Makan Bersama : Strategi Jitu Menyelesaikan Konflik

Rizal Bahara
Pemburu Ilmu, Pengumpul Amal, Pendamping Halal, Green Produktivity, Lean Manufacturing
Konten dari Pengguna
26 Desember 2023 10:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizal Bahara tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Makan bersama memecah kebuntuan komunikasi, foto : wonglanang
zoom-in-whitePerbesar
Makan bersama memecah kebuntuan komunikasi, foto : wonglanang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masih ingatkah anda dengan strategi makan bersama untuk menyelesaikan problem dimasyarakat yang dilakukan oleh Pak Jokowi ketika menjadi Walikota Solo ataupun ketika beliau menjadi Gubenur Jakarta ?, rupanya strategi ini adalah strategi yang sangat jitu, banyak masalah terselesaikan dengan melakukan makan bersama, Warga Waduk Pluit bersedia pindah ke rumah susun setelah dilakukan jamuan makan siang, sengketa panjang terkait dengan ganti rugi lahan untuk proyek Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2) juga berakhir happy ending setelah melakukan diplomasi makan siang (Kompas, 3 Desember 2013).
ADVERTISEMENT
Ketika menjadi walikota Pak Jokowi pada 2014 , berhasil membujuk 989 pedagang kaki lima (PKL) di Taman Banjarsari untuk pindah ke Pasar Klitikan, tanpa menuai aksi massa atau bentrokan. Menurut informasi, sebelum pemindahan itu melakukan jamuan makan siang sebanyak 54 kali, akhirnya membuat para pedagang sepakat pindah. Tentunya masih banyak lagi konflik konflik serta ketegangan hubungan bisa terselesaikan dengan makan bersama.
Makan bersama bersama rekan kerja, foto : Wonglanang
Makan bersama bukan hanya sekadar kegiatan rutin sehari-hari, tetapi juga dapat menjadi alat yang kuat untuk menyelesaikan konflik. Pertama, meja makan memberikan suasana yang lebih santai dan non-formal, menciptakan lingkungan yang lebih ramah. Dalam suasana yang seperti ini, orang cenderung lebih terbuka untuk berbicara secara jujur dan merinci perasaan mereka, yang mungkin sulit diungkapkan dalam situasi konflik.
makan bersama menjadikan tim lebih solid, foto : wonglanang
Ketiga, meja makan menciptakan ruang di mana setiap orang memiliki kesempatan untuk didengar. Semua pihak dapat berbicara tanpa takut diinterupsi, memberikan kesempatan bagi pemahaman yang lebih baik terhadap perspektif masing-masing. Komunikasi yang efektif adalah kunci dalam menyelesaikan konflik, dan meja makan memberikan platform yang ideal untuk mencapai hal ini.
ADVERTISEMENT
Keempat, makan bersama juga bisa dijadikan kesempatan untuk merayakan kesamaan dan perbedaan di antara anggota kelompok atau individu yang terlibat dalam konflik. Memahami nilai-nilai dan keunikan masing-masing dapat membantu menghargai perbedaan serta menciptakan rasa saling pengertian. Dengan merayakan kesamaan dan perbedaan, dapat tercipta kedekatan yang lebih dalam.
Makan bersama dapat mengeluarkan ide ide yang lebih baik dan inovatif, foto : Wonglanang
Terakhir, meja makan juga dapat memfasilitasi proses pemecahan masalah secara lebih efektif. Dalam suasana yang santai dan ramah, anggota kelompok dapat bekerja sama untuk menemukan solusi yang dapat diterima oleh semua pihak. Makan bersama, dengan demikian, bukan hanya sekadar kegiatan fisik, tetapi juga merupakan wadah untuk membangun koneksi emosional, meningkatkan komunikasi, dan mengatasi konflik.
Selamat mencoba !!