Konten dari Pengguna

Habis Gelap Terbitlah Terang

Rizkiana Fikri Husnia
Mahasiswa Prodi Sejarah dan Peradaban Islam Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
23 Oktober 2022 14:49 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizkiana Fikri Husnia tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sebagaimana yang telah kita ketahui pada saat itu bangsa Indonesia dijajah oleh kolonial belanda selama 3 abad, yang di mana rakyat Indonesia di paksa untuk bekerja tanpa di upah oleh kolonial belanda. Selain itu, bangsa Indonesia juga pernah dijajah oleh Negara Portugis, Spanyol, Prancis,Inggris,dan Jepang. Di dalam artikel ini saya akan membahas tentang awal mula politik etis yang diterapkan oleh kolonial belanda untuk para pribumi Hindia Belanda, tokoh yang terlibat dalam perkembangan politik etis, pentingnya sebuah pendidikan, krisisnya ekonomi, dan perkembangan sebuah pendidikan kepada pribumi Hindia Belanda. Yuk, teman-teman mari kita simak!
ADVERTISEMENT
Awal Mula Politik Etis
Ilustrasi Pemerintahan Belanda Saat Menjajah Hindia Belanda (Indonesia)Hingga Memunculkan Politik Etis (Sumber: Shutterstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Pemerintahan Belanda Saat Menjajah Hindia Belanda (Indonesia)Hingga Memunculkan Politik Etis (Sumber: Shutterstock)
Menurut M.C. Ricklefs (2007:319) dalam buku Sejarah Indonesia Modern, bahwa pada abad ke-20 di mulailah politik etis atau politik balas budi yang membahas tentang masalah kemanusiaan sekaligus pada keuntungan ekonomi rakyatnya. Selain itu, seorang mahasiswa bernama Agus Susilo dan Isbandiyah (2018:403) bahwasannya terdapat dalam HISTORIA Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah 6 (2) menjelaskan tentang 3 program utama dalam politik etis, yaitu suatu politik yang dipusatkan untuk membangun irigasi, penyelenggaraan emigrasi, dan memberikan sebuah pendidikan untuk masyarakat Indonesia. Terjadinya politik etis tersebut menuntut rakyat Indonesia agar kearah lebih maju, namun tetap bernaung di bawah penjajahan Belanda. Meskipun pada kenyataannya kebijakan tersebut tidak serta merta mensejahterakan rakyat Indonesia, tetapi mampu merubah sistem kehidupan masyarakat Indonesia pada saat itu, dimana sistem irigasi sudah ada dimana-mana. Contohnya seperti, masyarakat dapat mengenal sistem pertanian dan perkebunan modern. Sementara politik etis itu sendiri memiliki dampak yang sangat menonjol, yaitu sebuah program edukasi atau pendidikan. Maka dari itu dengan adanya pendidikan bagi bangsa Indonesia, akhirnya dapat merubah pola pikir rakyat Indonesia agar dapat berfikir lebih maju untuk perkembangan bangsa Indonesia. Dari adanya sistem pendidikan ini terdapat keuntungan tersendiri, yaitu banyak melahirkan tokoh cendikian lokal yang cerdas dan memiliki pemikiran yang setara dengan bangsa barat lainnya. Tokoh cendikian inilah yang akhirnya memperjuangkan kemerdekaan rakyat Indonesia dengan semangat nasionalisme dengan cara diplomasi. Ada juga emigrasi atau transmigrasi, yaitu masyarakat dikirim keluar pulau Jawa yang menyebabkan masyarakat Indonesia dapat kenal satu sama lain dan menjalin hubungan dengan baik.
ADVERTISEMENT
Tokoh-tokoh yang Terlibat dalam Perkembangan Politik Etis
1. Pieter Brooshooft
Pieter Brooshooft merupakan seoarang wartawan sekaligus sastrawan asal Belanda. Pada tahun 1887 ia mengelilingi wilayah Jawa, ia juga mendokumentasikan tentang bagaimana kesengsaraan yang dialami oleh rakyat pribumi Hindia belanda pada saat itu. Kesengsaraan yang dialaminya itu terjadinya akibat kebijakan tanam paksa.
2. Conrad Theodore van Deventer
Van Deventer merupakan seorang ahli hukum dari Belanda. Ia datang ke Indonesia menjadi seorang pengusaha perkebunan dan ia juga dapat menikmati kekaayaannya. Dengan itu, ia berpendapat bahwa perlu adanya perlakuan yang lebih baik. Kemudian pada tahun 1899 ia menuliskan sebuah buku yang berjudul “Een Eereschuld” yang berarti sebuah kehormatan, yaitu Belanda memiliki sebuah hutang kehormatan terhadap rakyat pribumi Hindia Belanda yang harus dibayar.
