Konten dari Pengguna

Gen Z: Pelopor Budaya Digital Berbudaya Indonesia

Rizki Saputro
Mahasiswa UMY Jurusan manajemen
16 Maret 2024 15:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizki Saputro tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Photo by Ron Lach : https://www.pexels.com/photo/men-playing-parlor-games-8367762/
zoom-in-whitePerbesar
Photo by Ron Lach : https://www.pexels.com/photo/men-playing-parlor-games-8367762/
ADVERTISEMENT
Generasi Z, kelompok usia yang lahir antara tahun 1997-2012, merupakan generasi yang tumbuh bersama teknologi digital. Di era digital ini, budaya Indonesia dihadapkan pada dua sisi mata uang: peluang dan tantangan. Di satu sisi, teknologi digital dapat menjadi alat yang efektif untuk melestarikan dan menyebarkan budaya Indonesia ke seluruh dunia. Di sisi lain, budaya asing juga dapat dengan mudah masuk dan memengaruhi budaya Indonesia, terutama generasi muda.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, peran Gen Z sebagai generasi penerus bangsa sangatlah penting dalam menjaga dan melestarikan budaya Indonesia di era digital. Berikut adalah beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan Gen Z:
1. Menjadi kreator konten budaya: Gen Z dapat memanfaatkan platform media sosial untuk membuat konten kreatif yang mengangkat budaya Indonesia, seperti tarian tradisional, musik daerah, dan kuliner khas. Konten yang menarik dan informatif dapat menarik minat generasi muda untuk mempelajari dan melestarikan budaya Indonesia.
2. Mengikuti komunitas budaya: Gen Z dapat bergabung dengan komunitas budaya online maupun offline untuk bertukar informasi dan pengetahuan tentang budaya Indonesia. Komunitas budaya dapat menjadi wadah bagi Gen Z untuk belajar dan berkreasi bersama dalam melestarikan budaya Indonesia.
ADVERTISEMENT
3. Mendukung produk budaya lokal: Gen Z dapat menunjukkan kecintaannya terhadap budaya Indonesia dengan membeli dan menggunakan produk budaya lokal, seperti batik, kain tradisional, dan produk UMKM. Hal ini dapat membantu memajukan industri kreatif dan ekonomi lokal.
4. Menginisiasi gerakan budaya: Gen Z dapat menjadi inisiator gerakan budaya yang bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Indonesia. Gerakan budaya dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti mengadakan festival budaya, workshop, dan seminar.
5. Menjadi agen edukasi budaya: Gen Z dapat berperan sebagai agen edukasi budaya dengan menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang budaya Indonesia kepada teman sebaya dan masyarakat luas. Hal ini dapat dilakukan melalui media sosial, forum edukasi, dan kegiatan lainnya.
Dengan melakukan langkah-langkah strategis tersebut, Gen Z dapat berperan aktif dalam membangun budaya digital Indonesia yang berbudaya. Generasi Z dapat menjadi jembatan antara budaya tradisional dan era digital, sehingga budaya Indonesia dapat lestari dan berkembang di era digital.
ADVERTISEMENT