KKN UPI 2023: Merintis Wisata Edukasi untuk Desa Wantilan
Konten dari Pengguna
28 Februari 2023 12:18
Tulisan dari Rizki Dwi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Pengambangan wisata berbasis masyarakat merupakan langkah yang strategis dalam memberdayakan dan meningkatkan perekonomian masyarakat. Sinergi antara keindahan alam, budaya masyarakat, industri dan kehidupan pertanian, perkebunan menjadi daya Tarik bagi suatu daerah untuk dikunjungi. Selain itu juga, saat ini mulai terjadi perkembangan wisata pedesaan di beberapa wilayah di Indonesia yang tentu akan berdampak pada masyarakat lokal dalam hal kesejahteraan.
Saat ini Desa Wisata menjadi peluang dan kesempatan berharga yang dapat ditunjukan oleh masing-masing desa. Apalagi saat ini desa wisata telah dibuat anugerah dan penghargaan tersendiri oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui program Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Kemenparekraf sendiri mencatat di tahun 2022 telah terdapat 3.613 desa wisata yang tersebar di seluruh provinsi di Indonesia dari total 74.961 desa.
Desa Wantilan menjadi desa yang juga sedang merintis dan mengembangkan potensi yang ada untuk dapat membuat desa wisata edukasi. Dalam hal ini, Desa Wantilan tidak hanya ingin mempromosikan keindahan alam saja, melainkan ingin berbagi pengalaman kepada pengunjungan dengan berwisata sambil belajar. Konsep wisata edukasi menjadi tujuan dari Desa Wantilan kedepan dalam mengembangkan potensi yang ada layaknya agro-industri, karena di Desa Wantilan sendiri memiliki Kawasan industri dengan mungkin yang paling terkenal adalah perusahaan Kecap Bangonya.
Melihat kondisi tersebut, mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia turut berkontribusi dalam program rintisan wisata edukasi di Desa Wantilan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program ini diimplementasikan dalam bentuk diskusi, dan perancangan draft proposal rintisan yang dilakukan oleh mahasiswa UPI dengan tentu melihat potensi yang ada, sambil bekerja sama dengan aparat desa setempat berkaitan dengan data dan kondisi desa secara langsung.

“Desa Wantilan ini punya luas wilayah hampir 950 hektar, yang kebanyakan didominasi oleh persawahan dan perkebunan. Namun wilayah kita ini terdampak dalam pembebasan lahan hampir setengahnya kurang lebih kisaran 450 hektar guna dibangun Subang Smart Politan” ujar Sekretaris Desa Wantilan, Lili Suherli yang ditemui ketika survei tanah untuk wisata di Desa Wantilan (16/02/2023).
Hal ini sempat menjadi permasalahan bagi masyarakat lokal, karena banyak dari mereka yang terdampak setelah adanya pembebasan lahan ini dan juga kehilangan mata pencahariannya. Hal ini yang membuat aparat Desa Wantilan mulai memikirkan mengenai nasib dan keberlanjutan beberapa warganya ke depan agar tetap bisa mendapat kesejahteraan melalui pekerjaan. Maka di rancanglah rintisan wisata Edukasi ini guna memberdayakan masyarakat lokal.
Kami sebagai mahasiswa dari UPI diminta tolong oleh aparat desa untuk dapat mematangkan konsep rintisan wisata edukasi ini. Kami langsung bergerak dengan waktu yang cukup singkat dalam merancang konsep draft proposal rintisan wisata edukasi untuk Desa Wantilan. Pematangan konsep dimulai dengan melakukan riset potensi wisata, budaya, sosial hingga SDM yang dimiliki oleh Desa Wantilan.

Pembuatan draft proposal rintisan wisata edukasi ini kami buat dengan melihat beberapa potensi yang ada di Desa Wantilan seperti pertanian, perkebunan, peternakan, TPS3R, Industri hingga sosial budaya. Kami juga membuat mini pemetaan mulai dari denah wisata hingga beberapa fasilitas pendukung yang dapat dibuat oleh aparat desa dalam mewujudkan wisata edukasi. Tak lupa juga kami memasukan beberapa elemen hiburan yang tentu dapat dimanfaatkan guna menarik minat pengunjung untuk datang.
Semua yang telah kami buat dan presentasikan ini diapresiasi oleh kepala desa beserta jajaran karena telah dibuatkan konsep yang cukup matang dengan waktu yang singkat. Aparat desa berharap agar kedepan mahasiswa UPI dapat terus bekerja sama dengan Desa Wantilan dalam beberapa kegiatan seperti pengabdian dan riset. Kepala Desa juga langsung mengharapkan bantuan kerja sama dengan UPI dalam membuat blue print desain wisata edukasi Desa Wantilan. Harapannya dalam waktu 10 tahun kedepan rancangan dan konsep wisata edukasi di Desa Wantilan ini dapat terwujud dan perekonomian masyarakat lokal dapat tumbuh.