ADVERTISEMENT
3. Edward dan Ernest Douwes Dekker
Edward Douwes Dekker memiliki nama lain yaitu Multatuli. Ia merupakan orang yang menulis sebuah buku berjudul “Max Havelaar”, buku tersebut menjelaskan tentang bagaimana masyarakat terlihat terlihat terhimpit di antara kepentingan kolonial belanda dan penguasa lokal. Karena keduanya sama-sama ingin mempertahankan kekuasaannya.
Ernest Douwes Dekker atau Setiabudi merupakan keturunan dari Edward Douwes Dekker. Bahwa ia memperjuangkan kalangan Indo, atau golongan campuran. Pada saat itu, golongan Indo memang terabaikan di dalam kebijakan politik etis.
Pentingnya Sebuah Pendidikan
Dalam jurnal mahasiswa karya Ainul Inayatullah (avantar 6 (2), 2018) seorang tokoh politik etis terkemuka bernama Van Deventer memiliki peran penting dalam pengaruh untuk mensukseskan sebuah pendidikan bagi kaum wanita pribumi di Jawa pada saat itu, yaitu beliau mendirikan sebuah sekolah dengan mengatas namakan Kartini. Kartinischool ini merupakan sekolah pertama bagi wanita pribumi Jawa yang diadaptasikan oleh pemikiran Kartini dan upaya yang dilakukan oleh Van Deventer yaitu salah satunya adalah dengan adanya propaganda keliling negeri Belanda hingga ke seluruh pelosok Eropa. Bermula dari sebuah ide dr. Wahidin Sudirohusodo yang ingin menggalang dana belajar bagi pelajar pribumi yang kurang mampu.
ADVERTISEMENT
Keadaan Ekonomi Pada Abad Ke-20
Menurut M.C. Ricklefs (2007:321-327) dalam Sejarah Indonesia Modern, pada saat itu dalam suatu lingkungan ekonomi yang sedang berubah dengan cepat. Aksi-aksi penaklukan di daerah luar Jawa telah memperluas wilayah kekuasaan Belanda, dan daerah-daerah tersebut menjadi fokus yang lebih penting daripada Jawa dalam pembangunan ekonomi baru. Hal tersebut juga melibatkan sebuah perusahaan pelayaran besar, yaitu Koninklijke Paketvaart Maatschappij (KPM) atau dapat di sebut juga “Perusahaan Paket Pos Kapal Uap Kerajaan.” Perusahaan ini didirikan di Amsterdam pada tahun 1888 dan mulai beroperasi pada tahun 1891. Pada tahun 1890, Zijlker mendirikan Koninklijke Nederlandsche Maatschappij Tot Exploitatie Van Petroleum-bronnen In Nederlandschindie atau “ Perusahaan Kerajaan Belanda Bagi Ekspoitasi Sumber-sumber Minyak Bumi di Hindia Belanda’’, lazim dikenal dengan ‘De Koninklijke’ saja. Produksinya dimulai pada tahun 1892, Sedangkan, pada tahun 1900 De Koninklijke mengekspor minyak bumi ke kawasan-kawasan Asia lainnya. Pada tahun 1901, perusahaan tersebut memperluas kegiatan-kegiatannya ke Kalimantan.
ADVERTISEMENT
Perkembangan Sebuah Pendidikan Bagi Pribumi
Sesuai dengan adanya program politik etis pada saat itu, sebuah Pendidikan atau edukasi merupakan program kedua dalam hal tersebut yang dilakukan dengan upaya mengurangi angka buta huruf di masyarakat. Di mulai dengan mendirikan sekolah-sekolah untuk rakyat Indonesia. Akan tetapi, berdasarkan penjelasan dari Suhartono di dalam buku Sejarah Pergerakan Nasional dari Budi Utomo sampai Proklamasi tahun 1908-1945 (2001:7), hanya untuk kaum laki-laki saja yang boleh mengikuti pembelajaran pada masa itu. Sedangkan untuk kaum perempuan hanya diperbolehkan belajar di rumah saja. Sekolah-sekolah tersebut, diantaranya:
Hollandsche Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk rakyat pribumi.
Europeesche Lagere School (ELS), sekolah dasar untuk rakyat eropa dan para pembesar pribumi.
ADVERTISEMENT
Hogere Burgerlijk School (HBS), sekolah menengah bagi siswa lulusan ELS.
Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO), sekolah menengah bagi siswa lulusan HIS.
Algemeene Middelbare School (AMS), sekolah menengah atas bagi siswa lulusan HBS dan MULO.
School tot Opleiding van Indische Artsen (STOVIA), sekolah pendidikan dokter Jawa.
Recht Hoge School, sekolah hukum.
Landbouw School, sekolah pertanian.
Technik Hoghe School, sekolah Teknik.
Dengan terjadinya peristiwa tersebut kini rakyat Indonesia dapat merasakan hasil dari 3 program utama yang diterapkan oleh kolonial belanda pada saat itu, dan pendidikan tidak harus di beda-bedakan antara laki-laki dan perempuan.