Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten dari Pengguna
Tanam Bibit Mangrove Bareng 'Kembaran' Vicky Prasetyo
13 Februari 2018 18:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
Tulisan dari Roes Lim tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Pada hari kedua ada, sesi tanam bibit mangrove di Pantai Bama. Pantai ini terletak di Situbondo.
Dok foto : Rois Syafi'i
ADVERTISEMENT
Setelah makan siang, kami pun menanam bibit mangrove. Jarak tempat menanam mangrove lumayan jauh, sekitar 15 menit jalan dari rumah makan.
Dalam rombongan, ada salah satu peserta yang mirip sama Vicky Prasetyo. Namanya Adi Nugroho, asal Jakarta. Saya pun jalan dengan kembaran Vicky Prasetyo, versi peserta dan crew ini dalam acara kemarin hehehe.
Dok foto : sigit christian
Di perjalanan aku juga sempat belajar logat Jakarta dari Adi Nugroho, dan dia pun belajar aksen (logat) Suroboyoan. Yah pada akhirnya sih, saya memang masih terlihat medok (ketara asli aksen daerahnya) ketika ngomong "gue". Dia pun masih kaku ketika ngomong "cuk" (cuk dalam konteks ini bisa untuk mengakrabkan diri apabila sudah mengenal satu sama lain sebelumnya).
ADVERTISEMENT
Tapi pokoknya, seru sekali bisa merasakan keberagaman bahasa di indonesia ketika bertemu dengan teman baru dari daerah lain .
Dok foto : Rois Syafi'i
Ketika sampai di lokasi kami diberi arahan oleh pemandu/petugas dari TN baluran cara menanam bibit mangrove. Pertama, cangkul dulu tanah, kemudian masukkan bibitnya (tidak perlu melepas plastik hitam karena akan hancur dengan sendirinya). Lalu, kasih kayu tegak dan kita ikat dengan tali.
Jujur ini pengalaman pertamaku untuk tanam bibit mangrove, dan aku super exicted (gembira) apalagi dengan temen-temen yang super gokil.