Konten dari Pengguna

Jejak Wisata Budaya Kamboja: Angkor Wat Temple Hingga Nikmatnya Durian Kampot

14 Mei 2023 9:35 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Robert Edwien Wattimena tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Kamboja? Mungkin kebanyakan orang Indonesia mengenalnya sebagai salah satu bunga yang didominasi warna putih dan kuning, memiliki pesona tersendiri. Namun Kamboja yang ingin saya ceritakan yaitu merupakan salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang juga anggota ASEAN. Jejak sejarah Kamboja yang tak terlupakan yaitu masa kelam keganasan pemerintahan Khmer Merah di era tahun 1975 – 1979. Masa kelam itu telah berlalu yang merubah wajah Kamboja lebih berbeda dengan berbagai kemajuan ekonomi yang meningkat signifikan. Apabila kita melangkahkan kaki di seputaran kota Phnom Penh, terlihat geliat pembangunan gedung-gedung pencakar langit, pembangunan kompleks real estate mewah, dan gedung-gedung hotel modern yang mengalihkan perhatian dan persepsi kita mengenai Kamboja di masa lalu dan kini. Kali ini saya ingin menceritakan jejak wisata budaya Kamboja yang kemungkinan tidak semua orang tahu.
ADVERTISEMENT
Angkor Wat Temple
Angkor Wat yang berlokasi di kota Siem Reap merupakan tujuan utama wisata mancanegara (wisman) dan sumber pendapatan Kamboja di sektor pariwisata. Angkor Wat sering diidentikan yang melekat bagi semua orang sebagai salah satu lokasi pembuatan film Lara Croft: Tomb Raider di tahun 2001 dan juga film Indiana Jones: Temple Doom di tahun 1935. Angkor Wat memiliki daya tarik tersendiri bagi wisman karena tempat ini dikenal juga sebagai kota seribu pagoda yang merupakan simbol kejayaan Kerajaan Khmer di abad 12 SM hingga 15 SM. Untuk menikmati kemegahan komplek Angkor Wat, sehari touring tidaklah cukup, namun biasanya para wisman cenderung menyempatkan untuk mengunjungi 4 kompleks utama kejayaan bangsa Khmer itu, yaitu: Bayon Temple, Ta Prohm Temple, Banteay Srei Temple, dan Angkor Thom.
ADVERTISEMENT
Apa daya tarik lainnya dari Angkor Wat? Hampir seluruh wisman tidak ingin melepaskan kesempatan untuk menikmati momen Sunrise yang memiliki keindahan dan keunikan tersendiri yang tidak dapat dinikmati di tempat lainnya di muka bumi ini. Waktu yang tepat untuk menikmati momen terindah sunrise ini pada bulan Desember.
Para Wisman Menikmati Momen Sunrise di Angkor Wat, Siem Reap (foto koleksi pribadi)
Salah Satu Sudut Pose Foto Keindahan Angkor Wat (foto koleksi pribadi)
Durian Kampot
Nah, bagi para penikmat durian, mungkin terasa asing mendengar jenis durian asli Kamboja, yaitu Durian Kampot. Durian Kampot merupakan durian unggulan Kamboja yang berasal dari salah satu propinsi sebelah barat daya Kamboja. Durian ini memiliki keunikan sendiri seperti daging buahnya yang tebal, manis, dan aroma khas yang menggoda para pencinta durian lokal maupun turis asing. Namun sayangnya, durian Kampot ini hanya bisa dinikmati antara bulan April hingga Mei setiap tahunnya.
Salah Satu Dagangan Durian Kampot di Kota Phnom Penh (foto koleksi pribadi)
Daging Buah Durian Kampot yang Tebal dan Manis (foto koleksi pribadi)
Touring Sepeda
ADVERTISEMENT
Sisi lain yang jangan pernah dilewatkan yaitu bersepeda mengelilingi sebuah desa yang dikenal sebagai desa Areyksat yang berada di seberang kota Phnom Penh yang hanya berjarak 5 km, namun harus ditempuh dengan kapal feri penyeberangan. Mengapa desa Areyksat? Desa ini menghadirkan suasana kehidupan asli orang Kamboja yang masih bertahan hingga kini meski pengaruh dan kemajuan modernisasi tidak jauh dari desa ini. Touring sepeda di desa ini menawarkan jarak tempuh bersepeda yang beragam mulai dari 30 km, 45 km, dan jarak yang cukup jauh sekitar 70 km apabila kita mengelilingi pulau ini, namun rasa puas akan terbayarkan dengan nikmatnya kuliner lokal, pemandangan desa yang hijau, udara segar, dan keramahan warga setempat yang selalu menyapa Sok Sabay artinya Apa Kabar?.
Suasana Padat Penumpang Kapal Feri Penyeberangan Phnom Penh ke Desa Areyksat (foto koleksi pribadi)
Phnom Penh Bike, Komunitas Bersepeda Masyarakat Indonesia di Kamboja bersiap touring ke Desa Areyksat, Phnom Penh (foto koleksi pribadi)