Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten dari Pengguna
Telur: Lebih Baik Disimpan di Kulkas atau Suhu Ruang?
29 September 2024 9:19 WIB
·
waktu baca 4 menitTulisan dari Rizki Dwi Setiawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Telur adalah salah satu bahan makanan paling serbaguna dan sering digunakan di dapur di seluruh dunia. Namun, penyimpanan telur selalu menjadi topik perdebatan, terutama antara negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Di Eropa, telur umumnya disimpan di suhu ruang, sedangkan di Amerika Serikat, telur selalu disimpan di dalam kulkas. Mengapa ada perbedaan ini? Apakah salah satu cara lebih baik daripada yang lain? Artikel ini akan mengulas kedua pendekatan penyimpanan tersebut dan memberikan panduan bagi konsumen untuk membuat keputusan yang tepat.
ADVERTISEMENT
Mengapa Penyimpanan Telur Penting?
Telur rentan terhadap kontaminasi bakteri, terutama Salmonella, yang dapat menyebabkan infeksi serius pada manusia. Penyimpanan yang benar sangat penting untuk menjaga keamanan dan kualitas telur, mengingat risiko bakteri ini. Namun, cara penyimpanan telur di berbagai belahan dunia ternyata berbeda, yang dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah, metode produksi, serta kebiasaan masyarakat.
Perbedaan Penyimpanan di Amerika dan Eropa
1. Penyimpanan Telur pada Kulkas (suhu refrigerator)
Di Amerika Serikat, penyimpanan telur di lemari es adalah standar yang diatur secara ketat oleh Food and Drug Administration (FDA). Hal ini disebabkan oleh metode penanganan telur setelah dipanen. Di Amerika, telur biasanya dicuci dan dibersihkan secara menyeluruh sebelum dijual. Proses pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan kotoran, bakteri, dan kontaminan yang mungkin ada di cangkang telur.
ADVERTISEMENT
Namun, proses pencucian ini juga menghilangkan lapisan pelindung alami pada cangkang telur, yang disebut cuticle atau bloom, yang berfungsi sebagai penghalang alami terhadap bakteri. Tanpa lapisan ini, telur menjadi lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri dari lingkungan luar. Oleh karena itu, telur yang sudah dicuci di Amerika Serikat harus disimpan di suhu rendah (di bawah 7°C) untuk mencegah bakteri seperti Salmonella berkembang biak.
2. Penyimpanan Telur di Suhu Ruang
Sebaliknya, di Eropa, telur jarang disimpan di dalam kulkas dan biasanya dijual serta disimpan di suhu ruang. Perbedaan ini berkaitan dengan metode penanganan telur yang berbeda. Di sebagian besar negara Eropa, telur tidak dicuci atau dibersihkan dengan cara yang sama seperti di Amerika. Dengan demikian, lapisan pelindung alami pada cangkang telur tetap utuh, sehingga memberikan perlindungan terhadap kontaminasi bakteri.
ADVERTISEMENT
Di Eropa, pedoman yang diterapkan oleh European Food Safety Authority (EFSA) menganjurkan agar telur tidak dicuci sebelum dijual. Hal ini didasarkan pada penelitian yang menunjukkan bahwa telur dengan cuticle yang masih utuh lebih tahan terhadap bakteri. Karena itu, telur bisa disimpan dengan aman di suhu ruang tanpa meningkatkan risiko kontaminasi, asalkan lingkungan penyimpanannya bersih dan tidak lembap.
Manakah yang Lebih Aman?
Kedua pendekatan memiliki alasan yang kuat berdasarkan kondisi lokal dan kebijakan masing-masing negara. Di Amerika Serikat, di mana proses pencucian telur bersifat wajib, penyimpanan di kulkas sangat penting untuk menjaga keamanan pangan. Di Eropa, penyimpanan suhu ruang dianggap aman karena telur tetap dilindungi oleh lapisan alami cangkangnya.
Keamanan penyimpanan telur di suhu ruang di Eropa juga didukung oleh standar distribusi yang ketat. Di supermarket, telur tidak disimpan di lemari pendingin, namun lingkungan penjualan tetap dijaga agar bersih dan kering, sehingga telur tetap aman untuk dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Apa Dampaknya pada Umur Simpan Telur?
Penyimpanan telur di kulkas di Amerika Serikat bukan hanya berfungsi untuk mencegah kontaminasi bakteri, tetapi juga memperpanjang umur simpan telur. Telur yang disimpan di kulkas pada suhu rendah dapat bertahan lebih lama, biasanya hingga lima minggu setelah pembelian. Sementara itu, di Eropa, telur yang disimpan di suhu ruang umumnya memiliki umur simpan yang lebih pendek, sekitar tiga minggu.
Namun, penting untuk diingat bahwa bila cangkang telur telah retak atau pecah maka ada beberapa dampak yang harus diwaspadai seperti kontaminasi bakteri dan penurunan kualitas, sehingga sebaiknya dihindari untuk dikonsumsi. Kemudian, untuk telur yang telah dipecahkan harus segera dimasukkan ke dalam lemari es dan digunakan dalam waktu singkat untuk mencegah kerusakan.
ADVERTISEMENT
Penyimpanan telur, baik di kulkas maupun di suhu ruang, memiliki kelebihan masing-masing tergantung pada cara produksi dan regulasi di tiap negara. Bagi konsumen, kunci utamanya adalah mematuhi pedoman lokal, menjaga kebersihan, dan selalu memeriksa kesegaran telur sebelum dikonsumsi. Telur adalah bahan makanan yang bergizi dan serbaguna, tetapi penanganan dan penyimpanan yang tepat sangat penting untuk memastikan keamanan dan kualitasnya.