Konten dari Pengguna

Biocompost Menggunakan Composter Bag: Solusi Hebat Ubah Limbah Jadi Pupuk

Rizsky Rahmana Putra
Mahasiswa yang sedang mengejar kesuksesan.
13 Agustus 2024 13:53 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rizsky Rahmana Putra tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan

Inovasi Lingkungan di Desa Sijeruk: Transformasi Limbah Organik Jadi Emas Hijau dengan Composter Bag

Pemaparan Sosialisasi Pembuatan Bioecompost Menggunakan Composter Bag. Sumber: Dokumentasi Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Pemaparan Sosialisasi Pembuatan Bioecompost Menggunakan Composter Bag. Sumber: Dokumentasi Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Desa Sijeruk, 23 Juli 2024 - Dalam rangka pengabdian kepada masyarakat, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan sosialisasi mengenai pembuatan biocompost dengan menggunakan composter bag sebagai upaya mengurangi limbah organik di Desa Sijeruk. Kegiatan yang bertempat di Balai Desa Sijeruk ini disambut hangat oleh masyarakat setempat, yang antusias untuk belajar mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos yang bermanfaat.
ADVERTISEMENT
Acara dibuka oleh Koordinator Desa Sijeruk, Rizsky Rahmana Putra yang menyampaikan pentingnya kegiatan ini untuk meningkatkan kesadaran warga akan pengelolaan sampah organik. Kemudian acara dibawakan oleh moderator dan materi disampaikan oleh Rizsky Rahmana Putra.
Pemaparan Bioecompost Menggunakan Composter Bag. Sumber: Dokumentasi Pribadi
Mahasiswa KKN Tim II Undip memberikan pemaparan mengenai konsep biocompost, yaitu pengolahan limbah organik menjadi pupuk alami yang ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan sisa makanan, sayuran, buah-buahan, dan daun kering, masyarakat dapat mengurangi volume sampah yang dibuang sekaligus menghasilkan kompos yang berguna untuk pertanian.
Composter bag diperkenalkan sebagai alat praktis untuk mempermudah proses pengomposan di rumah. Alat ini terbuat dari bahan yang kuat dan didesain khusus agar proses penguraian berjalan optimal. Mahasiswa juga menjelaskan cara penggunaan composter bag, mulai dari pemilihan bahan organik hingga tahap pemanenan kompos.
ADVERTISEMENT
Para peserta, yang terdiri dari warga Desa Sijeruk, aktif berpartisipasi dalam sesi tanya jawab. Mereka menanyakan berbagai hal, mulai dari cara optimal menjaga proses penguraian hingga manfaat kompos bagi tanaman. Mahasiswa KKN menjawab setiap pertanyaan dengan jelas dan memberikan solusi praktis untuk kendala yang mungkin dihadapi.
Acara ditutup dengan pembagian leaflet tentang pembuatan kompos menggunakan composter bag kepada peserta sebagai stimulus untuk mulai mengolah limbah organik di rumah masing-masing. “Kami berharap sosialisasi ini dapat memotivasi warga Desa Sijeruk untuk memulai pengelolaan limbah organik secara mandiri. Dengan demikian, kita bisa berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan,” ujar salah satu mahasiswa KKN saat menutup acara.
Kegiatan ini menjadi bagian dari program kerja KKN Tim II UNDIP yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan dan diharapkan dapat diteruskan serta diimplementasikan secara berkelanjutan oleh masyarakat Desa Sijeruk.
ADVERTISEMENT