Konten dari Pengguna

Ujian Nasional 2026: Kemunduran atau Revolusi Pendidikan Indonesia?

Rohima
Program Studi Pendidikan Bahasa Arab, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Sumatera Utara Medan
2 Januari 2025 9:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Rohima tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
https://www.istockphoto.com/id/foto/ujian-di-sekolah-dengan-siswa-mengikuti-tes-penerimaan-pendidikan-di-kelas-berpikir-gm1278496180-377417613?searchscope=image%2Cfilm
zoom-in-whitePerbesar
https://www.istockphoto.com/id/foto/ujian-di-sekolah-dengan-siswa-mengikuti-tes-penerimaan-pendidikan-di-kelas-berpikir-gm1278496180-377417613?searchscope=image%2Cfilm
ADVERTISEMENT
Pernyataan Mendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar Menegah) tentang rencana pemberlakuan kembali Ujian Nasional (UN) pada tahun 2026 menuai beragam reaksi di masyarakat. Setelah sebelumnya dihapus untuk memberi ruang pada sistem asesmen yang lebih fleksibel, munculnya wacana ini memicu perdebatan tentang efektivitas dan relevansi UN dalam sistem pendidikan modern.
ADVERTISEMENT
Mengapa Ujian Nasional Dianggap Penting?
Ujian Nasional pernah menjadi tolok ukur keberhasilan pendidikan di Indonesia. Melalui sistem ini, pemerintah mengukur capaian akademik siswa secara nasional dan menilai kualitas pendidikan di setiap daerah. Sistem ini juga dianggap mampu mendorong siswa untuk belajar lebih giat dan kompetitif.
Namun, UN juga kerap dikritik karena dianggap terlalu menekan siswa. Fokus pada hasil ujian sering kali mengabaikan proses pembelajaran yang seharusnya lebih mendalam dan menyeluruh. Akibatnya, banyak siswa yang hanya menghafal materi untuk mengejar nilai, tanpa benar-benar memahami konsep yang diajarkan.
Dampak Kembalinya Ujian Nasional
Rencana penerapan kembali UN di 2026 menimbulkan pertanyaan tentang kesiapan sistem pendidikan saat ini. Beberapa potensi dampaknya antara lain:
ADVERTISEMENT
Alternatif Evaluasi yang Lebih Modern
Sebagai alternatif, sistem asesmen berbasis proyek dan portofolio telah diperkenalkan sebagai cara yang lebih holistik untuk menilai kemampuan siswa. Pendekatan ini dinilai lebih relevan dengan kebutuhan zaman karena mendorong pembelajaran berbasis keterampilan dan aplikasi nyata di kehidupan sehari-hari.
Namun, jika UN benar-benar diterapkan kembali, pemerintah perlu memastikan adanya inovasi dalam format dan metode penilaiannya. Misalnya, ujian dapat menggabungkan evaluasi berbasis komputer dan proyek untuk mengurangi tekanan dan meningkatkan relevansi hasil penilaian.
Rekomendasi untuk Masa Depan Pendidikan
Agar sistem evaluasi pendidikan tetap relevan dan efektif, berikut beberapa rekomendasi yang perlu dipertimbangkan:
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Kembalinya Ujian Nasional di tahun 2026 memicu perdebatan tentang relevansi sistem evaluasi ini di era pendidikan modern. Meski memiliki potensi untuk meningkatkan standar pendidikan, penerapan kembali UN juga menghadirkan tantangan yang tidak bisa diabaikan.
Oleh karena itu, diperlukan perencanaan matang, inovasi dalam metode penilaian, dan kebijakan yang lebih adaptif untuk memastikan evaluasi pendidikan di Indonesia benar-benar mampu membekali siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan. Dengan pendekatan yang lebih seimbang, UN bisa menjadi alat yang mendukung kemajuan pendidikan tanpa mengorbankan aspek psikologis dan kreativitas siswa.