Konten dari Pengguna

1night 1day di Malaka, Bisa Apa?

Rizky Anggraini
i am craving for adventure
28 September 2017 20:22 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizky Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Punya rencana berwisata ke Malaysia? jangan lupa mampir ke Malaka!
ADVERTISEMENT
Malaka atau Malacca adalah salah satu kota destinasi wisata favorit yang terletak sekitar 148 KM dari Kuala Lumpur. Kota ini bisa dicapai dengan mudah lewat jalur darat. Kalau kamu ingin ke Malaka dari Kuala Lumpur kamu bisa menaiki KTM (Kereta) dari stasiun KL Sentral ke arah Saremban dan turun di Stasiun Bandar Tasik Selatan lalu menyebrang dengan melalui connecting bridge menuju Terminal Bersepadu Selatan, di terminal ini kamu tinggal menuju loket dan membeli tiket dengan tujuan Malaka. Atau kamu juga bisa naik kereta bandara, yaitu KLIA Transit. Kereta ini juga akan melewati stasiun Bandar Tasik Selatan. Kamu juga tinggal jalan kaki lewat connecting bridge menuju Terminal Bersepadu Selatan. Hanya saja tiket KLIA lebih mahal dibandingkan KTM.
ADVERTISEMENT
Kalau kamu berangkat dari Terminal Bersepadu pukul 3 , kemungkinan kamu akan tiba di Malaka pukul 6 sore hari. Sampai di Terminal Malaka kamu bisa memilih untuk menaiki taksi atau taksi online menuju penginapan. FYI, sekedar flashback Kota Malaka ini adalah wilayah pendudukan Portugis, dulu Portugis mendarat di Malaka tahun 1511 kemudian pada 1641 Belanda mengambil alih dan terakhir Malaka diduduki oleh Inggris. Gak heran sampai sekarang masih terlihat dengan sangat jelas bangunan bergaya eropa peninggalan zaman penjajahan. Tiba di penginapan kamu check in dan bisa istirahat sebentar. Malam nya sekitar pukul 7, kamu bisa keluar menikmati Kota Malaka. Let's cek my recommendation itinerary buat kamu yang cuma punya waktu 1day 1night di Malaka!
1. Belanja dan Kulineran di Jonker Street
ADVERTISEMENT
Jika kamu sampai di hari Jumat, Sabtu, atau Minggu. Kamu bisa menikmati semacam Night Market di Jongker Street, berbagai macam aksesoris kecil-kecil sampai baju, tas dan sepatu dijual disini oleh pedagang kaki lima yang menggelar lapak di depan pertokoan. Kamu juga bisa menikmati berbagai macam kuliner baik masakan melayu maupun masakan cina, ada juga penjual teh dari berbagai macam bunga dan buah kering. Jonker Street dulunya merupakan pusat pertokoan yang menjual barang-barang antik kemudian diteruskan oleh peranakan disini, makanya Jonker street ini bisa disebut Pecinannya Malaka.
2. Menyusuri Malaka River sambil menikmati cahaya lampu.
Setelah puas makan dan Belanja, kamu bisa berjalan disekitaran pinggiran sungai Malaka sambil menikmati udara malam hari, Sungai Melaka adalah sungai yang membelah kota Melaka dan menuju ke selat Melaka, atau jika mau kamu bisa menaiku perahu dengan membayar 15 RM, di sepanjang sungai Melaka ini kamu bisa melihat rumah-rumah dan jalan di sepanjang sungai yang dihias dengan lampu-lampu beraneka warna. Sehingga suasana sangat berkilauan dan juga romantis . Atau kamu juga bisa menyewa Becak lampu seperti yang ada di Alun-Alun Kidul Jogjakarta untuk berkeliling sekitar kota.Kamu juga bisa melihat dan berfoto di bangunan berwarna merah disebut Stadthuys atau Red Building yang lokasinya tidak jauh dari jalan Jonker Street yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki melewati jembatan di atas Sungai Malaka. Setelah berkeringat menyusuri sebagian Kota Malaka kamu bisa kembali ke Hotel
3. Menuju Stadthuy atau Red Building peninggalan Belanda, Icon kota Malaka
ADVERTISEMENT
Pagi hari kamu bisa check out terlebih dahulu dan menitipkan barang bawaan kepada resepsionis Hotel, supaya kamu bisa bebas jalan-jalan tanpa takut akan terlambat check out. Dari hotel kamu bisa menuju Red Building yang semalam kamu kunjungi, tempat ini kalau pagi sampai sore hari pasti selalu ramai dengan pedagang souvenir. Kamu bisa hanya sekedar berfoto atau masuk ke dalam Museum Etnografi Malaka yang terdapat di dalam gedung, kamu juga bisa berfoto di depan Christ Church Malacca. Kompleks bangunan ini didirikan pada masa pendudukan Belanda di Malaka, Stadthuy sendiri artinya adalah Town Hill. Bangunan ini dulunya dijadikan pusat administrasi kota. Oleh Belanda banguan ini tidak di cat berwarna merah seperti yang terlihat sekarang ini, nah baru pada masa Inggris komplek bangunan ini di cat sedemikian rupa dengan warna merah.
