Konten dari Pengguna

Amerika Meratifikasi Perjanjian Dagang Bebas, Kanada Untung atau Rugi?

Rizky Adinda Putri
Mahasiswi Ilmu Hubungan Internasional Semester 5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
24 Oktober 2022 20:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizky Adinda Putri tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.pexels.com/photo/flag-of-canada-2448946/
zoom-in-whitePerbesar
https://www.pexels.com/photo/flag-of-canada-2448946/
ADVERTISEMENT
Keamanan Internasional merupakan hal krusial untuk sebuah negara, dikarenakan bukan hanya menjaga keamanan dalam negeri saja, tetapi lingkup internasional pun harus diperhatikan, karena dalam lingkup internasional, ada banyak hal yang mungkin saja bisa terjadi; entah menguntungkan atau merugikan suatu negara. Keamanan tidak hanya pada pertahanan saja, definisi keamanan itu memiliki cakupan yang luas; menjalin kerja sama dengan negara lain pun merupakan salah satu cara untuk menjaga keamanan, yang mana presiden harus melihat segala kemungkinan untuk tetap menjaga kestabilan negaranya. Salah satunya adalah negara Kanada yang mencari cara agar tetap mendapat pasokan makanan yang mana negaranya tidak mampu memproduksi dalam jumlah yang banyak. Amerika Serikat mengadakan pertemuan dan mengajak Meksiko serta Kanada agar bergabung di NAFTA yang sekarang bernama USMCA.
ADVERTISEMENT
Perdagangan bebas ini memiliki pengaruh baik jika dilihat dari segi perekonomian karena NAFTA memiliki ketentuan yang sangat menguntungkan negara yang bergabung; meskipun ada kritik yang mengatakan jika NAFTA tidak berpengaruh untuk meningkatkan daya saing di pasar dunia dan NAFTA dinilai merusak lingkungan serta terkesan tidak peduli dengan lingkungan. Namun, berbagai ahli kebijakan dalam bidang perdagangan mengatakan jika NAFTA memiliki manfaat dalam hubungan perekonomian antar negara, berbagai produksi di negara yang bergabung lebih efisien dan hal tersebut membuat pasokan pangan konsumen pun terjangkau. Perjanjian ini adalah awal dari perjanjian-perjanjian lainnya dan membuat pengaruh untuk bernegosiasi terlebih dalam hal investasi dan pasar.
https://www.pexels.com/photo/flag-of-mexico-3800834/
Setelah 25 tahun, Amerika Serikat membuat regulasi terbaru terkait NAFTA yang meratifikasi komitmen yang sudah dijalani selama 25 tahun, adanya pembaruan untuk persyaratan perdagangan produk pertanian, mobil, otomotif, dan tekstil, serta adanya keamanan untuk melindungi data data terkait obat-obatan. Tentu saja, Amerika Serikat melakukan regulasi terbaru pada NAFTA dikarenakan ingin Amerika Serikat mendapat untung yang lebih banyak dikarenakan janji Presiden Trump yang diberikan saat masa kampanye yang mengatakan kalau NAFTA akan berakhir jika ia terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat. Memang benar adanya, Presiden Trump menepati janjinya. Namun, Presiden Trump tetap membuat kesepakatan dengan negara maju dan berkembang itu dengan USMCA yang sebelumnya bernama NAFTA. Perubahan dari NAFTA ke USMCA tentu saja tidak mulus, ada banyak hal yang harus dilewati sebelum USMCA benar-benar disetujui oleh keseluruhan pihak. Meksiko mendukung apa pun yang diucapkan oleh Presiden Trump, namun Kanada menolak hal tersebut, Kanada pun tidak memberikan reaksi apapun ketika Presiden Trump mengajak untuk bernegosiasi perihal USMCA.
ADVERTISEMENT
Tentu hal ini membuat Presiden Amerika Serikat itu geram karena Kanada terkesan mengabaikan peringatan yang Amerika Serikat berikan. Di salah satu wawancaranya, Kanada memberikan kalimat yang cukup menyinggung USMCA, jika dirinya tidak akan bergabung apabila akan merugikan masyarakat Kanada. PM Kanada, Trudeau memiliki pandangan yang berbeda dengan Amerika Serikat, menurutnya, Kanada akan mengalami kerugian beberapa sektor jika NAFTA diubah USMCA; salah satunya di ekspor impor sektor susu. Menurut Presiden Trump, jika mengikuti kemauan Kanada, Amerika Serikat akan mengalami kerugian karena merasa tidak adil dikarenakan produk susu Amerika Serikat itu akan diimpor ke Kanada dan sistem tarif impor Kanada yang dirasa sangat mahal. Tentu ada hal yang menjadi alasan mengapa sistem tarif impor Kanada mahal karena bertujuan untuk melindungi peternak sapi perah Kanada agar tidak bangkrut dan menuruni harga susu.
