Kala tiba di rumah, Adil menjadi bulan-bulanan Ma Siah. Ia tak bisa membela diri barang satu kalimat. Belum pernah dia melihat ibunya semarah itu.
Burhan sebenarnya sudah mengingatkan istrinya untuk bersikap tenang. Tentu lelaki itu peduli dengan martabat keluarganya. Selama ini tak pernah cacat keluarga Burhan di mata tetangga. Tentu, dia kesal bukan main dengan apa yang diperbuat Adil pada perempuan bernama Emay itu. Namun, dia ingin ini jadi pembicaraan keluarga saja.
“Biar saja dia malu. Biar semua orang tahu kalau anak kurang ajar ini sudah bikin malu orangtua. Keterlaluan kamu, Adil. Apa yang ada di otakmu sebenarnya, hah? Kamu punya istri, Adil. Anakmu masih kecil. Durhaka kamu sama istri, sama anak, sama orangtua,” Ma Siah mencerocos sambil memukuli anak sulungnya itu.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814