Konten dari Pengguna

Santri di Era Teknologi

Rizal Manarul Hidayat
Mahasiswa UIN SAIZU PURWOKERTO
30 Mei 2022 21:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizal Manarul Hidayat tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber: pixabay.com
zoom-in-whitePerbesar
sumber: pixabay.com
ADVERTISEMENT
Melihat perkembangan teknologi sekarang, perlukah santri mengenal teknologi? Seperti yang diketahui teknologi menjadi sarana untuk menyediakan barang-barang yang dibutuhkan bagi kelangsungan hidup manusia. Teknologi memiliki manfaat pada setiap bidang yang berbeda. Penggunaan smartphone di Indonesia kian meningkat, sampai setiap anak kecil telah memiliki smartphone. Melihat kondisi tersebut, peran orang tua sangat diperlukan agar anak-anak mereka dalam menggunakan smartphone dengan sewajarnya saja. Melalui pengawasan yang baik dari orang tua, dampak buruk yang ditimbulkan dari penggunaan smartphone akan terminimalisir.
ADVERTISEMENT
Perlu diketahui, bahwa penggunaan smartphone dapat menimbulkan seseorang memiliki sifat syirik. Mengapa demikian? Sifat syirik muncul saat seseorang senang terhadap sesuatu hal, sejatinya ia akan diperbudak oleh hal tersebut. Dimulai dari hal kecil, umumnya ketika bangun tidur hal yang pertama dicari adalah smartphone, mereka lupa akan hal membaca doa bangun dari tidur, seolah-olah smartphone menjadi sesuatu yang paling berharga di dunia. Melihat hal tersebut adalah sebuah fakta, tak terbayang bagi sebagian orang mereka telah menuhankan smartphone. Selama 24 jam smartphone telah menjadi sahabat mereka, bukan hanya hal positif yang mereka dapatkan, hal negatif yang menimbulkan kelalaian terhadap shalat yang telah menjadi kewajiban seorang hamba sampai terlupakan. Membandingkan smartphone dengan benda lain, semisal tasbih. Pada saat perjalanan mungkin pernah lupa membawa tasbih, namun respon sikap kita biasa saja dan tidak mencoba berusaha untuk kembali mengambilnya. Melainkan dengan smartphone, kita pasti akan berusaha mengambilnya.
sumber: pixabay.com
Di bidang pendidikan pesantren telah berperan penting dalam proses pelaksanaan kegiatan belajar mengajar. Para santri telah menjadi sosok figur bagi masyarakat Indonesia, bukan hanya dikenal sebagai guru spiritual, santri menjadi seseorang yang sangat peduli dengan lingkungan masyarakat sekitarnya.
ADVERTISEMENT
Pesatnya perkembangan teknologi membuat pesantren tidak bisa lagi membendung masuknya teknologi dalam dunia pesantren. Santri zaman sekarang sudah mulai melek akan informasi, namun masih banyak juga yang belum paham betul tentang kemajuan informasi, sehingga penggunaan teknologi Informasi untuk perkembangan ilmu pengetahuan masih minim
Teknologi sendiri memiliki dampak positif dan dampak negatif, diantara dampak positif penggunaan smartphone bagi santri yaitu meningkatkan kesatuan atau solidaritas sesama santri, memudahkan kegiatan belajar mengajar di pondok pesantren, memudahkan santri mencari informasi di era digital. Sedangkan dampak negatif dari penggunaannya yaitu akan melahirkan kepribadian yang membenci, kurangnya komunikasi antar santri, tidak mematuhi perintah pesantren, minimnya kepercayaan santri pada pengasuh, dan kurangnya minat baca santri terhadap kitab-kitab klasik.
ADVERTISEMENT
Seperti yang kita ketahui, Nabi SAW mengungkapkan “Jika urusan diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancurannya”. Hal tersebut dapat diambil makna sesuatu yang dipegang oleh orang yang belum siap menerimanya, maka orang itu akan hancur atau rusak. Sama halnya ketika seorang santri yang belum mapan ilmunya diberikan sebuah smartphone hal tersebut akan melahirkan sebuah kepribadian buruk yang dapat merusak pikiran dan akhlaknya.