Konten dari Pengguna

Lagu Populer karya Taylor Swift: Suara Dari Luka, Harapan, atau Kekuatan?

Rizka Salwa Zumurrudah
Mahasiswi Prodi Sastra Indonesia, Universitas Pamulang.
10 Januari 2025 18:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizka Salwa Zumurrudah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Dari banyaknya beberapa lagu yang dikeluarkan, Album "Lovers" sangat digemari beberapa kaum wanita, karena banyak mengandung lagu yang ceria. Diantara 18 lagu yang rilis pada album Lovers ini, lagu dengan berjudul "The Archer" banyak diputar pada media sosial karena makna dalam lagu tersebut.
ADVERTISEMENT
Lanjut dari album "Lovers", Taylor Swift juga merilis album "The Tortured PoetsDepartemen", yang berisi kurang lebih 31 lagu, loh! Album ini hampir sama seperti album "Lovers", yang menceritakan perjalanan Taylor Swift dan kisah cintanya.
Namun, pada album "The Tortured Poets Departemen" Taylor menggambarkan hubungannya yang penuh hitam putih, serta perjuangan mengatasi kehidupannya. Pada album ini, saya akan membahas salah satu judul "I Can Do It With Broken Heart". Simak kelanjutannya, yuk!
Ilustrasi kehidupan monokrom Taylor Swift (Sumber: https://www.pexels.com/id-id/foto/laut-hitam-dan-putih-hitam-putih-hitam-putih-11442136/)
Lagu The Archer dan I Can Do It With Broken Heart, cukup menyentuh beberapa pendengar musiknya Taylor Swift. Kedua lagu ini menceritakan tentang kehidupan pribadi seseorang yang tenggelam dalam dunianya sendiri. Takut kehilangan apa yang sudah mereka miliki dan memilih diam untuk berada pada zona aman. Seperti pada salah satu lirik The Archer,
ADVERTISEMENT
Easy they come, easy they go,
I jump from the train, I ride off alone,
.
I But what if I'm alright, right, right, right here?
And I cut off my nose just to spite my face
Then I hate my reflection for years and years
Dalam lirik tersebut, Taylor Swift ragu untuk mengambil keputusan. Bagaimana jika ia salah langkah dalam hidupnya? Apa yang akan terjadi jika ia harus merelakan segalanya? Dan pada akhirnya, ia menyesali karena tidak bertindak lebih cepat untuk melindungi orang-orang yang Taylor Swift sayang. Karena pada ujungnya, orang-orang akan meninggalkannya, mereka mudah datang namun juga cepat untuk pergi.
Hingga album "The Tortured Poets Departemen" rilis, Taylor Swift mengutarakan perjuangannya pada lagu "I Can Do It With Broken Heart". Dalam lagu ini, Taylor Swift mengatakan,
ADVERTISEMENT
I can show you lies, 'cause I'm a real tough kid,
I can handle my sh*t, they said, "Babe, you gotta fake it 'til you make it', And I did.
Dalam lirik tersebut, Taylor Swift menyembunyikan perasaannya yang sebenarnya bahwa tidak setangguh itu. Namun, ia tetap bersikap tangguh dihadapan semua orang yang menganggapnya " Si Kuat " dan Taylor mengatakan, "Aku berhasil melakukan kebohongan ku untuk menyembunyikan kelemahanku".
Pada lirik selanjutnya, Taylor Swift menderita bagaimana kehidupan di entertainment. Di mana, ia masih harus tetap tersenyum dihadapan banyak orang, dalam meriahnya cahaya, dan sorakan penonton yang berkata "Nyanyikan satu lagu lagi!". Taylor Swift melakukan pemalsuan itu dengan keadaan hati yang terluka, dan badan yang sudah tidak kuat lagi.
ADVERTISEMENT
‘Lights, camera, b*tch, smile, even when you want to di-e’
‘I was hitting my marks, 'Cause I can do it with a broken heart’
Dari kedua lagu ini, Taylor Swift mengutarakan perjalanannya melalui lagu-lagunya. Bagaimana ia terjebak dalam zona nyamannya, dan ia melangkah keluar dari zona nyamannya untuk merubah kehidupannya walau ia harus membohongi perasaannya yang sedang tidak baik-baik saja.
Segitu saja nih yang bisa aku sampaikan dari kedua lagu Taylor Swift. Sampai jumpa lagi!
Inspirasi : lirik lagu Taylor Swift
Rizka Salwa, mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang
ADVERTISEMENT