Konten dari Pengguna

Fenomena Bahasa Anak Jaksel

Rizqi Ramadhan Situmorang
Mahasiswa Universitas Pamulang
2 April 2022 16:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizqi Ramadhan Situmorang tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/perpustakaan-buku-pendidikan-869061/
zoom-in-whitePerbesar
sumber gambar: https://pixabay.com/id/photos/perpustakaan-buku-pendidikan-869061/
ADVERTISEMENT
Bahasa Inggris merupakan bahasa internasional, yaitu bahasa yang dipakai hampir semua negara. Tidak heran jika bahasa Inggris merupakan bahasa yang mendunia dan mudah dipelajari. Di Indonesia sendiri, bahasa Inggris termasuk ke dalam pelajaran wajib dipelajari. Lalu bagaimana jadinya jika bahasa Inggris tercampur dengan bahasa Indonesia? bagi sebagian orang mungkin sedikit aneh kedengarannya karena mencampuri kedua bahasa secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri tidak ada catatan dijajah Inggris, tapi fenomena mencampur bahasa Inggris dengan Indonesia baru terjadi pada tahun 2018 di Indonesia, Khususnya wilayah Jakarta Selatan. Anak-anak muda menggunakan bahasa Indonesia yang tercampur dengan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dalam kesehariannya, beberapa orang menyebut fenomena ini sebagai ‘bahasa anak Jaksel’.
Komunikasi yang digunakan pun terkesan unik, akan tetapi hal tersebut berdampak dapat mengurangi penerapan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Hal tersebut bisa terjadi menurut saya sendiri yang merupakan tinggal di daerah Jakarta Selatan, anak Jaksel sering dijadikan sebagai trend fashion hingga perilaku dan cara berbicara dengan bahasa yang tercampur-campur.
Alasan mengapa bisa terjadi bahasa yang tercampur?
1. Tingkatan sosial masyarakat
ADVERTISEMENT
Pencampuran bahasa ini terjadi karena budaya dan masyarakat Indonesia menganggap bahasa Inggris merupakan bahasa dengan kasta yang lebih tinggi
2. Mengikuti gaya teman
Ketika seseorang melakukan sosialisasi, pasti akan membawa beberapa perubahan. Generasi milenial merupakan generasi yang cepat tangkap dalam menanggapi perubahan yang ada. Ketika seseorang terbiasa dengan gaya bahasa temannya, lalu orang tersebut mengikuti perlahan mencampur-campur bahasa yang digunakan.
3. Ingin tampil keren
Mungkin bagi sebagian orang yang mencampur-campur bahasa beranggapan bahwa dirinya keren,. Karena dapat menggunakan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia secara bersamaan, akan tetapi seharusnya hal tersebut tidak baik dilanjutkan, karena dapat menghilangkan penerapan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Kita sebagai seorang milenial, memang harus mempelajari bahasa Inggris, karena bahasa tersebut merupakan bahasa Internasional, tetapi tidak dengan mencampur-campur kedua bahasa kita juga jangan sampai merusak bahasa Indonesia sendiri.
ADVERTISEMENT