Konten dari Pengguna

Microsleep: Tidur Singkat yang Berisiko Saat Berkendara

Rizka Rifiandini
Medical Doctor. FK Universitas YARSI. Purna NST Batch XXIII.
28 April 2025 11:39 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizka Rifiandini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Ilustrasi tertidur dalam kendaraan (sumber: www.pexels.com)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi tertidur dalam kendaraan (sumber: www.pexels.com)
ADVERTISEMENT
Pernahkah Anda mengalami tidur selama beberapa detik tanpa disadari? Kondisi ini disebut dengan microsleep. Microsleep adalah keadaan tidur singkat yang berlangsung kurang dari 30 detik. Sering kali pada microsleep otak secara cepat membalik kondisi antara tidur dan terjaga. Microsleep sering terjadi saat seseorang sedang menonton TV atau membaca buku. Namun, kondisi ini bisa sangat berbahaya jika terjadi saat berkendara karena dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
ADVERTISEMENT
The National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) menyatakan bahwa 91.000 kecelakaan yang dilaporkan polisi mengakibatkan 50.000 cedera dan 800 kematian setiap tahunnya—yang jumlahnya sekitar 1%–2% dari semua kecelakaan, cedera, dan kematian—melibatkan pengemudi yang mengantuk. Dalam persentase, proporsi pengemudi yang terlibat dalam kecelakaan fatal yang mengantuk paling banyak terdapat pada pengemudi berusia 16–20 tahun; namun, jumlah pengemudi yang mengantuk terbanyak dalam kecelakaan adalah yang berusia 21–34 tahun. Pria secara signifikan lebih mungkin mengalami kantuk daripada wanita, dan pria merupakan mayoritas pengemudi yang mengantuk dalam kecelakaan fatal.
Penyebab utama microsleep adalah kurang tidur. Gangguan tidur yang menyebabkan kurang tidur atau rasa kantuk berlebihan tampaknya paling mungkin terkait dengan microsleep. Walaupun penyebab utama microsleep adalah kurang tidur, terdapat 4 faktor yang dapat memicu microsleep.
ADVERTISEMENT
Berikut merupakan faktor microsleep saat berkendara, antara lain:
Gejala Microsleep yang Perlu Diperhatikan
Terdapat 8 gejala yang umum ditemukan saat terjadi microsleep. Gejala-gejala yang dapat dikenali, di antaranya:
1. Kesulitan memproses informasi yang diberikan oleh orang lain.
2. Tatapan kosong.
3. Terbangun tiba-tiba setelah menundukkan kepala.
4. Mengalami kejang tubuh mendadak.
ADVERTISEMENT
5. Tidak mengingat kejadian dalam satu hingga dua menit terakhir.
6. Ketidakmampuan menjaga mata tetap terbuka.
7. Menguap secara berlebihan.
8. Terus-menerus berkedip untuk tetap terjaga.
Cara Mencegah Microsleep
Jika Anda mulai merasa mengantuk, lakukan beberapa langkah berikut:
1. Ubah aktivitas dengan beristirahat, bangun, dan bergerak.
Saat Anda merasa kantuk maupun kelelahan. Cari tempat aman untuk menepi dan beristirahat selama 30 menit. Istirahat untuk bangun dan bergerak sangatlah membantu untuk mengembalikan kondisi menjadi waspada kembali.
2. Tidur siang singkat, jika memungkinkan.
Terkadang kantuk tidak dapat dilawan. Tidur selama 20 menit dapat membantu mengembalikan kewaspadaan. Atur alarm jika Anda sulit untuk terbangun.
3. Berbicara dengan seseorang.
ADVERTISEMENT
Percakapan dapat membantu membangunkan sel otak, meningkatkan kecepatan pernapasan sehingga asupan oksigen ke dalam pembuluh darah.
Untuk pencegahan jangka panjang, perbaiki pola tidur Anda dengan:
1. Menghabiskan sekitar 8 jam di tempat tidur untuk mendapatkan 7 jam tidur berkualitas.
2. Berolahraga secara rutin di siang hari.
3. Mengurangi screen time sebelum tidur.
4. Menghindari makan berat, kafein, nikotin, dan alkohol beberapa jam sebelum tidur.
Dengan memperhatikan hal-hal diatas Anda dapat mencegah terjadinya insiden kecelakan dan meningkatkan keselamatan saat berkendara.
Sumber:
Tefft, B.C. 2024. Drowsy Driving in Fatal Crashes, United States, 2017–2021 (Research Brief). Washington, D.C.: AAA Foundation for Traffic Safety. https://aaafoundation.org/drowsy-driving-in-fatal-crashes-united-states-2017-2021/
WebMD. 2023. What to Know About Microsleep. https://www.webmd.com/sleep-disorders/what-to-know-microsleep
ADVERTISEMENT
Govinda R Poudel, et al. 2014. Losing the struggle to stay awake: divergent thalamic and cortical activity during microsleeps.
Maccora, J., et al. 2019. Pupillary instability as an accurate, objective marker of alertness failure and performance impairment. Journal of sleep research, 28(2), e12739.
Yara, A., et al. 2023. The effect of screen use on sleep quality among adolescents in Riyadh, Saudi Arabia. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10465044/
CDC. 2024. About Sleep. https://www.cdc.gov/sleep/about/index.html