Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.91.0
Konten dari Pengguna
Pembakaran Sampah Secara Tidak Teratur
19 Januari 2022 21:27 WIB
Tulisan dari RIZQINA NABILA FITRIANA tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Sampah merupakan material sisa dari bahan produksi yang sudah tidak ingin digunakan kembali. Sering sekali kita menjumpai sampah yang berserakan di mana-mana. Banyak aktivitas yang manusia lakukan hingga menimbulkan banyak sisa-sisa bahan yang tidak berguna lagi yaitu sampah. Jika sampah yang dihasilkan makin banyak maka diri sendiri yang akan bingung. Karena sampah-sampah yang menumpuk itu akan sangat mengganggu penglihatan dan juga dapat menimbulkan berbagai penyakit. Oleh karena itu orang-orang ingin cepat menyingkirkan tumpukan sampah tersebut.
ADVERTISEMENT
Maka banyak orang memilih untuk membakar sampah-sampah tersebut dengan alasan sebagai solusi terbaik dan tercepat menyingkirkan semua sampah yang sudah menumpuk. Namun kebanyakan orang membakar sampah-sampah tersebut di pagi hari. Padahal pagi hari adalah waktu bagi kita untuk membuka pintu dan jendela-jendela rumah guna menghirup udara segar dan mengganti sirkulasi udara dalam rumah serta berolahraga diteras rumah. Para ibu menjemur pakaian yang telah dicuci, anak-anak yang ingin jalan-jalan mengitari kompleks rumah dan bapak yang ingin meneguk secangkir kopi sambil membaca koran dan orang-orang yang ingin berangkat sekolah dan bekerja, namun semua hal itu terkena asap pembakaran sampah yang merusak suasana pagi hari yang sejuk.
Niat orang tersebut hanya ingin mengurangi sampah-sampah yang ada dirumahnya, namun dia tidak berpikir bagaimana kondisi disekitarnya. Bagi orang yang terdampak ingin sekali menegurnnya tetapi terkadang tanggapan dari orang yang membakar sampah tidaklah ramah. Asap yang ditimbulkan sangatlah berdampak buruk bagi lingkungan sekitar. Semua aktivitas warga disekitarnya menjadi terganggu. Walaupun orang tersebut membakar sampahnya dirumah sendiri, namun tetaplah harus memiliki etika dalam bertetangga. Mereka dengan seenaknya membakar sampah-sampah itu tanpa mengenal waktu.
ADVERTISEMENT
Selain di pagi hari, ada juga orang yang membakar sampahnya di siang hari dengan alasan karena tidak terlalu banyak aktivitas tetangga sekitar rumahnya. Padahal, terkadang waktu siang hari itu suhu udara sedang meningkat. Kobaran api dari pembakaran sampah itu akan menambah tingkat suhu udara menjadi lebih panas lagi.
Menurut beberapa orang, etika yang baik dalam membakar sampahnya adalah di waktu sore hari menjelang magrib. Di mana semua akitifitas tetangga diluar rumah mulai berkurang, semua orang beraktifitas didalam rumah masing-masing dan menutup pintu serta jendela-jendela rumahnya.
Pembakaran sampah secara tidak teratur tersebut tidak hanya berdampak buruk pada manusia namun juga lingkungan. Berdasarkan PERDA No. 2 Tahun 2005 mengenai pengendalian pencemaran udara, membakar sampah baik di lingkungan rumah sendiri atau di tempat pembuangan sampah yang di sekitar tempat tinggal sudah dilarang. Menurut Prakoso, pencetus Bank Sampah Malaka Sari sekaligus Ketua Jakarta Aksi Lingkungan Indah (Jali Two), menyatakan bahwa membakar sampah tak hanya mencemari lingkungan tetapi juga membahayakan kesehatan.
ADVERTISEMENT
Salah satu dampak berbahayanya adalah jika asap-asap tersebut dihirup berkepanjangan oleh manusia akan mengakibatkan masalah kesehatan yang serius seperti kanker dan mengancam fungsi hati, otak, paru-paru, ginjal dan jantung. Selain berdampak pada diri sendiri, sisa-sisa pembakaran dan asap dapat berdampak buruk terhadap lingkungan. Gas-gas yang terkandung pada sisa-sisa pembakaran yaitu karbondioksida akan meningkatan pemanasan global.
Selain dapat meningkatkan pemanasan global, pembakaran sampah yang tidak teratur yang lama-kelamaan akan merusak atmosfer bumi. Itulah dampak yang terjadi jika seseorang terus-menerus melakukan pembakaran sampah yang tidak teratur. Orang tersebut tidak hanya membahayakan dirinya sendiri namun membahayakan bumi yang kita tinggali ini.