Konten dari Pengguna

Catatan Bulan Penutup Tahun

Rizki Feby Wulandari
Penulis lepas.
25 Desember 2024 13:35 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Feby Wulandari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Memasuki bulan penutup tahun, emang paling enak untuk berefleksi selama 11 bulan ini ngapain aja. Resolusi tahun kemarin, sudah berapa yang terceklist? Wish list satu tahun apa saja yang terwujud? Apa pebelajaran baru yang ditemui? Hikmah apa yang didapatkan? Strategi apa yang sudah tidak relevan. Hambatan apa yang perlu mendapat perhatian. Kekuatan apa yang baru disadari dan harus dipertahankan. Cerita usang apa yang harus ditutup buku. Kisah menarik mana yang layak di bawa ke tahun depan?
ADVERTISEMENT
Sebelum berakhir 2024, masih ada satu bulan perjuangan untuk menutup tahun ini dengan penuh rasa Syukur. Tahun ini satu per satu topeng berhasil terbuka. Mereka mulai menampakan wajah aslinya. Meski tidak 100% aku paham semua, tapi setidaknya aku tahu satu yang pasti. Dunia ini tidak serta merta hitam putih; abu – abu banyak, tapi tidak perlu takut karena selain abu – abu, ada warna lainnya juga. Meskipun untuk membuka warna lain itu, perlu sisi berbeda untuk menemukannya.
fsumber : Dokumen Prinadi "Desember Kalender"
zoom-in-whitePerbesar
fsumber : Dokumen Prinadi "Desember Kalender"
Beberapa resolusi, berjalan dan dicoba itu termasuk hal yang patut diapresiasi terlebih dahulu, tepuk tangan buat kita. Hanya saja, jika semua belum tercapai seperti yang kita damba, coba cek setelah kita menjalankan. Adakah usaha untuk mengistiqomahkan? Ini yang menjadi kunci kurang maksimalnya diri kita di tahun ini.
ADVERTISEMENT
Sama halnya dengan wishlist, harapan yang kita canangkan di tahun ini sudah terwujud belum kuncinya ada di kesungguhan kita. Karena saya rasa, kita yang punya harapan pasti mengusahakan. Pertanyaannya usahanya sudah sejauh mana? Kesungguhannya sudah sekeras apa?
Satu tahun bukan merupakan waktu yang cepat. Meskipun cepat tidaknya tergantung kita dan termasuk relatif setiap manusia. Akan tetapi pembelajaran yang kita dapatkan pasti ada. Harusnya bisa kita tangkap yaa. Pembelajaran itu hal yang di mana dulu kita tidak mengetauhi sekarang setidaknya tahu terlebih dahulu, baru memahami belakangan yang dirasa menarik untuk ditindaklanjuti.
Selanjutnya bicara hikmah, orang yang paling bijak adalah mereka yang mampu melihat mutiara di balik kubangan lumpur. Mampu mengambil hikmah dari setiap kejadian sepahit apapun. Karena perlu kita ingat, setiap kejadian yang Allah hampirkan kepada kita, itu maksudnya pasti baik. Kita aja yang tidak belajar membuka mata.
ADVERTISEMENT
Orang yang rugi adalah dia yang kualitas diri hari ini masih sama seperti yang kemarin. Oleh karena itu, sebenarnya evaluasi diri baiknya setiap hari. Kita sisihkan waktu untuk melihat diri perkembangan diri hari ini dibanding hari kemarin. Saya pun masih sering melewatkannya, dan hanya meromantisasinya di hari yang dianggap momentumental saja. Dengan cara ini kita bisa tahu, strategi yang kita gunakan saat ini masih relevan tidak untuk tetap diterapkan.
Setiap dari kita tidak terlepas dari kekurangan. Meskipun begitu, hal ini seharusnya bukan menjadi kiamat besar hanya untuk diratapi. Ada dua macam kekurangan yang ada dalam diri kita, yang pertama bisa kita upayakan untuk perubahan; dan yang kedua kekurangan yang tidak bisa kita ubah, tugas kita menerima dan mengelolanya dengan dibarengi rasa syukur serta upayakan hal lain yang bisa kita tonjolkan. Tidak perlu malu dengan kekurangan yang kita punya, kita upayakan maksimal hal yang kita bisa.
ADVERTISEMENT
Hal-hal buruk yang terjadi di tahun ini tentu tidak menyenangkan dan membuat kita merasa menjadi orang yang tidak berdaya. Tapi, dari sana kita tentu tidak tinggal diam. Kita coba utak-utik, raba-raba, dan berjalan perlahan. Pasti satu dua kemampuan baru kita dapatkan meskipun belum kita sadari. Boleh sekarang itu dicatat, siapa tahu ini berguna di tahun depan. Ternyata kita tidak sepayah yang kita bayangkan bukan?
Selanjutnya ada kisah yang harus kita tutup dan tinggalkan, karena jika kita masih membawanya di tahun depan hanya akan memperberat langkah menuju kesuksesan. Silakan dengan penuh kesadaran kita pilah dan pilih dengan bijak. Masih ada satu bulan untuk menyelesaikan cerita itu atau mau bersambung di tahun depan, dengan segala pertimbangan yang harus kita pikirkan.
ADVERTISEMENT
Sekarang coba lihat diri kita saat ini, kita masih bertahan dan pembaca bisa membaca tulisan ini, merupakan suatu yang patut kita syukuri. Kita bisa survive sampai Desember ini. Meskipun, belum ada pencapaian besar yang kita dapatkan sampai sekarang, tidak mengapa. Masih ada satu bulan untuk mengejar. Dan kalaupun belum selesai di satu bulan ini, masih ada tahun depan untuk melanjutkan.
Sekarang, tugas kita bergegas untuk menciptakan penutup tahun dengan senyum lebar dengan tidak ada penyesalan. Masih ada satu bulan, kita kerahkan dengan maksimal. Semoga tahun 2024 ini menjadi sesuatu yang monumental untuk kita. Usaha di tahun ini tidak sia-sia dan menghasilkan sesuatu yang membuat semua orang yang kita sayang bahagia.
ADVERTISEMENT