ADVERTISEMENT
4. Menuju Gereja di Atas Bukit
Kamu bisa menelusuri jalan di samping bangunan merah kemudian mencari tangga untuk menuju ke atas bukit dimana St. Paul's Church berada. Bagunan gereja ini merupakan Historic Building peninggalan Portugis di Malaka. Gereja ini dibuat pada 1521 oleh Duarto Coelho dan dinamakan Nora Senhora. Namun pada masa Inggris diubah namannya menjadi Gereja St. Paul's. Dulunya pada masa inggris gereja ini pun dipakai sebagai gudang menyimpan senjata. Kamu juga bisa melihat pemandangan sekitar kota Malaka di atas bukit ini, bahkan laut pun bisa terlihat, makanya dulu Gereja ini menjadi lokasi yang strategis untuk memantau gerak geriknya musuh. Di luar bangunan gereja terdapat patung St Francis Xavier.
ADVERTISEMENT
5. Mengunjungi Benteng A. Famosa
Setelah puas berada di atas bukit, kamu bisa menuruni tangga yang ada disebelah kiri bangunan untuk menuju ke benteng A. Famosa, Porta de Santiago. A Famosa berarti kemasyhuran, benteng tua ini dibangun setelah Alfonso d’Alburqueque pimpinan Portugis menduduki Malaka pada 1511. Benteng ini kemudian dibangun untuk menjaga Malaka dari tangan musuh. Portugis mengontrol penuh Malaka dan mengamankan jalur rempah-rempah Portugis yang membentang dari timur Indonesia, Jawa, Cina, Jepang sampai Goa, India. Namun saat ini A. Fama tinggal sisa sisa runtuhannya saja.
6. Menyusuri Museum di Malaka
Selesai mengunjungi benteng tertua di Malaka, kamu bisa belok kanan menyusuri Jalan Kota, kamu bisa mengunjungi beberapa musium yang berada disepanjang jalan sebelah kanan, urutannya adalah Musium Dunia Melayu, kemudian Museum Rakyat, dan kamu bisa berbelok ke sebelah kiri menuju Museum Samudera Malaka. Oh iya, disepanjang jalan kamu juga akan menemukan bekas Kereta peninggalan zaman dulu berikut relnya.
7. Masjid Terapung.
ADVERTISEMENT
Sebelum pulang, kamu bisa mampir di Masjid terapung yang ada di Malaka. Masjid ini tergolong bangunan baru. Tapi dari masjid ini kamu bisa merasakan udara laut dan menyaksikan secara langsung selat Malaka. Tapi jangan lupa berpakaian sopan yaaa. Masjid ini bisa ditempuh menggunakan taksi online dari pusat kota, karena jaraknya cukup jauh.
Kamu pun sampai di Terminal Malaka dan melanjutkan perjalananmu entah itu kembali ke Kuala Lumpur, pulang menuju Bandara KLIA, atau melanjutkan perjalanan ke Singapura. 7 hal diatas adalah rekomendasiku untuk beberapa orang yang mengunjungi Malaka dalam waktu satu hari satu malam. Kamu juga bisa mencari-cari destinasi wisata yang lain kalau waktunya sempat. :)) Selamat berlibur.
ADVERTISEMENT