Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten dari Pengguna
Seni dalam Berbicara
21 Januari 2021 8:31 WIB
Tulisan dari Robiatus Syakila tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Identitas buku :
• Judul buku : Bicara Itu Ada Seninya
ADVERTISEMENT
• Penulis : Oh Su Hyang
• Tahun terbit : September 2020
• Kota diterbitkan buku : Jakarta
• Nama penerbit : Bhuana Ilmu Populer
• Tebal buku : 235
• ISBN : 978-602-455-392-0
Ketika komunikasi menjadi hal yang penting untuk bersaing, pakar komunikasi Oh Su Hyang mengeluarkan buku yang sangat berarti. Selain berisi tentang pengalaman peningkatan diri, buku ini juga memuat berbagai konten mengenai teknik komunikasi, persuasi, dan negosiasi. Buku ini sangat direkomendasikan kepada kalian yang tertarik dengan komunikasi, baik mahasiswa, calon pekerja, maupun pegawai kantoran. Buku ini menarik dan patut untuk dibaca oleh kalian yang bermasalah dalam berbicara dan ingin tahu dasar-dasar percakapan dengan orang lain.
ADVERTISEMENT
Secara pribadi sampul Buku ini terlihat biasa-biasa saja bahkan bisa disebut kaku dan serius. Jika tidak membaca isinya mungkin kalian akan berpikir jika buku ini adalah buku yang berat karena kelihatan sangat serius. Tetapi, setelah membaca pendahuluan serta bab pertamanya rasa serius yang ada di sampul tiba-tiba menghilang dan berganti dengan rasa penasaran dengan isi halaman selanjutnya.
Jika di bidang musik ada orang yang “buta nada”, di dalam aktivitas berbicara pun ada orang yang “buta ucapan”. Mereka adalah orang yang merusak suasana dengan ucapan yang tidak sesuai dengan tempatnya.
Buku yang saya baca dengan judul Bicara Itu Ada Seninya merupakan hasil tulisan dari Oh Su Hyang, yang diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer. Beliau seorang dosen dan pakar komunikasi terkenal di korea selatan. Oh Su Hyang adalah permata tersembunyi di bidang komunikasi. Label “pengajar sempurna”, “pengajar tersibuk”, dan “pengajar terbaik” selalu melekat padanya. Ketika ia mengeluarkan Buku Cara Menguasai Seni Berbicara, mungkin Buku ini pun akan mendapatkan penilaian terbaik dari kalian para pembaca. Buku ini merupakan buku terakhir yang saya beli di penghujung tahun 2020. Buku ini ditulis dengan bahasa yang ringan dan mudah di mengerti oleh semua orang. Tidak ada penggunaan istilah-istilah tinggi yang hanya di mengerti oleh mereka ahli-ahli bahasa, bahkan saya sendiri pun menikmati membaca buku ini dengan santai. Buku ini menceritakan tentang dari mana datangnya kesan pertama. Di dalam buku tersebut Oh Su Hyang menuliskan pengalaman pribadi milik salah satu temannya yang bernama Kaisar. Di dalam buku ini dituliskan bahwa Kaisar adalah seorang pegawai perusahaan IT berusia 30-an awal. Perusahaan tempatnya bekerja merupakan perusahaan terkemuka dan terbaik di bidangnya. Kaisar bekerja di tempat yang berfokus pada penelitian dan pengembangan sehingga dia tidak punya banyak waktu untuk bergaul dengan lawan jenis. Ia ingin sekali menikah dan belakangan ini Kaisar sering mengikuti kencan buta, tetapi sering pula ia di tolak para wanita.
