Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Merdeka Belajar yang Berkelanjutan
18 Agustus 2023 19:37 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rizki Dewantoro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Merdeka Belajar membutuhkan langkah-langkah strategis serta komitmen yang kokoh terhadap inovasi pendidikan. Perubahan menteri dalam suatu pemerintahan seringkali diiringi oleh pergeseran kebijakan yang signifikan, dan hal ini tidak terkecuali dalam Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Setiap pergantian kepemimpinan di tingkat menteri, terutama di departemen yang berfokus pada sektor pendidikan membawa potensi untuk mengubah arah dan visi kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dalam dinamika ini, terdapat pertentangan antara kontinuitas dan disrupsi. Kontinuitas merujuk pada kelanjutan kebijakan yang telah ada sebelumnya, sementara disrupsi mencakup perubahan drastis yang dapat menggeser arah dan fokus kebijakan. Masing-masing pendekatan ini memiliki implikasi yang signifikan terhadap perkembangan sektor di negara kita.
Terlalu banyak perubahan kebijakan dalam waktu singkat juga dapat menghadirkan tantangan tersendiri. Kontinuitas dalam kebijakan sering kali dianggap penting untuk menjaga stabilitas dan konsistensi dalam pencapaian tujuan jangka panjang. Disrupsi yang terlalu cepat atau tanpa pertimbangan yang matang bisa merusak upaya yang sudah ada dan menimbulkan ketidakpastian di kalangan stakeholders. Keterlibatan berbagai pihak, seperti akademisi, praktisi, dan masyarakat sipil, juga harus diutamakan untuk memastikan bahwa perubahan kebijakan tersebut mencerminkan kebutuhan sektor secara menyeluruh.
ADVERTISEMENT
Dalam konteks Kemendikbudristek perubahan kebijakan harus senantiasa mendorong kemajuan, inovasi, dan inklusivitas. Fokus pada peningkatan mutu pendidikan yang merata, pengembangan riset yang berkelanjutan, pelestarian dan pengembangan budaya, serta penguatan kemampuan teknologi menjadi kunci dalam menghadapi tuntutan zaman yang terus berubah.
Merdeka yang Berkelanjutan
Termasuk dalam penerapan Kurikulum Merdeka sebagai rangkaian bagian dari Merdeka Belajar telah membawa tantangan dan peluang baru dalam meneruskan visi pendidikan. Konsep Kurikulum Merdeka, dengan fokus pada pengembangan kompetensi holistik dan adaptif, telah menggugah semangat inovasi dalam pendidikan di Indonesia. Namun, menjaga keberlanjutan dari konsep ini dalam menghadapi perubahan kepemimpinan menjadi esensi yang tidak boleh diabaikan.
Apalagi Kurikulum Merdeka mulai diterapkan sepenuhnya pada tahun 2024 mendatang, setelah 2 tahun masa transisi. Kurikulum Merdeka menjadi sebuah paradigma pendidikan yang berfokus pada kreativitas, kolaborasi, pemecahan masalah, dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan. Dalam era perubahan kepemimpinan, penting bagi masyarakat pendidikan dan pemangku kebijakan untuk menjaga momentum ini agar tidak terhenti atau mengalami disrupsi yang merugikan.
ADVERTISEMENT
Mewujudkan kelanjutan Kurikulum Merdeka membutuhkan langkah-langkah strategis. Pertama, perlu adanya komunikasi yang kuat antara pihak yang terlibat, tim kurikulum, guru, dan institusi pendidikan. Pemahaman mendalam tentang filosofi dan tujuan Kurikulum Merdeka harus diakui oleh semua pihak untuk mencegah distorsi atau perubahan yang terlalu drastis.
Kedua, kelanjutan kurikulum ini memerlukan komitmen yang kokoh terhadap inovasi pendidikan . Kemendikbudristek harus mampu melihat nilai jangka panjang dari pendekatan Kurikulum Merdeka dalam membentuk generasi yang siap menghadapi tantangan global. Ini melibatkan pengembangan sumber daya manusia yang mampu mengajar dengan metode dan pendekatan yang sesuai dengan semangat kurikulum ini.
Ketiga, pendukung dan fasilitator Kurikulum Merdeka perlu terus diberdayakan. Guru sebagai agen utama dalam pelaksanaan kurikulum ini perlu mendapatkan pelatihan dan dukungan kontinu. Institusi pendidikan juga harus diberi ruang dan dukungan untuk mengembangkan praktik-praktik terbaik dalam menerapkan pendekatan Kurikulum Merdeka.
ADVERTISEMENT
Keempat, pentingnya pengukuran dan evaluasi yang tepat untuk mengukur keberhasilan implementasi Kurikulum Merdeka. Pengukuran tidak hanya berkaitan dengan hasil akademik, tetapi juga pengembangan kompetensi holistik seperti kreativitas, keterampilan berpikir kritis, dan etika.
Kurikulum Merdeka adalah tonggak penting dalam evolusi pendidikan di Indonesia. Dalam perubahan kepemimpinan di Kemendikbudristek, kesinambungan dari kurikulum ini harus menjadi fokus utama. Hanya dengan menjaga kesinambungan, kita dapat memastikan bahwa generasi muda Indonesia akan memiliki bekal yang kokoh untuk menghadapi dunia yang terus berubah dengan semangat merdeka, inovatif, dan adaptif.
Sebagai masyarakat yang peduli terhadap masa depan generasi penerus, kita perlu terus mengawal setiap perubahan kebijakan dengan pemahaman yang mendalam, diskusi terbuka, dan kolaborasi lintas sektor. Dengan demikian, perubahan menteri tidak hanya akan menjadi momen pergantian kepemimpinan, tetapi juga peluang untuk mengukir prestasi lebih baik dalam pembangunan pendidikan di negara kita.
ADVERTISEMENT