ADVERTISEMENT
https://www.pexels.com/photo/person-showing-usa-flag-921259/
Kanada yang tidak memberikan kabar baik untuk perubahan NAFTA membuat Amerika Serikat lebih menekan Kanada, PresidenTrump mengatakan dengan sangat jelas jika Amerika Serikat dan Meksiko akan tetap melanjutkan persetujuan perubahan NAFTA tanpa adanya Kanada. Namun, setelah beberapa kali negosiasi dan pertemuan, serta melewati situasi antara Kanada dan Amerika Serikat, pada akhirnya Kanada menyetujui untuk bergabung kembali bersama Meksiko dan Amerika Serikat di USMCA. Tentu hal ini membuat pihak Amerika Serikat memiliki masa depan yang baik dikarenakan keuntungan yang akan diperoleh dari USMCA.
USMCA menghasilkan perubahan yang besar yang mengatur perdagangan di negara Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada. Adanya pembuatan mobil dan truk yang sebagian besar suku cabang harus berasal dari produksi Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat. Di NAFTA, persyaratan wajib suku cabang hanya sekitar 60%. Hal ini bertujuan untuk mendorong peningkatan suku cadang mobil dengan tujuan agar harga yang ditawarkan oleh kawasan Amerika Utara lebih murah ketimbang di kawasan Asia. Ketenagakerjaan tak luput dari pembaruan USMCA, perjanjian itu mewajibkan 45% suku cadang kendaraan terbuat dari tangan pekerja yang memiliki penghasilan tak lebih dari 16 dolar per jam. Karena hal itu, Meksiko membuat Undang-Undang terbaru terhadap perburuhan yang mana akan memberikan perlindungan lebih besar dari sebelumnya kepada para pekerja. Tindakan Meksiko sesuai dengan apa yang Presiden Trump inginkan dikarenakan ia menginginkan standar pekerja Meksiko yang akan dibayar lebih tinggi daripada Amerika Serikat dan Kanada.
ADVERTISEMENT
Sektor susu merupakan hal yang sangat dipertimbangkan oleh Kanada, pun para negosiator sangat memperjuangkan hak Kanada dalam sektor susu dikarenakan sektor tersebut merupakan salah satu sumber pendapatan Kanada yang terbesar. Meskipun di NAFTA pun, Kanada mendapat keuntungan dari Sektor susu, tetapi di USMCA, Kanada menginginkan keuntungan yang lebih dari sektor tersebut. Dengan berbagai diskusi, pada akhirnya Amerika Serikat dan Kanada membuat komitmen untuk menghilangkan tarif serta batas akses produk susu di negara anggota. Di USMCA Kanada dipaksa untuk membuka lebih banyak pasar susu kepada Amerika Serikat, memberikan kompensasi pada peternakan sapi perah karena akan mengalami kerugian, yang mana Kanada menyetujui untuk memberikan akses peternakan sapi perah ke AS sekitar 16 miliar dolar pasar susu domestik per tahunnya.
ADVERTISEMENT
ISDS pun tak lepas dari perubahan USMCA, pada awalnya hal ini dijadikan sistem arbitrase dengan investor swasta yang memiliki kemungkinan untuk melanggar ketentuan investasi di perjanjian perdagangan. Di USMCA, Kanada dan Amerika Serikat menghapus sistem ISDS agar banyak investor datang ke Amerika Serikat, menurut Presiden Trump, penghapusan ISDS dinilai lebih memiliki peluang untuk pencegahan investor asing akan melakukan pelanggaran dan mampu menghindari proses pengadilan Amerika Serikat. USMCA juga memberikan penalti bagi negara anggota yang akan meninggalkan perjanjian tersebut dan bergabung dengan perjanjian perdagangan bebas lainnya; hal ini bertujuan untuk mencegah negara anggota bergabung FTA dengan negara Cina atau Tiongkok.
Bisa dibilang, USMCA merupakan perjanjian yang menguntungkan Kanada meskipun tidak langsung terasa keuntungannya, pelan tetapi pasti, rakyat Kanada akan merasakan keuntungan dari USMCA ini. Terlebih dengan berbagai penawaran Presiden Trump atas perjanjian yang mengikat Kanada ini, membuatnya akan mengalami keuntungan besar terlebih di sektor susu.
ADVERTISEMENT