Apakah Anies-Sandi Seharusnya Menang dengan Mudah?

Debat Pilkada DKI Jakarta Putaran Kedua. (Foto: Antara/M. Agung Rajasa)

Kasus penistaan agama yang menghantam Ahok serta isu SARA plus masalah pribumi vs non-pribumi mengalami saturation point (titik jenuh). Segala sesuatu yang dieksploitasi secara berlebihan akan menjadi hal yang menjenuhkan. Berapa banyak orang yang berpendapat Ahok sudah selesai ketika Pilkada DKI putaran 1 hanya mendapatkan suara 42%? Saya yakin mayoritas orang berpikir seperti itu. Supaya memudahkan ingatan kita, coba berkunjung ke sini atau lihat gambar di bawah ini:

Grafik rekap suara putaran 1 (Foto: kpu.go.id)

Mengapa orang berpikir Ahok sudah selesai dengan hasil di atas? Karena, kebanyakan orang berpendapat suara pendukung Agus-Sylvi akan berpindah secara masif ke Anies-Sandi. Dalam acara "Mata Najwa", Najwa pun menanyakan perihal ini kepada Ahok.

Lihatlah pada menit 1:27 dan menit 4:48, mengapa banyak yang berpikir seperti itu? Kemungkinan karena "doa bersama" yang dilakukan pada 411 dan 212 yang dihadiri oleh massa umat Islam yang sangat besar, sehingga sangat kecil kemungkinan partai-partai Islam (PPP,PKB, dan PAN) di koalisi Agus-Sylvi tidak menyeberang ke Anies-Sandi. Namun, yang terjadi belakangan secara mengejutkan, PPP dan PKB mengalihkan dukungan ke Ahok-Djarot. Kegagalan dalam merangkul PPP dan PKB pun diperparah dengan blunder pemasangan spanduk tolak jenazah dan menganggap muslim yang mendukung Ahok-Djarot adalah munafik.

Sebuah lembaga survei pun mengungkapkan bahwa mayoritas warga yang tahu akan spanduk itu tidak setuju dengan hal tersebut, kita lihat hasil survei dari Indikator

Di samping itu, berdasarkan survei banyak warga yang sudah memaafkan Ahok yang dapat dilihat dari hasil survei SMRC. Pada hari-hari terakhir menjelang pemungutan suara, beberapa lembaga survei merilis datanya.

Dari hasil di atas tidak ada yang terlalu dominan. Selisihnya sangat tipis dan cenderung berada dalam MOE (margin of error). Hanya LSI, POLMARK, dan SDI saja yang selisihnya jauh untuk keunggulan Anies-Sandi. Hasil survei di atas pun seolah-olah mengamini bahwa isu SARA sudah pada titik jenuh (saturation point) sehingga Pilkada DKI menjadi menarik dengan peluang masing-masing calon sama besar.

Bicara isu SARA yang sampai pada titik jenuh, apakah Anda sudah jenuh melihat Pilkada DKI? Mengutip Anang Hermansyah, saya sih, yes!