Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.1
Konten dari Pengguna
Pengobatan Suku Ammatoa Kajang dengan Kearifan Lokal
14 Desember 2024 12:05 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rizka Rahmaida Arifah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Suku Ammatoa Kajang, yang terletak di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, memiliki sistem pengobatan tradisional yang kuat dan berakar pada kepercayaan budaya dan spiritual mereka. Salah satu hal yang unik dari suku ini adalah banyak obat herbal yang mereka buat berasal dari daun – daunan atau tumbuhan.
ADVERTISEMENT
Pengobatan Tradisional dan Penyakit Nonmedis
Masyarakat Ammatoa Kajang percaya bahwa banyak penyakit yang mereka alami tidak dapat disembuhkan dengan pengobatan medis modern. Mereka mengklasifikasikan penyakit menjadi dua kategori, yaitu medis dan nonmedis. Penyakit nonmedis sering kali dianggap sebagai akibat dari gangguan gaib, seperti kemasukan roh leluhur atau setan. Beberapa jenis penyakit nonmedis yang dikenal dalam masyarakat ini meliputi:
Pengobatan untuk penyakit-penyakit ini biasanya dilakukan oleh seorang dukun atau sanro, yang memiliki pengetahuan tentang cara mengatasi masalah-masalah tersebut melalui ritual dan ramuan tradisional.
Metode Pengobatan
ADVERTISEMENT
Penggunaan Tumbuhan untuk Obat
Masyarakat suku Ammatoa Kajang memiliki pengetahuan yang kaya tentang penggunaan tumbuhan untuk pengobatan tradisional. Dikutip dari beberapa jurnal penelitian berikut adalah beberapa jenis daun dan tumbuhan yang digunakan dalam praktik pengobatan mereka.
Daun Nangka Muda
Daun Tarung (Hibiscus tiliaceus)
Daun Sirih
ADVERTISEMENT
Daun Pandan Wangi
Daun Cocor Bebek
Upaya Pencegahan
Masyarakat suku Ammatoa juga melakukan beberapa upaya pencegahan terhadap penyakit, terutama hipertensi. Upaya tersebut meliputi:
Pengobatan tradisional suku Ammatoa Kajang mencerminkan kearifan lokal yang kaya dan hubungan erat antara budaya, kesehatan, dan spiritualitas. Masyarakat ini tetap mempertahankan praktik-praktik pengobatan tradisional meskipun ada pengaruh modernisasi. Memahami sistem pengobatan mereka memberikan wawasan berharga tentang bagaimana budaya mempengaruhi persepsi dan praktik kesehatan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
Referensi
1. [Pengobatan Tradisional Penyakit Nonmedis pada Masyarakat Adat Kajang](https://www.neliti.com/publications/340589/pengobatan-tradisional-penyakit-nonmedis-pada-masyarakat-adat-kajang-kabupaten-b)
2. [Jurnal Pangadereng - Pengobatan Tradisional Penyakit Nonmedis](https://jurnalpangadereng.kemdikbud.go.id/index.php/pangadereng/article/view/37)
3. Sukmawati, B., Nildawati, & Ansyar, D.I. (2022). Kajian Sosio Antropologi Kesehatan Mengenai Penyakit Hipertensi pada Masyarakat Kawasan Adat Suku Ammatoa Kajang. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
4. [BRWA - Masyarakat Adat Ammatoa Kajang](https://brwa.or.id/wa/view/clpRWmgzd2VqLVk)
5. [Dewi Kartika, Inventarisasi Tumbuhan yang Digunakan pada Ritual Adat Ammatoa](http://repositori.uin-alauddin.ac.id/12787/1/Dewi%20Kartika.pdf)
6. Pemanfaatan Etnobotani Masyarakat Suku Kajang](https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/6703-Full_Text.pdf)
7. [Budaya Perawatan Payudara Ibu Nifas pada Suku Ammatoa](https://e-journal.aktabe.ac.id/index.php/jmns/article/download/85/68)