Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten dari Pengguna
Mengenal Evan Gilman: Pencinta Gamelan dan Kopi Indonesia dari Bay Area
4 November 2023 18:07 WIB
Tulisan dari Rizka Pravitianasari tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Saya bertemu pria muda bule ini ketika bertugas di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) San Francisco pada tahun 2019. Saat itu, saya berkunjung ke kantornya yaitu Royal Coffee Inc. di kota Oakland, kawasan San Francisco Bay Area (Bay Area), negara bagian California, untuk mencari peserta Coffee Familiarization Trip atau Famtrip Kopi yang merupakan program KJRI untuk mempromosikan kopi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Royal adalah perusahaan importir kopi hijau (green coffee beans) terbesar di Amerika Serikat yang telah mengimpor kopi dari seluruh dunia. Sedangkan Evan Gilman adalah Creative Director dari Royal yang ternyata memiliki kecintaan kepada Indonesia.

Pada pertemuan itu, saya mengundang Royal dan buyer kopi dari Amerika Serikat untuk berpartisipasi pada Famtrip Kopi ke Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan, agar dapat bertemu langsung dengan produsen dan petani Indonesia sehingga menciptakan perdagangan langsung (direct trade).
Menyambut baik undangan tersebut, Evan beserta 2 peserta lainnya berangkat ke Toraja pada bulan November 2019 dan berkunjung ke sejumlah perkebunan kopi terbaik di sana.
Dalam perjalanan mengenal Evan, saya menemukan hal menarik karena Evan adalah pemain gamelan Bali. Sudah 13 tahun Evan bergabung dalam Gamelan Sekar Jaya (GSJ), kelompok penggiat kesenian Bali di Bay Area yang sebagian besar anggotanya adalah warga lokal Amerika Serikat.
Evan menceritakan perkenalannya pertama kali dengan Indonesia adalah pada masa kecilnya saat menonton GSJ di suatu pertunjukan musik di University of Montana (Missoula, Montana).
ADVERTISEMENT
Pengalaman tersebut menumbuhkan ketertarikannya terhadap kesenian Bali dan mendorongnya untuk terus mendengarkan dan mempelajari musik Bali hingga masa kuliahnya di University of Washington (Seattle, Washington).
Evan juga memperdalam kemampuannya dengan ikut serta dalam program beasiswa Darmasiswa pada tahun 2007. Saat itu, selama setahun Evan menjadi mahasiswa Jurusan Karawitan, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar.
Perjalanan ke Indonesia juga membawa Evan merasakan keragaman kopi di negara ini. Dirinya mengungkapkan, kopi Indonesia belum banyak terekspos di dunia kopi spesialti di Amerika Serikat, namun terdapat karakteristik yang luar biasa dan patut dipromosikan.
Kecintaannya terhadap Indonesia ini telah membuat Evan memiliki misi pribadi di dunia profesionalnya untuk membangun lebih banyak koneksi dengan produsen kopi di Indonesia yang belum memiliki banyak eksposur kepada pasar Amerika Serikat.
Kita dukung Evan untuk terus mempromosikan kesenian dan kopi Indonesia! (RRP)
ADVERTISEMENT