ADVERTISEMENT
Di dalam buku ini Oh Su Hyang terus mendengarkan dan mengamati ceritanya si Kaisar. Oh Su Hyang masih tidak menemukan masalah khusus yang terlihat pada karakter Kaisar. Seperti pemilik sifat biasa yang dapat ditemukan di mana pun. Namun, Kaisar sangat bangga terhadap dirinya sendiri dan menganggap bahwa dirinya sangat luar biasa jika dilihat dari segi akademis, pekerjaan, keluarga, dan kondisi fisik. Kaisar merasa tidak kalah dari orang lain, Kaisar juga sering menyebut hal yang sebenarnya tidak perlu untuk di jelaskan. Setelah selang beberapa saat, Oh Su Hyang sudah mengetahui apa masalahnya. Oh Su Hyang mencoba bertanya kepada Kaisar “bagaimana anda berbicara dengan wanita saat kencan?”. Serta, kaisar pun menjawab pertanyaan Oh Su Hyang “Hmmm.. biasa saja”. Tetapi, Oh Su Hyang membantah jawaban Kaisar dan menjawab bahwa menurut beliau tidak. Karena itu, para wanita tidak tertarik kepada anda.(hal.4). di dalam buku ini Oh Su Hyang menceritakan kepada Kaisar bahwa, bagi wanita kesan saat pertama kali bertemu itu sangatlah penting.
ADVERTISEMENT
Penampilan yang rapi memberikan kesan yang bagus, begitu juga dengan gaya berbicara. Karena menurut Oh Su Hyang, memiliki suara yang bagus saja tidak cukup. Di dalam buku ini Oh Su Hyang juga memberikan sedikit pengertian kepada Kaisar bagaimana berbicara agar memberi kesan yang baik kepada lawan bicara juga penting. Dari yang Oh Su Hyang perhatikan pada diri Kaisar, Kaisar lebih sering membanggakan dirinya sendiri dalam setiap pembicaraan. Oh Su Hyang mengatakan kepada Kaisar “jika saat ini kita sedang berkencan, saya pasti sudah merasa ilfeel kepada anda”.(hal. 4)
Kaisar merupakan salah satu contoh orang yang merugi karena ucapannya, meskipun sudah memiliki semuanya untuk memberikan kesan pertama yang baik. Suara yang dimiliki oleh kaisar memang jernih dan enak didengar, tetapi isi dari ucapan yang terkandung di dalamnya yang bermasalah. Maka dari itu kaisar selalu saja ditolak oleh wanita saat kencan.
ADVERTISEMENT
Dengan hanya membicarakan diri sendiri dan tidak memikirkan lawan bicara, Kaisar sudah pasti di cap sebagai orang yang tidak berperasaan oleh lawan bicaranya. Terlepas dari seringnya saya bergaul dengan wanita, rasanya tidak ada yang tidak tahu bahwa wanita tidak menyukai pria yang suka membanggakan diri sendiri. Mungkin karena Kaisar tidak menyadari hal tersebut, kesan pertama yang dibuatnya setiap kali berkencan selalu saja tidak baik.
Ucapan berperan menunjukkan karakter khusus seseorang, sehingga harus dilatih secara khusus dan penuh perhatian. Sayangnya lembaga pendidikan saat ini tidak lagi mencurahkan banyak waktu dan tenaga untuk melatih cara berbicara. Saya yakin, bahwa buku ini adalah bacaan wajib yang sangat bermanfaat baik bagi dunia pendidikan maupun bagi orang biasa.
ADVERTISEMENT
Keunggulan dari Buku ini adalah seperti membaca rangkaian puisi meskipun di dalam isi buku tersebut tidak ada gambar yang di tampilkan. Kalimat-kalimatnya sangat singkat, jelas, dan tidak berbelit-belit. sehingga membuat kita para pembaca mudah untuk memahami isi dari Buku tersebut. Buku ini sangat berguna untuk para siswa dan dosen atau pengajar yang harus memberikan materi kuliah.
Pereview:
Robiatus Syakila
Mahasiswa Prodi S1 Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Dosen Pembimbing : Dr. Daroe Iswatiningsih,M.Si.