Warung Kopi Ruang Sosial Masa Kini

Warung kopi bukan lagi hal yang sangat jarang untuk ditemukan pada saat ini. Indonesia tentunya memiliki hampir ribuan warung kopi yang terletak di berbagai macam daerah, tentunya dengan berbagai macam konsep warung kopi mulai dari yang kelas tradisional hingga kelas elite.

Warung kopi juga identik dengan mahasiswa yang asyik untuk sekedar nongkrong, kongko-kongko ataupun kegiatan lainnya. Hal ini menandakan bahwa warung kopi juga sudah mulai menjadi ruang-ruang sosial antar individu yang sebenarnya tidak terbatas pada kalangan mahasiswa melainkan pada skala umum.

Daerah Istimewa Yogyakarta contohnya dengan menyandang julukan sebagai Kota Pelajar maka tentu tidak terlepas dari hadirnya berbagai macam jenis warung kopi. Warung kopi di jogja tentu menghadirkan berbagai macam ruang untuk social baik itu diskusi, rapat-rapat organisasi dan lain-lain. Hal ini pula yang membuat banyak warung kopi terus menghadirkan inovasi baru agar tempatnya selalu memberikan kenyamanan dalam menikmati ruang sosial tersebut.

Kopi-kopi yang disajikan juga merupakan hasil dari daerah-daerah penghasil kopi, sehingga makin dimanjakan sembari menikmati ruang sosial ditemani dengan secangkir kopi yang nikmat hasil dari alam Indonesia sendiri.

Ruang-ruang sosial yang dihasilkan dari warung kopi menjadi sebuah tombak utama muncul sebuah Gerakan-gerakan sosial. Hal tersebut hadir dari buah inspirasi atau gagasan yang muncul dari ruang-ruang social tersebut. Karena dari ruang sosial tersebut semua ras dan agama pun bisa saling berinteraksi dan bertukar pikiran dalam satu ranah fokus yang menjadi topik dalam pembicaraan yang telah dilakukan.

Tidak dapat dimungkiri dengan berbagai macam latar belakang mahasiswa di Yogyakarta khususnya maka ruang sosial sebagai sarana untuk tetap berinteraksi harus selalu ada mengingat tujuan yang dimiliki juga adalah tujuan yang sama yaitu menuntut ilmu. Apa yang telah disampaikan di atas sejalan dengan arti ruang sosial yaitu merupakan tempat di mana individu berinteraksi, bercengkrama, berbaur, dan menjadi satu.

Ruang sosial juga terbagi atas beberapa bingkai sebagai berikut :

1. Ekslusivitas ruang, tidak ada dua badan dapat menduduki ruang yang sama.

2. Ruang merupakan subbagian

3. Pemusatan atau pencampuran interaksi sosial dalam ruang juga memengaruhi formasi sosial

4. Semua interaksi sosial bisa ditandai oleh tingkat jauh dekatnya antar individu dan kelompok.

5. Hubungan khusus pada suatu kelompok namun telah mengalami perubahan lokasi.

Dari pemaparan di atas bingkai yang lebih cocok untuk menggambarkan warung kopi sebagai ruang social terkhusus di daerah istimewa Yogyakarta adalah poin ketiga di mana ruang social berfokus pada pemusatan atau pencampuran interaksi social karena mengingat banyak latar belakang ras, budaya, dan agama yang ada di Yogyakarta.

Sumber Foto : Pribadi. Potret Warung Kopi Sebagai Ruang Sosial