Wisata Minat Khusus di Indonesia

Seorang wisatawan yang sedang menikmati segarnya berenang di Umbul Manten, Klaten, Jawa Tengah. (Sumber:/@Robinho Sakti Ansori Putri/)

Definisi Wisata Minat Khusus

Pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan di Indonesia, karena memiliki potensi besar untuk mendorong perekonomian nasional. Wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia membantu menambah devisa negara. Bermunculannya berbagai jenis destinasi wisata dan atraksi wisata baru juga dapat menambah produktivitas dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.

Jenis-jenis wisata yang ada di Indonesia sangatlah beragam, contohnya wisata alam, wisata budaya, dan wisata minat khusus. Saat ini, wisata yang sedang berkembang menjadi tren dan mengalami pertumbuhan yang cukup baik yaitu wisata minat khusus.

Wisata Minat Khusus atau yang biasa disebut dengan Special Interest Tourism adalah jenis wisata yang disesuaikan berdasarkan minat maupun hobi tertentu suatu individu maupun kelompok wisatawan. Wisatawan yang berwisata dengan jenis ini biasanya tertarik dengan atraksi atau daya tarik yang terdapat pada destinasi wisata yang dikunjunginya.

Selain itu menurut Weiler Hall tahun 1992 dapat diartikan bahwa Wisata minat khusus adalah bentuk perjalanan wisata, dimana wisatawan mengunjungi suatu tempat karena memiliki minat khusus dari objek atau kegiatan di daerah tujuan wisata. Pariwisata minat khusus juga merupakan salah satu alternatif pariwisata yang dilakukan untuk menghindari pariwisata massal. Wisatawan yang melakukan wisata minat khusus memiliki motivasi untuk mencari sesuatu yang baru dan mendapatkan pengalaman wisata yang berkualitas.

Prinsip Wisata Minat Khusus

Wisata Minat Khusus di Indonesia sedang menjadi tren yang menarik banyak wisatawan untuk mencoba berbagai pilihan wisata minat khusus yang ada. Hal itu membuat para pemangku kepentigan dan masyarakat lokal bekerjasama serta berinisiatif untuk membuat berbagai tempat destinasi wisata dengan daya tarik yang disesuaikan dengan minat wisatawan. Membangun wisata minat khusus ini tidak bisa sembarangan, dan memerlukan pedoman atau prinsip agar tetap berjalan sesuai dengan Wisata Minat Khusus. Dalam wisata minat khusus, pembangunan kawasan pariwisata dan produk-produknya harus berdasarkan kriteria keberlanjutan, dapat didukung secara ekologis dalam waktu yang lama, layak secara ekonomi, adil secara etika dan sosial, dapat memberikan manfaat secara berkelanjutan terhadap alam dan lingkungan sosial.

Ada beberapa kriteria menurut Fandeli dalam Sudana (2013), yang dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam menetapkan suatu bentuk wisata minat khusus yakni :

Learning, pariwisata yang mendasar memberikan unsur pembelajaran bagi wisatawan yang datang.

Rewarding, pariwisata yang memasukkan unsur pemberian penghargaan bagi wisatawan maupun destinasi wisata yang dikunjungi.

Enriching, pariwisata yang memasukkan peluang memperkaya pengetahuan antara wisatawan dengan masyarakat.

Adventuring, pariwisata dirancang dan dikemas sedemikian rupa sehingga terbentuk wisata petualangan.

