Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Komitmen Advan Bagi Keamanan Siber di Dunia Digital
15 November 2017 11:52 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Rizki Baiquni Pratama tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Era digital menghasilkan satu cara berkomunikasi yang begitu efisien. Segala sesuatunya tak lagi berjarak. Batas dunia seolah runtuh di hadapan teknologi informasi.
ADVERTISEMENT
Masyarakat, kini tak saja mendiami kenyataan, tetapi juga hidup di belantika digital. Hadirnya internet, terlebih media sosial, jelas mengubah cara manusia bertransaksi informasi.
Ada banyak hal yang tadinya hanya dapat dilakukan di dunia nyata, kini justru dilakukan secara digital. Mulai dari belanja secara online, transaksi keuangan dan perbankan, menyimpan file, hingga banyak lagi lainnya.
Problemnya, segala aktivitas di dunia digital tak selamanya aman. Tagline "No System is Safe" sebagaimana yang termaktub pada sebuah film menyiratkan peretas Jerman, 'Who am I', menunjukan bahwa pada dasarnya, selalu ada banyak celah di dalam teknologi informasi.
Celah-celah ini yang kemudian dapat dimanfaatkan oleh orang-orang tak bertanggung jawab, yang tak saja berusaha mencuri informasi, tetapi juga berupaya mengambil keuntungan darinya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan Laporan Indonesia Cyber Security Report 2017 yang diterbitkan ID-SIRTII pada tahun 2016, sebagaimana dikutip dari situs Kominfo (Kominfo.go.id), terlihat bahwa ada 135,672,948Â total serangan di dunia cyber.
Angka tersebut, dinyatakan meningkat lebih dari 50% bila dibandingkan dengan tahun 2015, dengan jumlah total serangan 89.691.783 serangan.
Masih menurut data ID-SIRTII serangan paling banyak terjadi pada bulan April 2016 yaitu sebanyak 46.338.965 kali serangan. Sedangkan domain pemerintah (go.id) yang menjadi host phising sebesar 17.73% dan .id 13,64%
Angka-angka itu jelas sangat mengkhawatirkan. Di mana kejahatan di dunia digital nyatanya dapat mengintai siapa saja, bahkan termasuk website milik pemerintah.
Dalam diskusi bertajuk "Trend Cyber Security di Dunia Digital", yang diselenggarakan pada acara Kumparan Onboarding Batch 2, di Ballroom Kuningan City, Jakarta, Rabu (15/11), General Manager Sales Advan Ellen Angerani memiliki pandangannya sendiri terkait hal ini.
ADVERTISEMENT
Mengutip data dari Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII), Ellen menyebutkan bahwa saat ini, pengguna internet di Indonesia yang mengakses secara mobile ada sekitar 63,1 juta orang. .
Itu artinya, sambung Ellen, smartphone adalah gerbang pertama untuk mengakses dunia digital. Untuk itu, masyarakat kini tak lagi mungkin dapat dipisahkan dari smartphone dan teknologi.
"Kalau kita memiliki smartphone. Itu terasa lebih berharga daripada uang. Kita lebih panik kehilangan smartphone daripada kehilangan dompet. Hidup kita terikat oleh teknologi" Ujar Ellen
Berbicara soal keamanan, smartphone jelas begitu rentan terhadap serangan siber. Ada banyak data berharga di smartphone yang bisa disalahgunakan oleh pihak lain. Terlebih ada banyak transaksi digital yang dilakukan melalui smartphone.
ADVERTISEMENT
Menyikapi hal itu, Ellen menyebutkan bahwa Advan berkomitmen untuk menciptakan smartphone yang memiliki tingkat keamanan yang lebih baik.
"Kami akan fokus pada security dan menerapkannya pada smartphone kami" Tambah Ellen
Untuk itu, Advan memroduksi Technology Advan Security, yang salah satunya tersemat pada Advan A8. Di mana fitur canggih ini meliputi Anti theft, Xlocker dan Privacy System.
Pada fitur Anti Theft, pengguna Advan tak perlu khawatir bila smartphone-nya hilang. Pasalnya, pengguna dapat melakukan pelacakan terkait posisi smartphone dan bahkan dapat mendestruksi secara otomatis file-file di dalamnya
Sementara itu, pada fitur Xlocker, pengguna dapat melakukan penguncian konten dan aplikasi melalui password, fingerprint, hingga pengenalan wajah.
ADVERTISEMENT
Terakhir, pada fitur Privacy System. Pengguna diberikan keleluasaan untuk menyimpan dan bahkan mengenkripsi data-data berharga pemiliknya.
"Kami berusaha meningkatkan rasa aman ketika anda menggunakan Smartphone kami" Ujar Ellen