Konten dari Pengguna

Generasi Baru, Perjuangan Lama: Aksi Kamisan untuk Keadilan

RIZKA NANA PUTRI
Saya adalah seorang mahasiswa di Universitas Pamulang yang berfokus untuk mengembangkan diri di bidang akademis dan kreatif.
11 November 2024 10:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari RIZKA NANA PUTRI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Sumber: Instagram @pbhi_nasional (https://www.instagram.com/p/C2Q7pCbyJm9/?igsh=OGVzdDdibHQzMDZr) Jumat, 19 Januari 2024
zoom-in-whitePerbesar
Sumber: Instagram @pbhi_nasional (https://www.instagram.com/p/C2Q7pCbyJm9/?igsh=OGVzdDdibHQzMDZr) Jumat, 19 Januari 2024
ADVERTISEMENT
Generasi muda kini menjadi garda terdepan dalam Aksi Kamisan, sebuah gerakan yang telah berlangsung selama 17 tahun untuk menuntut keadilan atas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Indonesia. Setiap Kamis, mereka berkumpul di depan Istana Negara, mengenakan pakaian hitam dan membawa payung hitam sebagai simbol perlawanan terhadap ketidakadilan. Aksi ini bukan sekadar demonstrasi, tetapi juga merupakan bentuk solidaritas terhadap para korban dan keluarga mereka yang telah lama menunggu keadilan. Dengan lebih dari 50% populasi Indonesia adalah anak muda, mereka memiliki potensi besar untuk mendorong perubahan dan meningkatkan kesadaran akan isu-isu HAM. Melalui kampanye dan diskusi, generasi ini berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak korban pelanggaran, mengingatkan masyarakat akan pentingnya keadilan yang belum sepenuhnya tercapai. Mereka menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyebarkan informasi dan menggugah kesadaran publik, sehingga gerakan ini semakin dikenal luas. Aksi Kamisan tidak hanya menjadi tempat bagi generasi muda untuk menyuarakan pendapat mereka, tetapi juga sebagai ruang pendidikan politik. Di sini, mereka belajar tentang sejarah pelanggaran HAM di Indonesia dan pentingnya mengingat peristiwa-peristiwa kelam tersebut agar tidak terulang kembali. Diskusi-diskusi yang berlangsung dalam aksi ini seringkali melibatkan tokoh-tokoh hak asasi manusia, akademisi, dan aktivis senior yang memberikan wawasan berharga kepada para peserta. Keberanian generasi muda dalam menghadapi tantangan ini patut diacungi jempol. Meskipun mereka sering kali menghadapi intimidasi dan ancaman dari pihak-pihak tertentu, semangat mereka untuk memperjuangkan keadilan tetap berkobar. Mereka percaya bahwa perubahan tidak akan terjadi tanpa perjuangan, dan setiap langkah kecil yang mereka ambil adalah bagian dari proses menuju keadilan yang lebih besar. Dalam beberapa tahun terakhir, Aksi Kamisan telah menarik perhatian internasional. Banyak organisasi hak asasi manusia global mulai mengamati dan mendukung gerakan ini. Hal ini menunjukkan bahwa perjuangan generasi muda tidak hanya relevan di tingkat lokal tetapi juga memiliki dampak global. Dengan dukungan yang semakin luas, harapan untuk mencapai keadilan bagi para korban pelanggaran HAM semakin membara. Melalui Aksi Kamisan, generasi muda menunjukkan bahwa mereka bukan hanya penerus perjuangan, tetapi juga pelopor perubahan. Dengan semangat juang yang tinggi dan komitmen untuk keadilan, mereka membuktikan bahwa suara mereka sangat berarti dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa ini. Perjuangan untuk keadilan memang tak pernah usai, tetapi dengan keberadaan generasi muda di garis depan, harapan akan tercapainya keadilan semakin cerah.
ADVERTISEMENT