Pemanfaatan Minyak Jelantah Menjadi Lilin Aromaterapi

Rizky Kurniawan
Mahasiswa Manajemen UMY
Konten dari Pengguna
22 Februari 2024 13:54 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizky Kurniawan tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Demo pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah
zoom-in-whitePerbesar
Demo pembuatan lilin aromaterapi dari minyak jelantah
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Minyak bekas pakai atau yang dikenal minyak jelantah masih menjadi permasalahan bagi sebagian orang. Kurangnya pengetahuan dalam memanfaatkanya kembali menjadi faktor utama. Dari survei penelitian katadata insight center (KIC) pada bulan agustus – september 2020 lalu terhadap 140 menunjukan hanya 35,7 persen responden yang tidak membuang minyak goreng bekas pakainya. Masih banyak masyarakat yang masih membuang minyak jelantah secara sembarang tanpa memperdulikan dampak bagi lingkungan.
ADVERTISEMENT
Minyak jelantah yang dibuang secara sembarangan memliki dampak negatif ke lingkungan, dampak yang timbul akibat membuang minyak jelantah secara sembarangan antara lain:
1. Merusak saluran air
Ketika minyak jelantah dibuang ke saluran air maka akan menyumbat saluran air karena lapisan minyak yang menempel di saluran air. Lapisan minyak itu akan menyumbat saluran pembuangan bahkan menempel dengan limbah lain sehingga membentuk fatberg atau gumpalan sampah.
2. Merusak permukaan tanah
Minyak jelantah yang dibuang ke tanah akan diserap melalui pori-pori tanah yang akan menyebabkan kerusakan pada tanah dan rusaknya kualitas air didalam tanah.
3. Merusak sungai dan laut
Minyak jelantah yang dibuang ke saluran air akan bermuara ke sungai dan ke laut yang akan menyebabkan kerusakan pada biota sungai dan laut.
ADVERTISEMENT
Terobosan baru dalam mengolah minyak jelantah dilakukan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta kelompok 126. Mereka melakukan pelatihan dan pendampingan pada masyarakat kampung Juminahan. Hal ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah rumah tangga yang biasanya dibuang begitu saja. Selain itu, pelatihan ini sangat berguna bagi masyarakat agar lebih produktif lagi dan tentunya dapat menambah penghasilan. Pelatihan dan pendampingan dilaksanakan di balai RW 14 Juminahan, Kelurahan Tegalpanggung, Kota Yogyakarta pada tanggal 4 februari 2024.
Pelatihan dan sosialisasi pemanfaatan limbah minyak jelantah
Para mahasiswa memberikan pelatihan mengenai pembuatan lilin aromaterapi dengan memanfaatkan minyak jelantah. Dalam prosesnya minyak jelantah direndam terlebih dahulu menggunakan arang selama satu hari. Kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan dengan kotoran yang ada. Selanjutnya tuangkan minyak kedalam wajan, dan aduk dengan api kecil. Setelah itu, tambahkan stearin dengan perbandingan 1:2 dengan minyak jelantah. Lalu tambahkan pewarna lilin dan aromaterapi agar menjadi harum. Langkah terakhir yaitu tuangkan cairan tadi kedalam gelas lili dan tunggu hingga menjadi padat atau mengeras. Pada mulanya yang mereka tidak tahu minyak jelantah buat apa, sekarang mereka dapat memanfaatkannya menjadi lilin aromaterapi. Pembuatan lilin ini dapat menjadi nilai tambah tersendiri dan dapat membuka lapangan pekerjaan baru.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya melakukan pelatihan pembuatan produk, mahasiswa KKN juga memberikan pemahaman mengenai strategi pemasaran digital. Dalam praktiknya mahasiswa memberikan cara pemasaran yang efektif melalui media sosial seperti whatsapp, instagram, dan facebook. Hal ini dikarenakan pemasaran melalui media sosial dapat menghemat budget dan bisa mendapatkan pelanggan yang luas.
Dengan memanfaatkan minyak jelantah menjadi produk inovatif yang bernilai jual tinggi maka kita dapat mengurangi limbah, memiliki nilai ekonomis, meningkatkan kreativitas dan keterampilan, menambah nilai estetika, dan melatih jiwa berwirausaha.