Konten dari Pengguna

Para Perempuan Penyemangat

Rofifah Hanna Luthfiah
Mahasiswa Jurnalistik Politeknik Negeri Jakarta
15 Juli 2021 14:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rofifah Hanna Luthfiah tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
(Ilustrasi Foto Persahabatan. Sumber: Dok. Pribadi)
zoom-in-whitePerbesar
(Ilustrasi Foto Persahabatan. Sumber: Dok. Pribadi)
ADVERTISEMENT
Untuk mendapatkan ilmu itu tidak hanya di bangku sekolah atau kuliah. Ilmu itu datang dari mana saja. Dari orang di sekitar kita atau bahkan ada kalanya datang dari sahabat. Satu kata namun beribu makna, itu lah sahabat. Dunia akan terasa sangat sepi jika kita tidak memiliki sahabat. Dengan adanya sahabat, kita bisa saling berbagi canda dan tawa setiap hari. Bahkan sahabat yang baik akan selalu menemani saat susah maupun bahagia.
ADVERTISEMENT
Yappp, rasanya tidak terlalu berlebihan jika mendeskripsikannya, keberadaan sahabat memang sangat istimewa. Sebab, sahabat bisa menjadi hal penting yang memberi warna dalam kehidupan kita. Walaupun banyak suka dan dukanya, sahabat lah yang memberikan sejuta warna dalam hidup.
Langit kota Depok saat itu sangat cerah. Awal perkenalan di hari pertama kuliah berjalan biasa saja. Hari terus berganti, keakraban muncul dan hampir tidak ada yang aneh dalam pertemanan ini. Menjalani rutinitas setiap hari sebagai mahasiswa yang sewajarnya. Lalu tanpa disadari kita terlibat dalam pembicaraan seru. Lucunya, terkadang kita merasa topik yang dibicarakan seolah cuma kita yang tahu. Seolah tak seorang pun di dunia ini yang mengerti apa yang kita bicarakan.
CECEPI alias cewek-cewek hepi itulah sapaan perkumpulan cewek-cewek yang selalu bersama. Ketika liburan akhir pekan bahkan hari-hari biasa seperti pulang kuliah pun kita isi dengan jalan-jalan atau belajar bersama. Walau selalu bersama, tetapi tidak jarang terjadi perbedaan paham. Ahhh itu wajar saja adanya, sebab manusia diciptakan untuk saling mengenal dan saling berinteraksi satu sama lain, bukan?.
ADVERTISEMENT
Berbagi cerita telah menjadi santapan setiap harinya. Mulai dari pembahasan yang berat hingga pembahasan ringan sekadar hiburan. Canda, tawa, sedih, dan haru pun menjadi pelengkap dalam setiap perbincangan. Terkadang kita sampai lupa waktu karena terlalu asik berbincang. Akan tetapi sekarang kita hanya bisa berbincang di media sosial sebab pandemi Covid-19 yang belum berakhir. Pemerintah menganjurkan masyarakat untuk tetap di rumah dan melakukan pembelajaran jarak jauh. Jadi, yaaa… sekarang kita sudah jarang sekali bertemu.
Berkumpul bersama seperti berkelompok bukan berarti kita tidak melakukan interaksi dengan kelompok lain. Hanya saja terkadang ada suatu hal yang membuat kita merasa tidak cocok. Memang sejujurnya awal membuat persahabatan ini bukan karena kita yang membuatnya. Tetapi karena berjalannya waktu. Yaaa… waktu yang membawa kita kesini.
ADVERTISEMENT
Memiliki sahabat untuk berbagi kehidupan adalah hadiah terbaik dalam hidup. Karena itu, bersyukur lah kita memiliki seorang sahabat. Jangan pernah menyesali siapa sahabat kita, dari mana ia, dan bagaimana sifatnya sebab ia tak pernah memandang kita dari sudut mana pun. Mencari teman adalah hal yang mudah, namun tidak dengan sahabat.
Akan sulit sekali mencari sahabat yang membuat nyaman dan bisa menerima segala kekurangan masing-masing. Lalu ketika telah menemukan yang sejalan, jangan melepaskannya sebab sahabat diibaratkan berlian yang memiliki nilai berharga. Jadi, pertahankanlah mereka yang telah ada di hidup kita, belum tentu kita bisa mendapatkan yang lebih baik dari yang kita punya.
Penulis: Rofifah Hanna Luthfiah
Mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta
ADVERTISEMENT