, “wahh makasih yaaa”.
Karena biasanya mereka yang mengucapkan lewat Instagram bahkan tidak mengucapkan secara langsung kepada kamu melalui pesan singkat, sekadar, “hai selamat ulang tahun ya..” lewat japri pun tidak.
ADVERTISEMENT
Seolah ini sudah menjadi kebiasaan baru atau mungkin menjadi budaya baru bagi pengguna Instagram setiap ada temannya yang berulang tahun di era digital seperti sekarang. Poin terpentingnya jika kamu di posisi penonton, kamu punya pilihan untuk tidak melihatnya. Jangan sampai kamu malah melayangkan omelan kepada mereka, karena mungkin hal semacam ucapan di Instagram itu juga bisa menjadi salah satu hal yang membuat mereka bahagia.
Tidak etis rasanya jika kamu mengintervensi kebahagiaan orang lain. Ini juga berlaku untuk seluruh unggahan yang menurut kamu itu menyebalkan, kamu cukup untuk tidak usah melihatnya saja. Kemudian jika kamu di posisi yang memiliki teman sedang berulang tahun, ucapkanlah setulus hati, dan temui dia jika ada waktu.
ADVERTISEMENT