Konten dari Pengguna

Cobalah Menginap di Makam Ini

4 November 2017 15:01 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Mubarok tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Cobalah Menginap di Makam Ini
zoom-in-whitePerbesar
Mendengar kata makam mungkin akan tergambar hal-hal seram dan sakral, sesuatu yang orang tidak ingin berlama-lama disana. Beda hal dengan makam di daerah angke, yang merupakan salah satu dari cagar budaya.
ADVERTISEMENT
Makam kramat Tubagus Angke yang berada di daerah Jakarta Barat tersebut bukan hanya makam untuk tempat berziarah saja,lebih dari itu, menurut Irfan yang merupakan penjaga dari makam Tubagus Angke dan Pangeran Sultan Khamid tersebut mengatakan bahwa, "Pengunjung disini kebanyakan dari luar kota, ada dari Cirebon, Banten, Bekasi, biasanya yang bawa jama'ah banyak itu dari Tangerang. Jam kedatangannya sendiri kadang ada yang abis dzuhur, abis maghrib jam dua pagi juga kita terima, kalau malam dan terpaksa nginap, mau gak mau juga kita tampung," ujarnya.
"Yang terpenting buat yang mau nginap menyerahkan KTP, nanti mereka isi buku tamu, lalu data mereka saya tulis, jadi kita punya data" kata Irfan.
ADVERTISEMENT
Menurut Irfan, beberapa kali sering ada polisi yang kadang datang ke tempat tersebut untuk mencari orang-orang pelarian.
Manusia Tetap Manusia
Ketika disinggung mengenai potensi dijadikan tempat bersembunyi orang-orang jahat, Irfan mempunyai pandangan tersendiri akan hal tersebut. "Sejahat apapun orang masih lunya hati, sejahat apapun dia masih bisa lapar dan lelah, kita gak bisa balas dia dengan hal seperti itu, maka dari itu kita akan terima, karena kita tidak tau masalah dia," ucap Irfan.
"Yang punya masalah silahkan datang, kalo kita bisa selesaikan akan kita selesaikan, kalau kita tidak bisa akan kita serahkan kepada pihak berwajib" ungkapnya.
Tidak jarang kebaikan yang ditawarkan oleh Irfan dan penjaga makam yang lain disalahgunakan oleh pihak lain untuk melarikan diri dari masalah-masalah tersebut, maka dari itu dia selalu menegaskan bahwa tanggung jawab dia ialah menjaga dan merawat situs cagar budaya, apabila ada seseorang yang membawa masalah kesini, itu bukan tanggung jawab dia.
ADVERTISEMENT