Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten dari Pengguna
Karakter Pemilih Pada Pilkada Serentak 2024
6 Oktober 2024 13:10 WIB
·
waktu baca 3 menitTulisan dari Muhammad fakhrur rodzi tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pemilihan kepala daerah serentak kian mendekat, lebih kurang satu bulan lebih masyarakat yang ada di Kabupaten, kota maupun Provinsi, pada tanggal 27 november tahun 2024 akan memilih calon pemimpin di daerahnya masing-masing. Pemilihan kepala daerah merupakan proses pelaksanaan pesta pada tatanan demokrasi lokal untuk memilih pemimpin di setiap daerah. Sebagai pemilik kedaulatan dan sebagai subjek politik masyarakat akan memberikan hak pilihnya kepada calon yang mereka pilih. Sebagaimana pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak nantinya penulis ingin menguraikan ada beberapa kategori atau karakteristik pemilih pada pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024.
Pemilih Rasional
ADVERTISEMENT
Pemilih atau konstituen merupakan orang yang paling berpengaruh dan penting dalam proses demokrasi pada pemilihan langsung kepala daerah serentak. Sebagai pemilik suara pemilih atau konstituen merupakan subjek utama yang didekati oleh para kontestan Pilkada.
Menurut prasetyo Eko (2021) karakter dari pemilih rasional merupakan sebagian dari konstituen yang akan memilih calon kepala daerah berdasarkan logika dan masuk diakal akan calon pemimpin yang dipilih atau cenderung memilih calon pemimpin daerah berdasarkan kesamaan visi kecerdasan intelektual, rekam jejak, rekam karya,kapasitas kapabilitas, integritas yang dimiliki calon kepala daerah dirasa sama persis apa yang diinginkan oleh para pemilih nasional itu sendiri.
Pemilih rasional pada Pilkada serentak 2024 ini cenderung akan memilih secara selektif para calon pemimpin yang ada di daerah atau dalam artian memilih rasional ini terdiri atau berasal dari kalangan intelektual,akademisi dan kalangan-kalangan kesadaran terhadap politik maupun literasi demokrasi yang cukup.
ADVERTISEMENT
Pemilih Pragmatis
Pemilih pragmatis merupakan tipe atau karakter pemilih yang cenderung memilih berdasarkan kepentingan pribadi atau keuntungan praktis tanpa mempertimbangkan kepentingan jangka panjang dan pilihan politik yang tepat. Biasanya tipe pemilih atau konstituen ini cenderung memilih karena berdasarkan pilihan untuk mendapatkan keuntungan sesaat atau sementara tapi akan tetapi mereka tidak memikirkan efek jaga jangka panjang yang akan ditimbulkan.
Menurut Prof. Ulung Pribadi yang merupakan salah satu akademisi pada kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ,mengatakan bahwa tipe atau karakteristik dari pemilih pragmatis yaitu cenderung memilih yang memilih calon pemimpin berdasar kan faktor money politik atau politik uang, atau memilih calon pemimpin dengan tidak melihat berdasarkan kualitas kepemimpinan ataupun visi misi yang bagus akan tetapi memilih calon pemimpin berdasarkan kepentingan atau keuntungan sesaat saja .
ADVERTISEMENT
Biasanya tipe atau karakter pemilik seperti ini sering kita temukan dan jumpai pada proses pemilihan kepala daerah ataupun demokrasi lokal yang sudah kita lakukan. Fenomena pemilih pragmatisme ini lantaran disebabkan karena faktor, literasi politik yang sangat minim, pengetahuan tentang demokrasi maupun pengalaman berpolitik yang kurang serta juga tingkat pendidikan yang rendah juga dapat mempengaruhi adanya fenomena pemilih yang pragmatis.
Pemilih Primordial
Tipe atau perilaku pemilih primordial merupakan pemilih yang berdasarkan kesamaan jenis suku agama, ras,bahasa, ataupun kekerabatan,kekeluargaan bahkan secara emosional mempunyai kesamaan dengan calon pemimpin yang akan mereka pilih.
Biasanya memilih atau konstituen dengan perilaku primordial cenderung memilih calon pemimpin yang berdasarkan kedekatan baik itu dari keluarga mereka sendiri ,teman dekat, rekan bisnis atau bahkan mempunyai afiliasi tertentu pemilih ini cenderung memilih tidak melihat rekam jejak kapasitas kapasitas adalah sebagainya akan tetapi cenderung memilih berdasarkan nilai emosional perilaku pemilik ini biasanya dari kalangan yang tradisional yang juga letak geografi wilayah dari konstitusi tersebut lebih condong pengaruh politik dalam hal memilih calon pemimpin masih percaya dan mematuhi perkataan kepala keluarga, tokoh atau dianggap orang yang berpengaruh dalam internal suatu kelompok dalam organisasi agama keluarga dan lain sebagainya.
ADVERTISEMENT
Harapan penulis pada Pilkada serentak mendatang mudah-mudahan pilih atau konstituen memilih calon pemimpin di daerah berdasarkan posisi dan misi yang jelas pemimpin yang mempunyai rekam jejak kapasitas kapasitas yang baik dan layak untuk memimpin daerah serta bisa menjawab persoalan dan kebutuhan masyarakat yang ada di daerahnya masing-masing.