Senja dan Kopi di Pulosari, Sudut Paling Bersejarah Skena Musik Kota Malang

Rizal Adhi Pratama
Jurnalis full time di Malang Raya.
Konten dari Pengguna
8 Juli 2021 9:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizal Adhi Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Mahasiswa di Malang yang menikmati kopi di rooftop Harvest Coffee and Barbershop, credit: Dani Kristian
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa di Malang yang menikmati kopi di rooftop Harvest Coffee and Barbershop, credit: Dani Kristian
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
MALANG - Siapa yang tidak mengenal Jalan Pulosari di Kelurahan Gadingkasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Pulosari sejak 1990-an memang terkenal sebagai salah satu pusat skena musik Kota Malang. Banyak band lokal hingga nasional seperti God Bless dulu pernah bermain di sana.
ADVERTISEMENT
Kini, nuansa nostalgia Pulosari ingin dihidupkan kembali setelah wilayah ini lama redup dan kalah dari wilayah-wilayah lainnya seperti Soekarno-Hatta (Soehat).
Salah satu yang memiliki niat tersebut ada Harvest Coffee and Barbershop yang berada di Jalan Pulosari Nomor 7.
"Pulosari ini memiliki letak yang strategis, bahkan sebelum saya lahir itu memiliki sejarah dan banyak dikenal orang dari luar kota. Bagi orang asli Malang sendiri Pulosari terkenal sebagai tempat kuliner. Kemudian dulu itu musik-musik legend berpusat di sini," terang Manajer Operasional Harvest Coffee and Barbershop, Lambang Sutejo, saat ditemui pada Rabu (07/07/2021).
Menurut pria yang akrab disapa Joe ini, dulu Pulosari cukup ramai, namun tapi sekarang sepi sejak Pandemi COVID-19 menyerang.
"Sekarang dengan saya mengambil tempat di sini, mungkin bisa mengangkat lagi Pulosari sebagai tempat estetik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Ia menceritakan kalau Harvest sendiri memiliki konsep mengikuti zaman atau estetik.
"Tapi yang paling dicari itu Harvest itu tempatnya di mana dan tempatnya seperti apa. Oleh karena itu, kota ada rooftop yang sangat enak buat menikmati senja, jadi kita siapkan tempat outdoor," ucapnya.
"Kadang kalau anak-anak mau ngopi itu larinya ke atas langsung. Kita siapkan tempat yang lebih nyaman buat customer kita," sambungnya.
Selain menyediakan minuman kopi basic seperti coffee based atau non-coffee based, lalu manual brew, dan snack juga. Harvest juga memiliki karakter menu tersendiri yang tidak ada di tempat lain.
Salah satu signature menu dari Harvest Coffee and Barbershop
"Signature kita ada coffee mocktail seperti Sun Kiss Summer, Savoury and Sour, Harvest Cobar, Harvest Orange Punch dan lainnya. Saya meracik itu semua dari pengalaman, untuk membuatnya saya padukan rasa-rasanya lalu kita coba bareng-bareng. Jadi, Insyaallah tidak ada di kafe lain," tegasnya.
ADVERTISEMENT
"Memang di kafe lain banyak kopi mocktail, cuman rasanya berbeda-beda, dari nama kayaknya juga beda. Mungkin cuma intinya yang beda seperti apakah kopi lemon atau coffee lime itu biasanya hampir sama nama-namanya," imbuhnya.
Joe juga mengungkapkan bahwa signature yang banyak dipesan oleh pelanggan adalah Harvest Cobar dan Harvest Orange Punch. Menurutnya ini karena kebanyakan orang itu suka kopi susu dan non-coffee.
Selain itu, harga yang ditawarkan juga termasuk murah bagi kantong mahasiswa dan pelajar, yaitu mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 20 ribu.
"Kita di sini target marketnya memang milenial mulai dari mahasiswa hingga pelajar. Jadi untuk menengah ke atas masih belum, masih harga standar kafe," pungkasnya.