Breeding Kambing, Pintu Awal Pondok Darul Aitam Al-Muhajirin Agar Mandiri

Rizqi Aulia Sakina
Mahasiswi Ilmu Komunikasi UMY
Konten dari Pengguna
30 Oktober 2020 11:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizqi Aulia Sakina tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Masruhin Achyar (55) merupakan pengasuh Pondok Darul Aitam Al-Muhajirin. Pondok Darul Aitam Al-Muhajirin sendiri berada dibawah naungan Yayasan Al-Muhajirin yang mulai dirintis sejak tahun 2014. Saat ini ada 15 santri yang tinggal di pondok dan 43 orang yang tinggal di luar pondok. Selama ini untuk memenuhi kebutuhan anak-anak Pondok Darul Aitam Al-Muhajirin, Masruhin mengandalkan bantuan dari para donatur. Namun, beberapa tahun belakangan Masruhin memulai usaha pengembangbiakan kambing dengan harapan hasil dari breeding (pengembangbiakan) dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari anak-anak Pondok Darul Aitam Al-Muhajirin.
ADVERTISEMENT
Anak asuh Pondok Darul Aitam Al-Muhajirin menghadiri undangan oleh Akademi MIliter Magelang guna menerima santunan
Memanfaatkan lahan kecil dekat persawahan, Masruhin membangun dua rumah panggung ukuran 5x9 meter untuk mengembangbiakkan kambing. Usaha ini dimulai pada tahun 2016 dengan menampung beberapa kambing yang akan disembelih di Hari Raya Idul Adha. Melihat adanya keuntungan yang menjanjikan dari hal tersebut, pada tahun 2018 Masruhin memutuskan untuk mengembangkan usahanya menjadi breeding kambing.
Masruhin mengatakan tujuan awal dari breeding kambing ini adalah untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari anak-anak asuh Pondok Darul Aitam Al-Muhajirin, juga dengan harapan besar agar kedepannya Pondok Darul Aitam Al-Muhajirin dapat mandiri dalam ekonomi dan tidak bergantung pada uluran tangan para donatur.
Masruhin dan tempat pengembangbiakan kambing
“Saat ini breeding terasa lebih menjanjikan dalam hal profit, terlebih saat ini bibit kambing mulai susah dicari dan banyak orang yang membutuhkan kambing di beberapa waktu tertentu,” ujar Masruhin. Untuk mendapatkan kambing yang berkualitas, Masruhin mencari ke beberapa daerah seperti Wonosobo, Muntilan dan Magelang.
ADVERTISEMENT
Ditemani mentari yang mulai menghangatkan bumi, setiap pagi Masruhin berangkat ke kandang menemui kambing-kambingnya. Hal pertama yang pertama kali dilakukan saat datang adalah membersihkan sisa-sisa makanan di tempat makan, yang dilanjutkan dengan menyiapkan makanan dan minuman bagi para kambing. Selesai dengan urusan perut para kambing, Masruhin melajutkan aktivitasnya dengan mengecek keadaan masing-masing kambing, hal ini dilakukan guna memastikan tidak ada kambing yang sakit. Aktivitas ini berulang di sore hari dan di hari-hari selanjutnya. Dalam kurun waktu dua bulan sekali, Masruhin kerap memandikan kambing-kambingnya agar tetap bersih dan terawat.
Dalam satu kali jatah makan, Masruhin mengatakan tiap satu ekor kambing dapat menghabiskan jatah makanan konsentrat sekitar 0,5 kg dan makanan hijau 3-5 kg. Makanan konsentrat yang digunakan merupakan fermentasi dari pangkal telo, tumpi jagung, polar dan nutrifit yang diolah sendiri oleh Masruhin. Saat ini ada 38 kambing dengan tiga jenis berbeda yang ada dalam rumah panggung Masruhin, ketiga jenis tersebut adalah domba ekor tipis, kambing garut dan kambing texel.
ADVERTISEMENT
Akikah dan Hari Raya Idul Adha merupakan target pasar yang disasar oleh Masruhin, terlebih di Hari Raya Idul Adha yang membuat harga kambing naik di pasaran, terutama untuk kambing pejantan. Karena itulah, Masruhin merawat kambing-kambingnya dengan sangat baik agar harganya tidak jatuh saat akan dijual. Dari kedua agenda itulah Masruhin mendapatkan pemasukan yang nantinya akan digunakan sebagai biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari anak asuh Darul Aitam Al-Muhajirin juga menyantuni anak-anak yatim di luar anak asuh Darul Aitam Al-Muhajirin.