Konten dari Pengguna

Bagaimana Menjangkau Masyarakat Lokal pada Kegiatan Humas Pemerintah Daerah?

Rizkiya Ayu Maulida
Dosen Ilmu Komunikasi, UPN Veteran Jakarta. Pengamat isu Komunikasi Publik dan Komunikasi Pemerintah. Alumni University of Leeds, UK. Contact: [email protected]
8 Desember 2020 11:03 WIB
·
waktu baca 3 menit
clock
Diperbarui 4 September 2023 11:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizkiya Ayu Maulida tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah daerah memiliki karakteristik audiens yang berbeda dengan lembaga pemerintah pusat. Pada lembaga yang berada di pusat, audiens adalah masyarakat Indonesia dengan skala nasional. Akan tetapi, pada lembaga yang berada di daerah, audiens terbagi menjadi dua, yaitu audiens berskala nasional dan lokal.
ADVERTISEMENT
Audiens yang memiliki skala nasional dan lokal memiliki karakteristik yang berbeda, sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda pada strategi komunikasi. Pendekatan ini juga mencakup pada penggunaan media yang digunakan untuk menggapai audiens, karena berkaitan dengan media habit (kebiasaan menggunakan media) yang berbeda pada audiens dengan skala nasional dengan lokal.
Media Digital vs. Media Konvensional
Internet memiliki kelebihan dalam hal menjangkau audiens dengan jangkauan luas. Oleh karena itu, penggunaan media digital untuk kampanye dengan cakupan nasional, tentu merupakan strategi yang tepat. Akan tetapi, bagaimana memastikan bahwa informasi yang disebarkan melalui internet benar-benar sampai pada target audiens yang dituju? Internet memiliki sifat interaksi yang bersifat autonomous dimana pengguna memiliki kebebasan untuk mengakses informasi yang menurut mereka penting. Oleh karena itu, pada komunikasi dengan konteks pemerintahan local, perlu adanya pengkombinasian antara media massa, media digital.
ADVERTISEMENT
Media konvensional dan media digital digunakan untuk menjangkau audiens dengan cakupan luas, dalam hal ini untuk membangun reputasi dari institusi yang terkait. Akan tetapi, untuk menjangkau masyarakat local yang berada pada wilayah tersebut, maka dibututuhkan bantuan dari media massa local dan pemuka pendapat local. Media massa lokal dibutuhkan karena memiliki unsur readership (keterbacaan) yang lebih tinggi daripada media nasional. Hal ini disebabkan karena media local memiliki unsur proximity (kedekatan) terhadap konteks budaya lokal, daripada media nasional. Selain itu, media lokal akan lebih meng-highlight berita lokal daripada berita nasional, sehingga kemungkinan berita terbaca menjadi lebih besar.
Konteks Lokal pada Kehumasan
Selain menggunakan media lokal, sentuhan lokal yang digunakan adalah dengan menggunakan pemuka pendapat lokal. Pemuka pendapat lokal digunakan untuk menyampaikan informasi kepada komunitas tempat ia berada. Komunikasi tatap muka digunakan untuk memastikan bahwa informasi tersebut sampai kepada target audiens. Media massa dan media digital digunakan untuk menyampaikan pesan kepada audiens dengan jumlah besar, dimana masing-masing audiens tersebut bersifat homogen. Dengan bantuan komunikasi tatap muka, maka informasi yang bersifat homogen dapat berubah menjadi personal.
ADVERTISEMENT
Pemuka pendapat lokal memiliki peran besar karena dengan unsur proximity (kedekatan) dan familiaritas mereka terhadap target audiens, pesan yang disampaikan oleh mereka pun akan lebih mudah diterima. Unsur proximity (kedekatan) dengan konteks lokal ini penting dalam berkomunikasi dengan masyarakat daerah. Kedekatan dengan masyarakat local ini membuat informasi yang mereka sampaikan menjadi lebih mudah diterima. Hal ini mempunyai pengaruh besar pada komunikasi yang bertujuan untuk menciptakan perubahan pada perilaku, seperti meningkatkan kesadaran akan bencana, sanitasi, dan lain-lain.