news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Coca-Cola Seriusi Masalah Air

Konten dari Pengguna
15 November 2017 18:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Mubarok tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Coca Cola Indonesia di kumparan On Boarding (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Coca Cola Indonesia di kumparan On Boarding (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
ADVERTISEMENT
The Coca-Cola Company adalah salah satu perusahaan besar yang berasal dari Amerika yang berfokus untuk menghasilkan minuman-minuman bersoda.
ADVERTISEMENT
Coca-Cola merupakan produk minuman yang tentu menggunakan bahan utama adalah air. Sebagai perusahaan yang menjadikan air sebagai bahan baku utamanya, coca-cola serius mengenai masalah keberlanjutan sumber daya air.
Andrew Hallatu sebagai public affairs manager coca-cola di acara on boarding batch,Kuningan City pada Rabu (15/11). Mengatakan konservasi air bukan semata-mata untuk Corporate Social Responsibility (CSR) saja, melainkan juga untuk keberlangsungan bisnis dari coca-cola itu sendiri.
"Air merupakan salah satu program sustainability bisnis dari coca-cola selain untuk CSR. Moto kita ialah for every drop one we use, we give one back," ujarnya.
Program-program untuk melakukan konservasi sumber daya air ialah rain water harvesting, sumur resapan dan embung.
Rain water harvesting lebih kearah menampung dan menadah air hujan melalui hutan-hutan.
ADVERTISEMENT
Sumur resapan bertujuan untuk penyelamatan mata air, karena mata air di Indonesia lumayan krisis. Sumur resapan memiliki konsep seperti biopori, namun lebih besar.
"Sumur resapan mengurangi kekeringan di daerah semarang, kekrringan yang terjadi akibat banyaknya daerah industri yang ada di Semarang," Ujar Andrew.
Program yang terakhir ialah embung air. Ide dasar dari embung air ialah berbentuk seperti waduk kecil yang mempunyai tujuan untuk konservasi air.
"Di daerah Jogja, ada embung yang mempunyai fungsi selain untuk pertanian juga untuk pariwisata," ujar Pratomo salah satu aktivis pertanian pada acara on boarding kumparan batch 2
Embung yang dipakai untuk melakukan konservasi air dilakukan dengan membran, dikarenakan hal tersebut cukup efektif.
"Berbeda apabila menggunakan semen, semen mengakibatkan retakan-retakan kecil yang akan membesar," Ujar Pratomo.
ADVERTISEMENT
Sumur resapan juga merupakan suatu terobosan yang mana diharapkan dapat menjaga air.