Konten dari Pengguna

KTT G20 2022 Membawa Pengaruh Positif Terhadap Perekonomian Bali

Rizky Ramadhani
Mahasiswa Universitas Negeri Malang
8 Desember 2022 11:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizky Ramadhani tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Presidensial G20 yang diselenggarakan mulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di bulan November 2022. Ini berarti Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan G20 selama setahun penuh. KTT G20 tidak hanya berfokus pada acara puncak ketika konferensi diadakan pada perhelatan tersebut. Dalam serangkaian Presidensi G20, terdapat Sidang Energy Transition Working Group (ETWG) yang dihadiri oleh 20 negara anggota G20, 10 negara undangan, dan 8 organisasi internasional, baik secara langsung maupun virtual.
ADVERTISEMENT
Sebagaimana diketahui, Forum Transisi Energi G20 2022 terdiri dari Rangkaian Pertemuan, mulai dari ETWG-1 di Yogyakarta yang dilaksanakan minggu depan. Selanjutnya, ETWG-2 di Labuan Bajo, dan ETWG-3 di Bali, serta Energy Transition Ministerial Meeting (ETMM). Puncak Presidensi G20 Indonesia adalah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada September 2022.
Salah satu yang didapat dari rangkaian tersebut ialah penanda tanganan MoU tentang Green Financing dan penandatanganan pembelian sertifikat EBT (renewable energy certificate/REC). Inti dari MoU tersebut ialah semangat Indonesia dalam unjuk nyata peralihan dari energi fosil yang acapkali memberi dampak negatif dari emisi karbon yang dihasilkan menuju energi baru terbarukan yang dinilai memiliki nilai yang lebih ramah lingkungan dan lebih sehat untuk jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Peran nyata G20 adalah sebagai berikut.
1. Penanganan krisis keuangan globarl 2008. G20 dianggap telah membantu dunia kembali ke jalur pertumbuhan dan mendorong reformasi di bidang finansial.
2. Kebijakan pajak. G20 telah memacu OECD untuk mendorong pertukaran informasi terkait pajak untuk mengakhiri penghindaran pajak.
3. Kontribusi dalam penanganan pandemi Covid-19 yang mencakup penangguhan pembayaran utang luar negeri negara berpenghasilan rendah, injeksi penanganan Covid-19, penurunan/penghapusan bea dan pajak impor, pengurangan bea untuk vaksin, hand sanitizer, disinfektan, alat medis dan obat-obatan.
4. Isu lainnya termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan.
ADVERTISEMENT
Poin tersebut dinilai sejalan dengan komitmen dari G20 untuk mengurangi emisi karbon, mengentaskan kemiskinan, dan bangkit dari pandemi, baik dari segi ekonomi maupun kesehatan. KTT G20 memberi manfaat ekonomi satu setengah hingga dua kali lebih besar secara agregat dibandingkan dengan penyelenggaraan acara Annual Meeting IMF World bank di Bali pada 2018. Dapat dilihat dengan signifikan bahwa kegiatan menjelang KTT meningkatkan tingkat hunian hotel-hotel di kawasan pelaksanaan kegiatan dan sekitarnya. Tidak hanya Nusa Dua yang terkena dampak positif dari penyelenggaraan KTT G20, daerah lain seperti Ubud dan Sanur pun mendapatkan limpahan keuntungan.
Dampak positif lain yang dapat dilihat dari diadakannya KTT G20 adalahnaiknya reputasi Bali di mata dunia. Sebab kehadiran wartawan dari negara-negara yang mengikuti perhelatan tersebut akan memberitakan Bali secara besar-besaran. Hal tersebut akan mengembalikan citra Bali sebagai tempat yang sangat layak sebagai destinasi wisata.
ADVERTISEMENT
Selain sisi ekonomi, Bali juga mendapatkan manfaat infrastruktur yang diberikan oleh pemerintah pusat dengan menghabiskan dana sebesar Rp 526,54 miliar untuk mempercantik kawasan Nusa Dua, Sanur dan juga Ubud. Selain itu, destinasi wisata tempat lain juga akan ramai oleh wisatawan selama KTT G20 berlangsung seperti, Uluwatu, Desa Panglipuran sebagai desa wisata.
Momentum ini tidak hanya berlaku pada sektor pariwisata tetapi sektor kuliner ikut merasakan keuntungan dengan diselenggarakannya KTT G20. Banyak pelaku ekonomi kreatif di Bali yang merasakan pertemuan berkelas dunia ini dalam membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Hal tersebut membuat para pelaku UMKM hingga perusahaan besar memanfaatkan perhelatan KTT G20.
Dengan demikian, Indonesia mampu menyiapkan kebijakan ekonomi yang tepat dan terbaik. Selain itu, Indonesia juga dapat memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan dukungan internasional lewat forum ini. Nama dan prestasi Indonesia juga semakin dikenal dan diakui oleh berbagai organisasi dan forum internasional.
Sumber : Dokumen Pribadi
Dukungan penuh telah dilakukan untuk memperkenalkan Bali di mata dunia, Pak Sandiaga selaku Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya menambah jumlah penerbangan internasional ke Indonesia. Hal itu akan dibarengi dengan upaya promosi, digitalisasi, dan menyiapkan berbagai paket wisata baru bagi wisatawan Nusantara maupun mancanegara.
ADVERTISEMENT
Pada perhelatan Welcoming Dinner yang diadakan di Kompleks Garuda Wisnu Kencana (GWK), kemegahan ditampilkan yang merepresentasikan kesiapan pariwisata Bali dalam mengundang wisatawan mancanegara.
Dengan diadakannya penyelenggaraan KTT G20 di Bali ini memberikan udara segar bagi dunia pariwisata Kota Bali. Apalagi sebelumnya mengalami pandemi yang membuat perekonomian Indonesia khusus Bali sangat turun. Perhelatan ini diharapkan dunia akan melihat Bali bahwa sangat layak dan aman untuk dijadikan salah satu tempat wisata.