Mahasiswa MBKM UMY Ikut Andil Dalam Penyaluran Program Pemerintah

Divisi Social Entrepreunership & Incubation bank BRI yang bertugas untuk menyalurkan program pemerintah (Foto milik pribadi)

Penyaluran bantuan sosial yang tepat sasaran menjadi tantangan utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani dan nelayan. Pemerintah terus berinovasi dengan menghadirkan sistem digital seperti Kartu Tani, Kartu Nelayan, dan Kartu Kusuka, yang berfungsi sebagai alat bantu untuk memastikan bantuan diterima oleh pihak yang benar-benar membutuhkan. Dalam implementasinya, mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) turut serta dalam mendukung proses penyaluran bantuan ini melalui peran mereka di Bank BRI.

Mengenal Kartu Tani, Kartu Nelayan, dan Kartu Kusuka

Ketiga kartu ini merupakan solusi digital yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi penyaluran bantuan di sektor pertanian dan perikanan:

Kartu Tani mempermudah petani dalam mendapatkan subsidi pupuk dan bantuan pertanian lainnya.

Kartu Nelayan memberikan akses kepada nelayan untuk mendapatkan bantuan, termasuk modal usaha dan asuransi.

Kartu Kusuka (Kartu Usaha Kelautan dan Perikanan) mendukung pelaku usaha perikanan dalam memperoleh akses ke layanan pemerintah dan pasar.

Dengan adanya kartu ini, sistem penyaluran bantuan menjadi lebih transparan dan akurat, sehingga mengurangi potensi penyalahgunaan.

Peran Bank BRI dan Mahasiswa MBKM dalam Penyaluran Bantuan

Sebagai mitra strategis pemerintah, Bank BRI memiliki peran penting dalam distribusi bantuan sosial. Melalui divisi Social Entrepreneurship and Incubation, BRI memastikan bahwa data penerima manfaat diverifikasi dengan baik dan bantuan tersalurkan secara efisien.

Di sinilah mahasiswa MBKM UMY turut berkontribusi. Selama program magang di BRI, mereka terlibat dalam berbagai tahapan proses penyaluran bantuan, seperti:

Verifikasi Data: Memastikan bahwa penerima bantuan benar-benar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah.

Pendampingan Sosialisasi: Membantu masyarakat memahami cara penggunaan kartu serta manfaat yang diperoleh.

Evaluasi dan Monitoring: Mengidentifikasi kendala dalam distribusi dan memberikan masukan untuk perbaikan sistem.

Melalui pengalaman ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengenai mekanisme penyaluran bantuan, tetapi juga memahami tantangan yang dihadapi oleh petani dan nelayan dalam mengakses bantuan sosial.

Dampak Program terhadap Masyarakat

Penerapan Kartu Tani, Kartu Nelayan, dan Kartu Kusuka telah memberikan dampak positif bagi masyarakat. Dengan akses yang lebih mudah ke subsidi, modal usaha, dan informasi pasar, produktivitas sektor pertanian dan perikanan meningkat secara signifikan. Para petani dan nelayan kini lebih mandiri dalam mengelola keuangan mereka berkat integrasi kartu dengan layanan perbankan.

Keberlanjutan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat penerima manfaat. Oleh karena itu, inovasi dan evaluasi terus dilakukan untuk memastikan sistem yang lebih optimal di masa mendatang.

Kesimpulan

Keterlibatan mahasiswa MBKM UMY dalam program penyaluran bantuan sosial menjadi bukti nyata bahwa generasi muda dapat berperan aktif dalam pembangunan ekonomi. Dengan kolaborasi antara pemerintah, sektor perbankan, dan akademisi, upaya menciptakan kesejahteraan bagi petani dan nelayan dapat terus ditingkatkan.

Kartu Tani, Kartu Nelayan, dan Kartu Kusuka bukan hanya sekadar alat bantu, tetapi juga simbol pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat Indonesia.