Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Transit di Semarang
30 September 2017 14:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
Tulisan dari Rizqia Shabila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Minggu pagi itu saya bergegas menuju stasiun Solobalapan untuk naik kereta Kalijaga. Sudah berkali-kali naik kereta ini tetapi tetap saja kadang masih takut ketinggalan, hahaha. Kereta jurusan Solo-Semarang PP ini memang terbilang pagi sekali berangkat dari Stasiun Solobalapan, yaitu pukul 05.15 WIB. Sedangkan pemberangkatan dari Semarang lebih santai yakni pukul 09.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Tapi tujuan saya kali ini bukan Semarang, tiga jam kemudian saya akan melanjutkan perjalanan lagi menuju Pekalongan, kampung halaman saya. Tiga jam di Semarang bosan juga kan pasti jika hanya dihabiskan menunggu di Stasiun. Kemarin saya memutuskan untuk jalan-jalan di Semarang sebentar sambil menunggu kereta berikutnya. Karena jeda waktu yang tidak terlalu longgar juga, tujuan jalan-jalan saya hanya ke tempat yang dekat dari Stasiun Tawang, saya memilih ke Kawasan Kota Lama. Tempat ini sangat dekat sekali dengan stasiun Tawang. Hanya membutuhkan jalan kaki sekitar kurang dari 10 menit kita sudah bisa sampai kesana. Bisa dijadikan tempat alternatif untuk sekedar bersantai bagi kalian yang pergi liburan ke Semarang tapi ingin ke tempat yang tidak terlalu jauh dari Stasiun.
ADVERTISEMENT
Kota Lama adalah suatu kawasan di Semarang yang menjadi pusat perdagangan pada abad 19-20 . Pada masa itu, untuk mengamankan warga dan wilayahnya, maka kawasan itu dibangun benteng, yang dinamai benteng Vijhoek. Untuk mempercepat jalur perhubungan antar ketiga pintu gerbang dibenteng itu maka dibuat jalan-jalan perhubungan, dengan jalan utamanya dinamai : Heeren Straat. Saat ini bernama Jl.Letjen Soeprapto.
Kawasan Kota Lama Semarang disebut juga Outstadt. Luas kawasan ini sekitar 31 hektare. Dilihat dari kondisi geografi, nampak bahwa kawasan ini terpisah dengan daerah sekitarnya, sehingga nampak seperti kota tersendiri, sehingga mendapat julukan "Little Netherland". Kawasan Kota Lama Semarang ini merupakan saksi bisu sejarah Indonesia masa kolonial Belanda lebih dari 2 abad, dan lokasinya berdampingan dengan kawasan ekonomi. Di tempat ini ada sekitar 50 bangunan kuno yang masih berdiri dengan kukuh dan mempunyai sejarah Kolonialisme di Semarang.
ADVERTISEMENT
Kalau jalan-jalan di Kota Lama, pastikan kalian tidak akan melewatkan melihat maupun sekedar mengambil foto di Gereja Blenduk, Gereja Kristen tertua di Jawa Tengah yang dibangun oleh masyarakat Belanda yang tinggal di kota itu pada 1753, dengan bentuk heksagonal (persegi delapan). Gereja ini sesungguhnya bernama Gereja GPIB Immanuel, di Jl. Letjend. Suprapto 32. Kubahnya besar, dilapisi perunggu, dan di dalamnya terdapat sebuah orgel Barok. Arsitektur di dalamnya dibuat berdasarkan salib Yunani.