Konten dari Pengguna

Kepedulian Sosial Melahirkan Bisnis, Du'Anyam

Rizky Anggraini
i am craving for adventure
30 September 2017 11:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizky Anggraini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
30 September 2017
Hana Keraf, sosok perempuan Indonesia penebar inspirasi. Hana yang merupakan Co Founder Du'Anyam, berhasil memberdayakan kreasi tenun anyaman khas flores yang dianyam oleh Ibu-ibu kemudian menjualnya ke pasar dalam negri maupun luar negri. 
ADVERTISEMENT
Ide mendirikan Du'Anyam terinspirasi saat Hana melihat Ibu maria yang mengalami kehamilan ke 7. Pada saat Ibu Maria yang berasal dari Flores, NTT mengalami pendarahan dimasa kehamilan tuanya. Lalu Ibu Maria harus ditandu untuk dibawa ke Puskesmas dengan jarak 17 km. Namun di tengah jalan ia melahirkan dan bayinya meninggal. Hana melihat bahwa banyak wanita hamil yang tidak bisa melahirkan dengan dibantu medis karena biaya transportasi untuk ke tempat medis terdekat sangat mahal. Padahal biaya Rumah Sakit atau Puskesmas itu gratis dari pemerintah. Dari situ Hana memikirkan cara bagaimana wanita di NTT khususnya Ibu-ibu untuk mendapatkan uang tunai. Kemudian lahirlah Du'Anyam, DUA yg merupakan bahasa flores yg artinya Ibu, jadi Du'Anyam artinya ibu yang menganyam. 
ADVERTISEMENT
Menurut Hana saat sesi acara #Kumparansekarang, Saat ini Du'Anyam berhasil menembus sebagai suplier souvenir seperti sandal untuk hotel-hotel bintang lima. Yang membedakan Du'Anyam dengan suplier lainnya, Du'Anyam mementingkan ketepatan waktu dalam mengirim karyanya, lalu pembeli bisa custom langsung ke penganyam. Untuk customer Hotel Bintang 5 dalam karya tenunnya diselipkan story tentang siapa penenunnya sehingga customer tau bahwa ia telah membantu kehidupan sang penenunnya. 
Du'Anyam pun saat ini telah menambah ranah bisnis baru yakni mengadakan open trip menuju Flores, karena banyaknya permintaan customer untuk mengunjungi asal kerajinan tenunannya di Flores, NTT. Kemudian saat in juga Du'Anya menjadi partner dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan untuk produksi kulit di Papuan, dan produksi tenun pandan bersama Marta Tilaar di Sidoardjo. 
ADVERTISEMENT
Rizky Anggraini- 218