Selain itu, dilansir dari laman Avonturin.id ada beberapa hal lain yang juga harus diperhatikan dan dapat dijadikan prinsip dalam wisata minat khusus yaitu:

Jenis Wisata Minat Khusus

Berikut beberapa jenis Wisata Minat Khusus yang sedang tren di Indonesia menurut YouTube Kemenparekraf yaitu dibagi menjadi beberapa minat, seperti:

1. Wisata Gastronomi dan Kuliner

Wisata Gastronomi dan Kuliner adalah wisata yang sama sama kegiatan hunting makanan, perbedaannya yaitu Wisata Gastronomi sendiri adalah kegiatan wisata yang mempelajari hubungan antara makanan dengan budaya, tradisi, dan nilai-nilai yang terkait dengannya, juga menekankan pada aktivitas menikmati kuliner dan mempelajari sejarah dan budaya dari setiap sajian. Sedangkan Wisata Kuliner hanya berfokus pada makanannya saja, mulai dari proses pengolahan dan nilai estetikanya. Contohnya yaitu berwisata ke Suryakencana di Bogor.

2. Wisata Religi

Wisata Religi adalah kegiatan wisata ke tempat yang memiliki makna khusus bagi umat beragama tertentu. Wisata religi ini dapat bermanfaat memberikan pengalaman spiritualitas dan mental bagi wisatawan serta dapat meningkatkan keimanan dan wawasan keagamaan. Contoh wisata religi yaitu kegiatan ziarah ke makam leluhur atau tokoh petinggi agama dan mengunjungi tempat yang dianggap suci.

3. Wisata Gelap

Wisata Gelap atau dikenal dengan Dark Tourism adalah kegiatan wisata yang dilakukan dengan mengunjungi tempat yang pernah memiliki tragedi kelam di masa lampau, memakan korban, dan cerita mistis. Contoh dark tourism antara lain melakukan ekspedisi malam dengan Om Hao dan mengunjungi Museum Lubang Buaya.

4. Wisata Olahraga

Wisata Olahraga biasanya adalah kombinasi antara kegiatan olahraga seperti biasa dan event olahraga yang besar, hal ini juga dapat dilakukan untuk melakukan promosi suatu destinasi wisata. Contohnya seperti Marathon Borobudur, Selancar di Pantai Kuta, dan Triathlon di Bintan.

5. Wisata Petualangan

Wisata Petualangan adalah kegiatan wisata yang menantang dan memacu adrenalin wisatawan. Kegiatan ini dapat memiliki risiko tertentu karena melibatkan aktivitas fisik yang biasanya tidak mudah. Contohnya mendaki gunung, menyusuri gua, berburu di hutan dan sebagainya.

6. Wisata Budaya

Wisata Budaya adalah kegiatan wisata yang menjadikan suatu kebudayaan sebagai atraksi atau daya tariknya. Wisata budaya juga merupakan salah satu cara untuk mempromosikan dan melestarikan budaya lokal yang ada, contohnya seperti mengunjungi Suku Baduy Luar atau Suku Toraja.

7. Wisata Astronomi

Wisata Astronomi adalah kegiatan wisata yang dilakukan sambil mengamati benda-benda langit seperti bulan, bintang, dan planet lain yang mengitari matahari. Beberapa aktivitas yang dilakukan dalam wisata astronomi antara lain stargazing atau melihat bintang, astrofotografi atau fotografi yang berfokus pada astronomi , hingga belajar tentang ilmu astronomi. Tempat yang dapat dikunjungi jika menyukai astronomi adalah Planetarium Taman Pintar di Yogyakarta dan Observatorium Bosscha di Bandung.

8. Wisata Kebugaran

Wisata Kebugaran yaitu kegiatan wisata yang berfokus pada perkembangan kesehatan fisik, mental, spiritual. Biasanya wisatawan memilih kegiatan wisata ini untuk mengurangi lelah akibat bekerja dan ingin menyehatkan badan secara alami seperti Ubud Traditional Spa ataupun Yoga La Joya yang berlokasi di Bali.

fWisatawan yang menyukai jenis Wisata Petualangan. (Sumber:/@Robinho Sakti Ansori Putri/)

Manfaat Wisata Minat Khusus

Wisatawan yang berwisata dengan wisata minat khusus ini akan mendapatkan manfaat seperti memperkaya wawasan, mendapatkan pengalaman petualangan, dan pengalaman belajar. Manfaat Wisata Minat Khusus tidak hanya dapat dirasakan oleh wisatawan yang datang berkunjung tetapi juga dirasakan oleh masyarakat lokal yang pihak yang turut mengelolanya.

