Konten dari Pengguna

Menjaga Kesehatan Jiwa di Era Sosial Media

Risman Fernando Sinaga
Mahasiswa Teknik industri di institut teknologi Telkom Purwokerto
24 Juli 2023 19:43 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Risman Fernando Sinaga tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
foto: pexels.com
zoom-in-whitePerbesar
foto: pexels.com
ADVERTISEMENT
Era digital dan sosial media telah membawa banyak perubahan signifikan dalam cara kita berinteraksi, berkomunikasi, dan mendapatkan informasi. Sosial media memberi kita akses ke dunia yang lebih terhubung, namun di balik kemudahan itu, terdapat potensi dampak negatif pada kesehatan jiwa kita.
ADVERTISEMENT
Peningkatan penggunaan media sosial telah menyebabkan peningkatan masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, perasaan kesepian, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk belajar cara menjaga kesehatan jiwa di era sosial media ini.
1. Batasi Waktu Penggunaan Sosial Media
foto: pexels.com
Salah satu cara untuk menjaga kesehatan jiwa di era sosial media adalah dengan membatasi waktu penggunaan sosial media. Terlalu banyak waktu yang dihabiskan untuk menjelajahi platform sosial dapat menyebabkan rasa cemas dan stres. Tetapkan batas waktu harian untuk penggunaan sosial media dan hindari membuka aplikasi tersebut di waktu-waktu tertentu, seperti sebelum tidur atau saat sedang mengerjakan pekerjaan penting.
2. Pilih Konten yang Positif dan Bermakna
foto: pexels.com
Perhatikan jenis konten yang Anda konsumsi di sosial media. Hindari mengikuti akun-akun yang hanya menampilkan hal-hal negatif atau memicu perasaan tidak menyenangkan. Cari konten yang positif, inspiratif, atau bermanfaat bagi kesehatan mental Anda. Akun-akun ini dapat memberikan motivasi dan dukungan positif untuk menghadapi tantangan hidup.
ADVERTISEMENT
3. Jangan Membandingkan Diri dengan Orang Lain
foto: pexels.com
Salah satu risiko besar yang ditimbulkan oleh sosial media adalah perbandingan diri dengan orang lain. Ingatlah bahwa apa yang ditampilkan di media sosial seringkali hanya potongan kecil dari kehidupan seseorang. Jangan terjebak dalam perasaan rendah diri karena perbandingan dengan gambaran sempurna orang lain. Fokuslah pada perkembangan diri Anda sendiri dan nilai apa yang Anda miliki.
4. Kelola Interaksi dan Pertemanan
foto: pexels.com
Berdamai dengan orang-orang yang membawa energi negatif atau toksik di media sosial adalah langkah penting. Anda memiliki kendali atas siapa yang Anda ingin berinteraksi dan berteman di platform sosial tersebut. Hindari memperpanjang diskusi yang berpotensi merusak kesehatan jiwa Anda. Saling hormat dan menghargai perbedaan pendapat merupakan kunci untuk menciptakan lingkungan yang lebih positif di sosial media.
ADVERTISEMENT
5. Jaga Privasi dan Keamanan
foto: pexels.com
Selalu jaga privasi dan keamanan akun sosial media Anda. Dengan meningkatnya kasus peretasan dan penipuan online, mengamankan akun media sosial Anda adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan jiwa. Pastikan untuk menggunakan kata sandi yang kuat dan dua faktor otentikasi jika tersedia.
6. Tetap Terhubung secara Fisik
foto: pexels.com
Walaupun sosial media memungkinkan kita untuk tetap terhubung secara virtual, jangan lupakan pentingnya interaksi fisik dengan teman dan keluarga. Pertemuan langsung dapat memberikan rasa dukungan dan kebersamaan yang tidak dapat dipertukarkan dengan interaksi online.
7. Jangan Hesitasi untuk Mencari Bantuan
foto: pexels.com
Jika Anda merasa kesulitan menghadapi perasaan cemas, stres, atau depresi yang berkepanjangan akibat pengaruh sosial media, jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental. Berbicaralah dengan psikolog atau konselor yang dapat membantu Anda mengatasi tantangan ini dengan cara yang sehat dan efektif.
ADVERTISEMENT
Sosial media memiliki potensi untuk menjadi sarana yang positif dan bermanfaat jika digunakan dengan bijak. Dengan memahami dampaknya pada kesehatan jiwa kita dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi diri, kita dapat menjaga kesehatan mental di tengah arus digital dan era sosial media ini.