Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Atmosfir Stadion Manahan Bersama Pasoepati
15 Oktober 2017 19:18 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:14 WIB
Tulisan dari Rizqia Shabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Tanggal 6 Oktober 2017 lalu Manahan, Solo, mendadak dipenuhi atribut berwarna merah. Baik kaos, slayer, topi, bendera, ataupun spanduk. Seperti biasanya, jika klub sepakbola kebanggan warga Solo, yaitu Persis Solo menyelenggarakan laga kandangnya, para pendukung mereka yang dijuluki Pasoepati selalu siap dan datang dengan antusias memenuhi Stadion Manahan. Bukan hanya datang dari Solo, pendukung dari kota tetangga seperti Karanganyar, Sukoharjo, dan Boyolali, juga tak ketinggalan untuk meramaikan dan mendukung pertandingan klub sepakbola kecintaan mereka.
ADVERTISEMENT
Saya sendiri pun begitu bersemangat datang ke Manahan, setelah sekian lama tidak menonton sepakbola secara langsung di Stadion. Terakhir kali sebelum ini sepertinya waktu saya masih di bangku kuliah semester awal. Bersama tiga orang teman saya, kami pun berbaur bersama para Pasoepati duduk di tribun.
Sore itu Persis Solo menyambut tamunya yang datang dari tanah Sumatera, yaitu PSPS Riau, untuk melakoni babak 16 besar Liga 2 2017. Kemenangan dibutuhkan Persis untuk mengunci satu tiket di babak 8 besar. Pertandingan berlangsung seru, PSPS tampak tampil langsung menekan tuan rumah dengan serangan cepat. Tak mau kalah, Persis pun mendapat kesempatan tendangan bebas Soni Setiawan, sayangnya sundulan Dedi Cahyo hanya melintas beberapa centimeter dari gawang PSPS yang dijaga oleh Gianluca Claudio.
ADVERTISEMENT
Peluang untuk Persis kembali datang di menit ke 23, wasit memberikan hadiah penalti kepada Persis setelah Tri Handoko diganjal keras pemain belakang PSPS di dalam kotak penalti. Kesempatan tersebut tidak disia-siakan oleh Tri Handoko, ia mengeksekusi tendangan penalti dengan baik sehingga merubah skor menjadi 1-0, sekaligus membuat Stadion Manahan seketika bergemuruh. Pendukung Persis bertepuk tangan merayakan gol, dan nyanyian ‘Satu Jiwa’ langsung terdengar merdu. Sungguh luar biasa atmosfirnya saat itu.
Pada babak kedua kedua tim saling serang namun tak ada lagi gol yang tercipta. Hasil 1-0 untuk Persis bertahan hingga pertandingan usai.
Kemenangan Persis Solo disambut gembira oleh para pendukungnya, ‘Laskar Sambernyawa’ memastikan diri menjadi tim pertama yang lolos ke babak 8 besar Liga 2. Tepuk tangan, bunyi drum, terompet, serta nyanyian membuat Stadion Manahan semakin riuh. Selamat untuk Persis Solo! Tetap semangat lanjutkan perjuangan di pertandingan-pertandingan Liga 2 berikutnya, Pasoepati selalu ada untuk kalian!
ADVERTISEMENT