Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Perkembangan Pertanian 4.0
25 Juni 2021 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menitDiperbarui 13 Agustus 2021 14:06 WIB
Tulisan dari RIZAL ARDIANSYAH tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

ADVERTISEMENT
Perkembangan Revolusi Industri 4.0 yang sedang berlangsung menjadikan perubahan secara besar-besaran pada segala bidang begitu pula pada bidang pertanian.
ADVERTISEMENT
Apa kalian tau tentang Pertanian 4.0?
Kalian tahu gak tentang bidang pertanian pada zaman sekarang? Belum tahu? Katanya anak gaul, hari ini enggak tahu bidang pertanian? Bidang pertanian adalah bidang yang memberikan kita sumber pangan utama baik berupa beras, jagung, dan lain-lainnya.
Namun, sekarang sektor pertanian khususnya di negara Indonesia masih belum cukup memadai baik dari segi sumber daya manusia maupun dibidang teknologinya dan mungkin ekonomi yang kurang juga. Mungkin kebanyakan tikus berdasi makanya ekonomi kita berkurang, canda tikus berdasi wkwkwk.
Dengan adanya Pertanian 4.0 memungkinkan kita tidak perlu untuk datang langsung ke sawah atau ke kebun untuk olah lahan, tanam, panen hingga pengolahan. Kita cukup untuk menggunakan remote control untuk memantau dari rumah. Zaman gini masih ke sawah? Engga level lah ya, kita engga akan kalah sama yang di kota.
ADVERTISEMENT
Metode apa sih yang dipakai untuk Pertanian 4.0?
Kalian yang belum tahu tentang metode Pertanian 4.0? Metode ini menerapkan metode berupa "Smart Farming Precision Agriculture". Metode ini terbagi menjadi 2 garis besar yaitu:
Yang pertama yaitu Smart farming (pertanian pintar) yaitu penggunaan platform yang dihubungkan dengan perangkat teknologi dalam mengumpulkan informasi (contoh: status hara tanah, kelembaban udara) yang diperoleh dari perangkat yang ditanamkan pada lahan pertanian.
Yang kedua adalah Precision Agriculture (pertanian presisi) kita pahami sebagai penggunaan input yang berupa pestisida dan pupuk sesuai kebutuhan berdasarkan informasi olahan data pada tablet.
Kalian tau negara mana saja yang sudah menerapkan Pertanian 4.0?
Kalian tahu enggak negara mana yang sudah menerapkan? Aku kasih tahu negara yang sudah menerapkan yaitu negara Jepang. Kenapa negara Jepang yah, kok gak negara tercinta kita ini? Karena memberikan subsidi bagi pengembangan 20 jenis robot yang mampu membantu berbagai tahapan pertanian, mulai dari pembenihan sampai pemanenan berbagai tanaman. Satu orang dapat mengoperasikan dua traktor pada waktu yang sama karena sensor dapat mengidentifikasi berbagai hambatan dan menghindari tabrakan.
ADVERTISEMENT
Nah untuk negara kita Indonesia sendiri juga bisa menerapkan hanya di beberapa daerah sudah mulai menerapkan pertanian 4.0 ini. Contohnya pada Desa Sukamanah dan Bojongsari. Yang berada wilayah Jawa Barat telah diimplementasikan program IoT (Internet of things) yang mampu menyimpan data harga komoditas pangan dan hortikultura seluruh desa di Jawa Barat.
Namun sayangnya. Jangan manggil sayang, kalau belum jadian hehehe. Canda. Lanjut ke topik. Teknologi seperti itu belum dapat sepenuhnya diimplementasikan di seluruh Jawa Barat terlebih lagi di Indonesia.
Tentu saja terdapat kendala yang harus kita hadapi yang menyebabkan Pertanian berbasis industri 4.0 ini belum bisa diterapkan secara menyeluruh di Indonesia yaitu:
1. Belum meratanya pembangunan infrastruktur
2. Masih rendahnya SDM di Bidang Pertanian
ADVERTISEMENT
3. Perlunya biaya yang besar
Tugas pemerintah dan para generasi bangsalah seperti kita harus membantu para petani untuk meningkatkan kualitas pertanian negara kita ini. Jangan kalah sama negara Jepang.
Pertanian 4.0 diharapkan bisa mempermudah para petani kita untuk memajukan dan meningkatkan produksi pertanian diseluruh Indonesia. Bayangkan apabila Pertanian 4.0 ini terlaksana secara merata diseluruh Indonesia, tidak dapat diragukan lagi negara kita akan sangat makmur dan maju. Dan kita bisa menjadi negara yang maju, bukan berkembang lagi.
Pengalaman saya setelah menerapkan pertanian 4.0 saya bisa mendapatkan panen yang lumayan nih kawan heheheh...
Dan mendapat kerugian yang tidak begitu banyak kok, mari kita sharing sesama petani biar tambah wawasan dan pengalaman, biar enggak gabut banget juga si heheh...
ADVERTISEMENT
Ayo kita sebagai anak muda generasi harapan bangsa harus membantu para petani untuk mengembangkan kualitas para petani kita untuk Indonesia yang lebih sejahtera. Terima Kasih, Salam Anak Tani.