Dengan dibangunnya wisata minat khusus, disamping menambah penghasilan sehari-hari masyarakat lokal juga pasti akan membuka lapangan pekerjaan baru bagi mereka di sektor pariwisata seperti membentuk kelompok sadar wisata (pokdarwis), menjadi pemandu wisata, jasa parkir, pedagang makanan hingga pedagang oleh-oleh. Secara tidak langsung hal itu juga meningkatkan perekonomian daerah.

Di sisi lain, wisata minat khusus juga bermanfaat bagi budaya lokal karena dapat membantu melestarikan budaya dan dapat memperkenalkan keragaman budaya yang ada. Destinasi wisata dapat menjadi lebih terkenal karena wisata minat khusus dapat menjadi media promosi sekaligus yang menguntungkan.

Wisata minat khusus dapat pula menjadi cara alternatif mengurangi dan menghindari permasalahan pariwisata massal yang sampai sekarang masih menjadi isu besar di Indonesia. Pariwisata massal muncul akibat kegiatan pariwisata yang kurang bahkan tidak berkualitas. Karena jika semakin banyak wisatawan yang melakukan kegiatan wisata dengan bentuk wisata minat khusus artinya mereka telah termotivasi untuk mendapatkan pengalaman wisata yang berkualitas. Berkurangnya pariwisata massal pun dapat membantu kelestarian ekosistem lingkungan.

Wisata Minat Khusus Berbasis Pariwisata Berkelanjutan

Konsep Pariwisata Berkelanjutan atau yang biasa dikenal dengan Sustainability Tourism adalah pengembangan konsep berwisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang dan memperhatikan aspek lingkungan alam, sosial, dan budaya lokal. Penerapan konsep pariwisata berkelanjutan pada wisata minat khusus bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara industri pariwisata, pemangku kepentingan, kebutuhan wisatawan, masyarakat lokal serta lingkungan alam.

Beberapa upaya sederhana yang dapat dilakukan dalam rangka menerapkan konsep pariwisata berkelanjutan adalah dengan menyediakan fasilitas dan akomodasi yang sesuai dengan konsep pariwisata berkelanjutan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara mengimbau masyarakat lokal dan para pedagang makanan untuk dapat menjual kuliner tradisional memakai bungkus makanan yang mudah terurai (bungkus plastik digantikan dengan daun pisang dan daun jati).

Wisatawan juga dapat memilih untuk tinggal di akomodasi ramah lingkungan yaitu akomodasi yang mengelola air dan limbah dengan bertanggung jawab, mengurangi limbah, serta dapat mendukung masyarakat lokal. Dengan beberapa contoh di atas, wisata minat khusus bisa menjadi salah satu konsep yang akan membawa pemerataan sektor pariwisata, agar tidak hanya wisatawan, investor, maupun pemerintah tetapi masyarakat lokal juga mampu merasakan dampak positif pembangunan wisata.

Salah satu contoh bentuk wisata minat khusus berbasis konsep pariwisata berkelanjutan adalah Ekowisata. Menurut laman LindungiHutan.com, Ekowisata merupakan suatu model wisata alam di daerah yang masih alami dengan tujuan untuk menikmati keindahan alamnya serta mendukung terhadap usaha konservasi dan meningkatkan pendapatan perekonomian masyarakat setempat.

Seorang Wisatawan Asing yang sedang menikmati indahnya pemandangan Pulau Komodo. (Sumber:/Pexels @Dimitri Dim/)

Selain betujuan untuk mengedukasi dan memuaskan wisatawan pecinta alam, Ekowisata ini pun membantu konservasi lingkungan alam. Maka dari itu, Ekowisata adalah salah satu contoh yang tepat dari Wisata Minat Khusus berbasis konsep Pariwisata Berkelanjutan.