Lastri tak kuasa membayangkan dirinya berbagi suami dengan orang lain. Adil harus mempertanggungjawabkan perbuatannya, tentu saja, namun ia tak bisa rela.
Betapa sesak perasaan perempuan itu ketika Adil mengusap kepalanya sambil mengucapkan maaf. Terimpit-impit hatinya saat lelaki itu berangkat untuk mengucapkan janji yang diterimanya dua setengah tahun lalu kepada perempuan lain.
Selepas Adil berlalu, giliran ibunya, Ma Siah, yang tergugu-gugu. Perempuan itu menangis sesenggukan dalam dekapan putrinya, Jamilah. Terbata-bata, Ma Siah mengucapkan penyesalan. Permintaan maafnya kepada Lastri tak habis-habis.
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814