Menteri Susi Sang Pemecah Prediksi

Konten dari Pengguna
15 November 2017 11:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Mubarok tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Nenek moyang kita ialah seorang pelaut, maka dari itu dibutuhkan sosok yang luar biasa untuk membuat maritim kita berjaya kembali.
ADVERTISEMENT
Ketika pertama di tunjuk oleh Presiden Joko Widodo, ada banyak pro-kontra yang menyertainya. Alasan latar belakang pendidikan menjadi alasan utama bagi pihak yang tidak suka kepada Ibu Susi ini.
Setelah 3 Tahun bertugas, Susi membuktikan diri bahwa penunjukannya sebagai menteri bukanlah kesalahan.
Menurutnya ketika menjadi pembicara di acara kumparan (kumparan.com) di Kuningan city pada Rabu (15/11). Mengatakan bahwa selama dia menjabat, banyak peningkatan-peningkatan yang terjadi.
"Dalam 3 tahun stok ikan yang tadinya 6,5 juta ton dan 7,1 juta ton menjadi 9,9 juta ton, bahkan terakhir sampai 12,5 juta ton," ucapnya.
Selain itu, kampanye untuk makan ikan juga terbilang sukses, menurutnya konsumsi ikan di Indonesia mengalami peningkatan.
"Konsumsi ikan mengalami kenaikan signifikan , ikan kita galakkan karena ikan termasuk murah. Selain itu ikan kita tidak impor," ujar Susi.
ADVERTISEMENT
Ikan juga merupakan sumber protein murah dan terjangkau untuk konsumen, selain itu nilai ekonomi dari ikan sendiri termasuk tinggi.
"Nilai ekonomi perikanan sangat tinggi, itu cuma yang tercatat. Banyak juga yang tidak tercatat, Data yang didapat dari data pelelangan ikan," ucap Susi.
Selain itu ada hal yang cukup membanggakan, menurutnya, PDB dari sektor perikanan sendiri untuk tahun ini lebih tinggi daripada PDB nasional.
"Pdb perikanan naik diatas rata-rata di atas pdb nasional, biasanya selalu di bawah," ucap Susi.
Selain itu, kontroversi lain yang mengikuti Menteri Susi. Penenggelaman kapal dinilai beberapa pihak tidak efektif, menurut mereka kapal yang ditenggelamkan lebih baik diberikan kepada nelayan.
Namun, Susi selaku Menteri Kelautan dan Perikanan menyatakan bahwa hal yang dilakukannya semata-mata menegakkan peraturan.
ADVERTISEMENT
"Itu peraturan yang ditulis undang-undang kita, selain itu kita juga mau memberikan efek jera kepada para pencuri ikan," ujarnya.
Selain efek jera, penenggelaman kapal juga membawa dampak positif lainnya, yakni PDB perikanan Indonesia tertinggi se-Asean," ucap Susi.
Selain hal-hal tersebut, selama menjabat sebagai menteri kelautan masih banyak perubahan-perubahan positif yang terjadi, diantaranya peningkatan ekspor, penurunan impor, dan ada juga peningkatan pendapatan nelayan.
"Import turun 70%, selain itu ekspor juga mengalami kenaikan yang tinggi. Yang terpenting ialah peningkatan-peningkatan pendapatan nelayan," tutupnya.