Konten dari Pengguna

Sabtu dan Pasar di Desa Cilembu

Rizki Alif Al-Hikam
Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Universitas Padjadjaran
6 Juli 2024 22:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Alif Al-Hikam tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Suasana sekitar Pasar Sabtu Cilembu. Foto: Rizki Alif Al-Hikam
zoom-in-whitePerbesar
Suasana sekitar Pasar Sabtu Cilembu. Foto: Rizki Alif Al-Hikam
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Demi apa? Murah banget"
"Aduh, kalap gue"
Letaknya di sepanjang jalan depan Kantor Desa Cilembu. Seminggu sekali, setiap hari Sabtu pagi, ada pasar yang menjual banyak jajanan seperti mochi, corndog, es milo premium, pizza, burger, dimsum, zupa sup, tahu krispi, minuman es dengan beragam rasa, kepiting (crab), telur gulung, dan masih banyak lagi.
ADVERTISEMENT
Harganya bikin kaget. Murah. Mulai dari seribu rupiah untuk 1 dimsum, walaupun ukurannya tidak sebesar dimsum pada umumya. Mochi hanya 5 ribu rupiah, corndog 5 ribu rupiah, es milo premium 5 ribu rupiah, burger 5 ribu rupiah, zupa sup 7 ribu rupiah, kepiting 10 ribu rupiah, pizza 15 ribu rupiah.
Ukuran dimsum dengan harga seribu rupiah. Foto: Rizki Alif Al-Hikam
Dengan harga segitu, masih terbilang worth it untuk dibeli. Selain itu, dengan harga yang ditawarkan, tak ada ekspektasi tinggi akan rasanya. Namun, rasanya masih tetap bisa diterima.
Aku dan teman-temanku setelah tahu harganya, langsung tancap ke tenda-tenda yang berjualan di sana. "Ini yang enggak bisa gue temuin di Jatinangor," kata salah satu temanku.
Tak hanya menjual jajanan, pasar ini juga menjual beberapa pakaian seperti baju, celana, gamis, kerudung, dan sandal. Harganya dibanderol mulai dari 10 ribu rupiah. Menariknya, sekitar pasar tetap terjaga kebersihannya.
ADVERTISEMENT
Di sana juga terdapat tempat untuk bermain anak. Seperti trampolin kecil dan tempat untuk menggambar dan mewarnai. Suasanya tidak terlalu ramai, mungkin karena habis hujan.
Sebagian yang berjualan di sana adalah warga Desa Cilembu. Seperti biasa, mereka sangat ramah dengan pembelinya. Mereka menyambut dengan hangat pembelinya dengan hangat. Lagi-lagi, aku dibuat tersenyum oleh desa ini.